Gajah Rusak Kebun Warga Akibat Pembukaan Lahan Besar-Besaran di Habitatnya

Anugerah Eka
3 min read
2022-12-08 17:24:56
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Puluhan hektare kebun di kawasan Gampong Blang Pante dan Peureupok diporak-porandakan puluhan ekor gajah (Elephas sumatrensis).

Mukim Pante Bahagia, Kecamatan Paya Bakong, Usman menyebut, konflik ini terjadi karena adanya pembukaan lahan besar-besaran di habitat alami gajah sumatra.

"Ini karena ada pembukaan lahan perkebunan besar-besaran oleh perusahaan di Aceh Utara. Sehingga areal hutan yang selama ini menjadi sumber makan bagi binatang tersebut, kini menjadi lahan perkebunan," jelasnya, Selasa (6/12).

Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendata kerusakan kebun milik warga untuk disampaikan ke pihak terkait. Sementara ini, terdata kerusakan yang terjadi mencapai 50 hektare kebun dan sekitar 15 rumah.

"Kerusakan bervariasi, salah satunya yang terparah milik Laili. Dari empat hektare kebun pinang yang sudah mulai panen, hanya tersisa sekitar beberapa batang lagi," ungkap Usman.

Biasanya, kata Usman, kawanan satwa liar itu langsung kembali ke hutan ketika dihalau oleh warga. Namun, kali ini sudah sekitar empat bulan berada di kawasan tersebut.

Staf BKSDA Resor Aceh Utara, Nurdin mengatakan, ada sekitar 50 ekor gajah sumatra di Aceh Utara. Kini, mereka terbagi menjadi dua kelompok.

Ia merincikan, satu kelompok sering melintas dari Langkahan sampai Paya Bakong. Sedangkan, satu kelompok lagi melintas dari Geureudong Pase ke Sawang.

Tetapi, ujar Nurdin, ekses pembukaan lahan baru oleh sejumlah perusahaan di Aceh Utara menyebabkan hutan tempat mereka tinggal semakin sempit.

Oleh sebab itu, menurutnya, pembukaan lahan baru harus diawasi agar tidak mengganggu satwa dilindungi tersebut. "Kemarin saya sudah turun ke Paya Bakong untuk mengantarkan mercon," tutur Nurdin, dalam kasus menghalau gajah.

https://youtu.be/DUCIIOeLbVA

Konflik Gajah Liar


"Ada puluhan hektare kebun warga kami dan di Peureupok yang dirusak 22 ekor gajah, sampai tadi malam," kata Keuchik Blang Pante, Marzuki, Selasa (6/12).

Dia menjelaskan, kebun warga itu berisi tanaman pinang, kakao, kelapa sawit, durian dan berbagai jenis tanaman lainnya termasuk pisang.

"Sekitar 600 hektare kebun tersebut dibagikan gampong ke masyarakat untuk ditanami berbagai tanaman perkebunan. Tapi sekarang sudah dirusak sebelum warga menikmati hasil panen perdana," ungkapnya.

Ia mengatakan, selama empat bulan terakhir, hampir tiap malam warga harus berjaga di kebun untuk mengusir kawanan Poe Meurah (sebutan lain untuk gajah).

"Kami sudah beberapa kali menyampaikan hal ini. Mulai muspika, dinas dan dalam pertemuan dengan anggota dewan, tapi belum ada penanganan yang serius," sebutnya.

Sementara, kata Marzuki, selama ini masyarakat di kawasan Blang Pante dan sekitarnya menggantungkan hidup semata-mata dari hasil perkebunan.

Tags :
satwa liar gajah sumatera gajah sumatra sawta dilindungi
Writer: Anugerah Eka
Pos Terbaru
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Liputan Khusus
20/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25