Orangutan Bersama Anaknya Dievakuasi BSKDA Kaltim

Gardaanimalia.com - Induk dan bayi orangutan terlihat oleh masyarakat berada di Jalan Poros Sangatta-Simpang Perdau menuju Muara Wahau.
Laporan ini diterima tim WRU Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur pada Selasa (30/5/2023).
Warga yang melapor beri keterangan bahwa satwa itu sudah beberapa kali masuk ke permukiman. Selain itu, satwa juga diketahui makan buah di kebun sekitar rumah warga.
Diduga, orangutan telah cukup lama berada di kawasan itu. Hal ini tampak dari banyaknya sarang lama dan baru di sekitar lokasi.
Dalam unggahan Instagram BKSDA Kalimantan Timur, Minggu (4/6/2023), tim WRU BKSDA putuskan untuk rescue orangutan usai pemantauan yang dilakukan pada pagi harinya.
Orangutan betina berusia kira-kira 13 sampai 15 tahun dan bayinya yang diperkirakan berusia satu tahun ditangkap dan dipindahkan ke hutan yang lebih aman.
Lalu, tim WRU bersama mitra CAN Indonesia sukses evakuasi primata endemik itu dan pindahkan ke kandang angkut. Selanjutnya, kedua satwa dibawa ke hutan lindung di Kabupaten Berau.
Dokter Nyatakan Kedua Orangutan Tampak Sehat
Dokter Fajar sebagai penanggung jawab tim medis jelaskan, kondisi satwa terlihat sangat sehat. Hal itu tampak sejak awal pembiusan hingga pemindahan ke dalam kandang angkut.
Oleh karena itu, jelas Fajar, harus segera dilepaskan ke habitat untuk kurangi stres yang mungkin terjadi akibat terlalu lama di kandang angkut.
Di sisi lain, Kepala BKSDA Kalimantan Timur Ari Wibawanto berharap induk dan anak satwa dilindungi itu dapat kesempatan hidup yang aman dan nyaman di habitat alami.
"Upaya penyelamatan satwa seperti ini sangat memerlukan dukungan semua pihak, baik itu lembaga pemerintah, LSM, maupun masyarakat," ujar Ari Wibawanto.
Ia melanjutkan bahwa ini dilakukan agar satwa liar khususnya yang dilindungi, termasuk orangutan dapat terus lestari di alam.

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
19/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
18/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
15/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
13/05/25
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya

Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
