Gajah Atraksi Disiksa di Pertunjukan Satwa Taman Safari Indonesia

3 min read
2018-10-26 13:44:40
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Klaim penyiksaan satwa dilayangkan pada Taman Safari Indonesia (TSI) yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. Sebuah media asal Inggris, memberitakan bahwa Taman wisata berbasis lingkungan ini menyiksa gajah atraksi di depan ratusan penonton dalam sebuah pertunjukan satwa.

Dilansir dari Dailymail.co.uk, sebuah Yayasan amal internasional Born free bersama seorang fotografer bernama Aaron Gekoski mendokumentasikan penyiksaan yang dilakukan oleh seorang pawang gajah saat pertunjukan.

Gekoski mengklaim bahwa pawang gajah di TSI menyiksa dan memukul seekor gajah atraksi berkali-kali menggunakan benda tajam di tangannya.



"Ketika pertunjukan usai, gajah-gajah menjadi ribut. Seorang pawang terlihat memukul belalai dan menarik ekor gajah untuk mengontrolnya. Tetapi ketika dilihat lebih dekat, ternyata pawang itu menyembunyikan benda tajam di tangannya yang menyebabkan beberapa luka tusukan di belalai gajah itu," ujar Gekoski.

Ternyata luka-luka yang sama terlihat juga di belalai gajah yang lain. "keamanan melihat kami mendokumentasikan peristiwa itu dan menyuruh kami untuk berhenti memotret", tuturnya.



Padahal TSI merupakan anggota dari Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium sedunia (WAZA) , yang mengharuskan anggotanya untuk memperlakukan semua hewan di penangkaran mereka dengan sangat baik. TSI juga mengklaim bahwa Tempat mereka merupakan pionir dalam masalah konservasi satwa dan taman rekreasi.

Pejabat eksekutif WAZA, Doug Cress menuturkan, "Kode Etik WAZA secara tegas melarang kegiatan yang menyebabkan hewan kesakitan atau memaksa mereka untuk bertindak dengan cara yang tidak wajar, dan WAZA tidak mendukung pertunjukan yang merendahkan hewan apa pun. WAZA menangani masalah-masalah kesejahteraan hewan dengan serius dan akan menyelidiki situasi ini sepenuhnya."



Pihak TSI merespons pada klaim itu dan menyatakan bahwa penyiksaan pada gajah itu tidak benar, "Tuduhan bahwa pawang menyiksa dan menikam gajah dengan benda tajam saat pertunjukan di depan wisatawan adalah tidak berdasar dan salah. Taman Safari Indonesia tidak membenarkan praktik-praktik yang membahayakan atau menyakiti hewan sebagai bagian dari presentasi kami"

'Gajah di TSI saling berinteraksi dan bersosialisasi satu sama lain. Ketika ini terjadi akan ada saat-saat ketika ada perkelahian dan interaksi kasar antara gajah. Kadang-kadang hal ini menghasilkan luka dangkal yang kemudian dibersihkan dan dirawat oleh tim kami para pawang dan dokter hewan. Gajah juga dapat bergerak di sekitar area mereka untuk mengeksplorasi, menyelidiki, menggaruk diri, dan berinteraksi dengan pawang mereka."

'Tuduhan adanya luka di belalai gajah yang disebabkan oleh pawang sangat tidak berdasar, dan ini malah akan menciptakan masalah hewan atau perilaku yang bertentangan dengan apa yang kami harapkan untuk dicapai dalam pengelolaan hewan di taman kami.', ungkap pihak TSI.

Jadi, benarkah ada penyiksaan gajah di Taman Safari Indonesia?

Tags :
gajah taman safari indonesia penyiksaan
Writer:
Pos Terbaru
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
Edukasi
21/05/25
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Liputan Khusus
20/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25