Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Kehilangan Sirip Kiri, Penyu Belimbing Tergulung Ombak dan Terdampar

679
×

Kehilangan Sirip Kiri, Penyu Belimbing Tergulung Ombak dan Terdampar

Share this article
<yoastmark class=
Penyu belimbing yang kehilangan sirip depan sebelah kiri tergulung ombak dan terdampar di pantai. | Foto: PPS Alobi

Gardaanimalia.com – Seorang nelayan dari Desa Air Putih, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat mendapati seekor penyu belimbing terdampar di area Pantai Tanjung Ular.

Spesies penyu terbesar bernama latin Dermochelys coriacea itu terdampar pada Senin (11/3/2024) pukul 13.45 WIB karena tergulung gelombang besar.

pariwara
usap untuk melanjutkan

“Ini pertama kali saya menemukan penyu sebesar ini, selama lebih 40 tahun saya melaut mencari ikan,” pungkas nelayan bernama Albert.

Albert kemudian menyampaikan temuannya kepada pihak Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Bangka Barat.

Merespons informasi, Tim Alobi DPC Bangka Barat memberitahukan berita ini kepada pihak Alobi pusat di Pangkalpinang. Alobi pusat pun langsung meneruskannya kepada BKSDA Sumatra Selatan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kepada nelayan yang menemukan penyu belimbing, Alobi menyampaikan bahwa tim gabungan akan datang keesokan harinya, Selasa (12/3/2024). Satwa akan dievakuasi dan diperiksa kesehatannya sebelum dilepasliarkan.

Penyu diperkirakan masih berusia remaja. Bobot tubuhnya mencapai kurang lebih 100 kilogram dengan panjang 179 sentimeter.

Sirip kiri penyu bagian depan diketahui dalam kondisi putus. Albert menyampaikan, kemungkinan besar sirip penyu hilang karena dipotong oleh seseorang di suatu tempat.

Ia menjelaskan, sulit melepaskan sirip penyu yang terbelit erat jaring nelayan sehingga pada beberapa kasus, sirip penyu terpaksa dipotong.

Kemudian, Albert mengatakan, sebenarnya dari dulu masyarakat tidak diperkenankan membunuh binatang laut selain ikan yang boleh untuk dijual bebas.

“Suatu ketika ada penyu terkena jaring kami, kami lepaskan walaupun harus merusak jaring kami. Jika mati, kami harus membawanya kembali ke daratan untuk dikubur dengan layak,” tuturnya.

Menghindari Ombak Besar, Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Lain

Penyu diangkut menggunakan kapal nelayan ke Laut Kalian untuk dilepaskan. | Foto: PPS Alobi
Penyu diangkut menggunakan kapal nelayan ke laut di Tanjung Kalian untuk dilepasliarkan. | Foto: PPS Alobi

Sebelumnya, Albert mengaku telah mengupayakan penghalauan agar penyu dapat kembali ke laut. Akan tetapi, reptil itu masih terbawa ombak hingga ke bibir pantai.

Diperkirakan, satwa dilindungi tersebut sulit mengendalikan keseimbangan imbas sirip kiri bagian depan yang hilang.

Tim gabungan kemudian membawa penyu dari Pantai Tanjung Ular menuju Pantai Tanjung Kalian, Mentok untuk dilepasliarkan. Mengingat jika dilepasliarkan di Pantai Tanjung Ular, ombak besar akan menggulungnya kembali ke pantai.

Perjalanan menuju Pantai Tanjung Kalian memakan waktu 30 menit. Sesampainya di lokasi, penyu belimbing diangkut ke kapal nelayan untuk dibawa ke tengah laut dengan radius 1 kilometer dari bibir pantai.

Menambahkan, tak hanya penyu, Albert menuturkan pernah menemukan anak dugong terdampar di pantai ini beberapa tahun lalu.

Kemunculan dugong dan penyu belimbing di sekitar Laut Tanjung Ular menjadi pertanyaan besar bagi Albert dan masyarakat sekitar.

Karena menurut keterangan masyarakat yang telah lama mendiami areal pesisir ini, tidak pernah ditemukan dugong ataupun penyu belimbing.

5 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments