Kakatua Jambul-Kuning yang Berkeliaran di Kediri Diserahkan Warga ke BKSDA

3 min read
2024-10-22 23:57:31
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com -  Seorang warga Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri bernama Suko Susilo menyerahkan burung kakatua jambul-kuning (Cacatua sulphurea) ke BBKSDA Jawa Timur.

Penyerahan satwa dilindungi tersebut dilakukan pada Senin (21/10/2024).

Dilansir dari Radar Kediri, diduga satwa dilindungi itu berkeliaran dan sempat bertengger di pagar rumah Suko Susilo pada Kamis (17/10/2024).

Padahal, daerah persebaran kakatua jambul kuning bukanlah di Jawa Timur.

"Burung itu sudah terlihat terbang mengelilingi kompleks rumah sejak seminggu sebelum ditangkap," kata Suko Susilo, warga yang menyerahkan burung tersebut.

Burung endemik asal Indonesia Timur itu berciri warna dominan putih, berukuran sedang, dan di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning yang dapat ditegakkan.

Menurut Suko, ia nampak selalu terbang rendah di sekitar Jalan Welirang, Kelurahan Mojoroto. Hingga akhirnya kakatua hinggap di pagar rumahnya.

Diduga, satwa yang termasuk dalam kategori sangat terancam punah (critically endangered) menurut IUCN Red List ini sempat dipelihara dan lepas.

"Saya saat itu masih berada di luar kota. Tapi ditelepon oleh pekerja di rumah kalau ada burung yang bertamu. Akhirnya ditangkap dan ditaruh di sangkar kosong yang saya punya," kata dia.

Suko mengaku sempat mencari informasi dan mengidentifikasi burung tersebut di internet.

Karena termasuk satwa dilindungi, ia pun menyerahkan Cacatua sulphurea itu ke BBKSDA Jatim.

Jenis Paling Banyak Diperdagangkan


Perlu diketahui bahwa kakatua jambul kuning merupakan burung dengan persebaran mencakup wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Di sisi lain, satwa ini merupakan jenis kakatua yang marak diperdagangkan. Hal ini dapat dilihat salah satunya dari data perdagangan online yang dikumpulkan oleh Garda Animalia.

Burung kakatua jambul kuning menjadi primadona dalam tren perdagangan buruh paruh bengkok di Facebook.

Sekitar 6.736 individu burung kakatua jambul kuning menjadi komoditas satwa dilindungi yang diperdagangkan. Paling banyak daripada beberapa jenis kakatua yang lain, misalnya kakatua maluku, kakatua koki, dan kakatua tanimbar.

Pelaku perdagangan paling banyak berada di Provinsi Jawa Barat, dengan jumlah 381 penjual teridentifikasi.

Dalam dinamika perdagangannya dalam dua tahun terakhir, jumlah penawaran dan perdagangan yang semula sangat tinggi pada 2022, lantas menukik tajam pada 2023.

Garda Animalia menganalisis beberapa faktor yang menjadi sebab penurunan angka perdagangan ini.

Di antaranya, di antaranya adalah kasus penyelundupan burung paruh bengkok dari Indonesia Timur menuju Surabaya.

Nahasnya, satwa langka dibawa oleh anggota TNI dengan menggunakan kapal perang milik negara.

Tags :
Writer:
Pos Terkait
Belum ada pos terkait
Pos Terbaru
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25