Karena Deforestasi, Harimau Masuk Desa Tiga Hari Berturut-turut

Gardaanimalia.com - Harimau masuk ke permukiman warga kali ini terjadi di Desa Seunebok Keuranji, Kecamatan Kota Bahagia, Aceh Selatan.
Padahal, selama puluhan tahun sebelumnya warga mengaku tidak pernah mengalami konflik dengan hewan liar.
Salah seorang warga, T. Abdul Lazib, mengatakan bahwa harimau masuk permukiman pada awal November 2022 lalu dan memangsa sembilan ekor kambing warga.
Harimau itu menerkam ternak desa selama tiga hari berturut-turut. Sebabnya, terjadi kepanikan di kalangan warga desa hingga mereka takut beraktivitas di luar rumah.
"Namun, kini kami terkejut, kambing peliharaan kami ada lima ekor habis dimakan," kata Abdul, yang dilansir dari Acehonline, Senin (26/12/2022).
Perisitwa gangguan harimau yang pertama kali dialami warga ini diduga berbarengan dengan puncak deforestasi wilayah Aceh Selatan.
Aceh Selatan merupakan bagian dari Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), rumah bagi spesies megafauna langka yang dilindungi.
Di antaranya adalah harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), gajah sumatra (Elephas maximus sumatrensis), orangutan sumatera (Pongo abelii), dan badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).
Hilangnya habitat satwa oleh perambahan hutan diduga menyebabkan rawannya konflik satwa liar dengan manusia, juga bencana alam.
Data Global Forest Watch menunjukkan, KEL Aceh Selatan kehilangan tutupan hutan sebesar 1.704 hektare, terhitung Januari-Oktober 2022.
Angka ini akhirnya menempatkan Aceh Selatan sebagai lokasi dengan angka deforestasi tertinggi di kawasan KEL.
Deforestasi Diduga Menjadi Pangkal Sebab Konflik Harimau
Koordinator Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), Nurul Ikhsan menjelaskan bahwa tingkat kerusakan tutupan hutan di Aceh Selatan meningkat hampir 50 persen jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya mencapai 823 hektare.
"Sepanjang tahun 2022, Aceh Selatan ini mendapat ranking teratas deforestasi. Kami melakukan pemantauan Forest Watch hampir di seluruh Aceh. Sebelumnya tahun 2021, 2020 ranking teratas ada di Aceh Timur. Sementara Aceh Selatan masuk dalam lima besar atau tiga besar," jelasnya.
Nurul menjabarkan, tiga titik di Aceh Selatan dengan aktivitas perambahan hutan ilegal paling tinggi. Tiga lokasi ini adalah Suaka Margasatwa Rawa Singkil, yaitu Desa Jambo Dalem, Kecamatan Trumon Timur; dan Desa Seunebok Keuranji, Kecamatan Kota Bahagia.
Nurul pun berpendapat bahwa akar masalah deforestasi bukanlah masyarakat lokal, namun para investor penambang emas.
Berdasarkan pengalaman Nurul di lapangan, biasanya yang bekerja mencari beras satu bambu itu masyarakat. "Dan pelaku utamanya itu investor bukan mencari sebambu beras, tapi segenggam emas".
"Kita berharap dimulai dari kepala sampai ke ekornya, karena bisa memungkinkan dilihat dari kondisi sekarang bencana besar akan mengancam kita, kalau memang kita tidak arif dan bijaksana mengelola alam," ujar Nurul.
Ia mengungkapkan, penegakan hukum di sektor ini harus dilakukan segera dan menindak pelaku utamanya.
Merespon maraknya perambahan hutan dan pembukaan lahan ilegal tersebut, Kapolres Aceh Selatan, AKBP Nova Suryandaru menegaskan pihaknya akan menindak siapa saja yang melakukan perusakan hutan.
"Itu komitmen kami untuk menjaga wilayah Aceh Selatan terutama lingkungannya agar tetap lestari dan terjaga. Sehingga menjaga masyarakat dari kerusakan lingkungan yang tentunya itu mengakibatkan benca alam yang ada di wilayah Aceh Selatan," ucapnya.
Meskipun begitu, Ia menyadari bahwa upaya penegakan hukum belum menjadi solusi terbaik.
Nova juga menjelaskan bahwa kerja sama serta diskusi dengan beberapa pihak dibutuhkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan hutan lindung Aceh Selatan.

Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
26/03/25
Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika
22/03/25
Amankan Monyet Peliharaan, BKSDA Jelaskan Bahaya Domestikasi Satwa Liar
15/03/25
Berang-Berang Bukan Peliharaan! Kenali 4 Jenis yang Hidup di Indonesia
14/03/25
FLIGHT: Penyelundupan Burung Kicau sudah Seperti Minum Obat, Tiga Kali Sehari!
13/03/25
Berkelana dengan Lensa ala Regina Safri
08/03/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
