Bagaimana Adaptasi Hewan ketika Hujan?

Hastini Asih
3 min read
2023-01-06 18:30:06
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Saat turun hujan, pernahkah terbesit dalam pikiran kalian akan sebuah pertanyaan, "Hewan-hewan di luar sana bagaimana, ya, kondisinya? Pasti mereka kehujanan. Kalau kehujanan, mereka kedinginan juga enggak, ya? Mereka berlindung di mana?"

Nah, hal ini juga yang menjadi rasa penasaran bagi saya. Karenanya, saya mencari tahu dan membagikan informasinya melalui tulisan ini. Semoga tulisan ini menjadi sumber pengetahuan baru untuk kita semua.

Adaptasi Hewan saat Hujan


Sebagian besar spesies hewan tampaknya terganggu dengan adanya hujan, baik itu hewan darat maupun perairan. Misalnya, hewan darat. Sebagian besar dari mereka akan mencari perlindungan ketika hujan turun.

Biasanya, hewan-hewan tersebut akan berlindung di pepohonan, lubang-lubang kayu, bawah batu, dedaunan, atau bawah tanah. Misalnya, hewan seperti tupai atau tikus. Kedua hewan tersebut biasanya akan meringkuk di tempat perlindungannya sebagai usaha menjaga tubuhnya tetap hangat.

Sedangkan hewan primata seperti orangutan, mereka akan membuat kanopi pelindung dan "topi" dari dedaunan. Beberapa primata dan juga gajah bahkan dianggap dapat beradaptasi dan hidup lebih baik dari pada yang lain selama hujan badai.

Begitu juga dengan hewan-hewan yang ada di perairan. Selama hujan, mereka cenderung akan turun ke tingkat yang lebih rendah di dalam air atau ke dasar air.

Jika perairan itu dangkal, mereka akan mencari perlindungan tambahan seperti bersembunyi di bawah kayu apung atau sela-sela bebatuan maupun tumbuhan air.

Nah, ada juga hewan-hewan yang berusaha tegar di tempat terbuka dan mencoba toleran dengan hujan, loh!

Bukan tanpa alasan mengapa mereka tidak mencari perlindungan. Ini bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti tidak mendapat tempat perlindungan, atau tempat perlindungan tersebut justru membuat mereka tidak nyaman. Dapat pula karena mereka memang sudah terbiasa dan memiliki adaptasi tersendiri terhadap hujan. Misalnya, beruang.

Mengutip laman NBC News, beberapa hewan di kebun binatang memiliki perilaku tersendiri ketika hujan. Contohnya adalah beruang grizzly. Saat hujan, ia lebih memilih tetap berada di luar dari pada berlindung dalam kandang.

Asisten kurator di Audubon Nature Institute di New Orleans, Nick Hanna mengungkapkan bahwa menurutnya hewan-hewan tertentu akan lebih baik dan aman untuk dibiarkan berada di luar kandang.

Hal tersebut disampaikan Hanna karena beberapa hewan memang ada yang merasa tidak tenang jika berada dalam kandang, tetapi tidak semuanya karena hujan.

Contohnya, seperti burung unta yang akan berlari ke dinding saat berada di kandang. Ini juga terjadi pada antelop yang merasa ketakutan hingga berlari ke arah dinding saat berada di kandang.

Tentu ini tidak baik untuk hewan tersebut. Namun, meski berada di luar kandang, burung unta atau hewan lainnya akan mencari tempat perlindungan. Misalnya, berlindung di bawah pepohonan.

Ketika musim hujan, beberapa hewan akan benar-benar diuji, terutama jika hujan itu deras dan berlangsung lama. Misalnya, seperti burung yang akan mencari tempat untuk berteduh. Menemukan tempat terbaik saat hujan merupakan kunci utama keberlangsungan hidup burung di alam.

Biasanya, burung akan berlindung di sudut-sudut pohon, pagar tanaman, hingga semak-semak. Mereka akan berdiam diri untuk menghemat energi.

Meskipun burung memiliki bulu yang tahan terhadap air hujan, tetapi jika terjadi hujan badai yang berkepanjangan, maka mereka dapat mengalami hipotermia.

Burung pemakan serangga pun akan kesulitan mencari makanan. Ini karena saat hujan serangga tidak aktif dan menyebabkan burung-burung mengalami krisis pangan. Itulah yang menyebabkan burung terkadang tidak dapat bertahan hidup selama beberapa hari dalam hujan badai.

Tantangan itu belum usai, terutama untuk hewan yang memiliki bayi. Induk burung, misalnya, akan merentangkan sayap untuk membuat kanopi yang melindungi bayi-bayinya. Namun, sayangnya bayi burung terkadang juga tidak dapat bertahan selama periode hujan lebat.

Berkurangnya Tutupan Hijau Dapat Memengaruhi Adaptasi Hewan


Sekarang kita tahu bahwa pada kondisi hujan, banyak hewan yang bergantung pada pepohonan sebagai tempat berlindung.

Lalu, bagaimana jadinya jika tutupan hijau di bumi semakin berkurang akibat aktivitas manusia? Sebutlah, pembukaan lahan untuk perumahan, industri dan sebagainya.

https://youtu.be/H3pjSgYL-mU

Begitu juga dengan kerusakan lingkungan lain yang secara tidak langsung, dalam tanda kutip "mungkin atau bisa jadi" dapat memengaruhi adaptasi hewan ketika hujan badai.

Rasanya bukan hanya ketika hujan badai saja. Tutupan hijau juga menjadi tempat berlindung para satwa ketika panas terik atau cuaca ekstrem lainnya terjadi dalam waktu yang lama.

Nyatanya, ada kasus kematian hewan karena kehujanan meskipun hanya sedikit yang terekspos pemberitaan. Seperti yang terbit dalam laman Tempo pada 18 November 2011 lalu. Ada satu kijang jantan berumur 1 tahun ditemukan mati di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Dokter Hewan Rumah Sakit Hewan di KBS, Liang Kaspe angkat bicara dalam kasus ini. Ia turut membenarkan bahwa kijang tersebut kemungkinan besar mati karena kehujanan dan diduga tidak mendapatkan tempat berteduh.

Dari sini kita telah tahu apa yang akan terjadi jika hutan rusak. Tidak hanya makanan dan tempat tinggal hewan yang lenyap, tetapi juga tempat mereka berlindung di kala cuaca ekstrem.

Nah, demikianlah informasi mengenai adaptasi hewan ketika hujan. Semoga semakin menambah dan membuka wawasan kita, ya, Kawan Satwa!

Tags :
satwa liar orangutan burung primata kijang hutan hewan laut adaptasi hewan
Writer: Hastini Asih
Pos Terbaru
Sebanyak 648 Burung Tanpa Dokumen DIsita di Tol Lampung Tengah
Sebanyak 648 Burung Tanpa Dokumen DIsita di Tol Lampung Tengah
Berita
23/05/25
BBKSDA Sumut Kembalikan Harimau Sumatera ke Leuser
BBKSDA Sumut Kembalikan Harimau Sumatera ke Leuser
Berita
23/05/25
Mendepa Jalan ke Habitat: Nasib 19 Elang Paria di Pelabuhan Tanjung Perak
Mendepa Jalan ke Habitat: Nasib 19 Elang Paria di Pelabuhan Tanjung Perak
Berita
22/05/25
Lahirnya Orangutan di LK Kasang Kulim Riau
Lahirnya Orangutan di LK Kasang Kulim Riau
Berita
22/05/25
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
Edukasi
21/05/25
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Liputan Khusus
20/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25