Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Mardili
3 min read
2025-03-25 03:22:36
Iklan
Ilustrasi kelompok gajah liar. | Foto: drh. Erni Suyanti diunduh dari wartalampung.id

Gardaanimalia.com - Belasan gajah liar masuk kawasan sawah warga di Desa Blang Dalam, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh pada Minggu (23/3/2025) malam.

Ada sekitar 12 ekor gajah yang diduga berasal dari kawasan hutan sekitar. Warga mengetahui ratusan hektare padi rusak pada pagi harinya.

Kamarullah, seorang warga Desa Lhok Keutapang, mengungkapkan bahwa gerombolan gajah tersebut datang dalam kelompok besar.

“Gajah-gajah itu mulai merusak padi saat malam hari,” ujar Kamarullah pada Minggu (23/3/2025). Ia adalah salah satu warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut

Kamarullah bahkan sempat merekam momen saat gerombolan mamalia raksasa tersebut masuk area sawah.

Dalam video berdurasi 1 menit 22 detik, tampak warga berusaha menghalau gajah liar agar tidak masuk ke lahan mereka. Kamarullah menduga bahwa gajah-gajah tersebut sudah berhari-hari berada di sekitar area tersebut.

“Saat padi mulai berisi, mungkin aromanya tercium oleh gajah, dan mereka turun untuk makan,” tambahnya.

Peristiwa ini membuat banyak petani kehilangan hasil panen yang menjadi mata pencaharian utama mereka.

Hingga kini, pihak berwenang belum bisa memastikan alasan mengapa gajah-gajah tersebut memasuki kawasan pertanian. Namun, dugaan sementara adalah berkurangnya sumber makanan di habitat alami mereka sehingga gajah-gajah tersebut terpaksa mencari makan di lahan pertanian warga.

Warga setempat mendesak pihak berwenang untuk segera turun tangan agar kejadian ini tidak menyebabkan kerugian yang lebih parah.

Selain itu, mereka juga khawatir akan ancaman kerusakan lebih lanjut jika gajah-gajah tersebut terus berkeliling di area pertanian.

Keberadaan Gajah Liar di Aceh Memiliki Nilai Historis yang Tinggi

Dahulu, gajah merupakan simbol kehormatan dan menjadi bagian penting dalam pasukan perang Kesultanan Aceh. Namun, saat ini, hubungan antara masyarakat Aceh dengan gajah semakin tergerus.

Perburuan liar dan perambahan hutan yang terus berlangsung mengancam keberlangsungan habitat gajah, memaksa mereka mencari jalur baru, termasuk melalui permukiman warga.

Gajah yang dulu dihormati kini dianggap sebagai ancaman bagi warga yang menggantungkan hidup pada pertanian.

Pemerintah dan masyarakat setempat berharap agar ada solusi untuk mengatasi konflik antara manusia dan satwa liar ini agar keberlangsungan hidup keduanya dapat terjaga dengan baik.

Tags :
gajah gajah sumatra elephas maximus sumatranus aceh konflik gajah interaksi negatif
Writer: Mardili