Lindungi Hutan dan Satwa Liar Demi Mencegah Pandemi

3 min read
2021-03-03 10:42:39
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Peringatan Hari Hidupan Liar Sedunia tahun ini mengangkat tema “Forest and Livelihoods: Sustaining People and Planet.” Tema ini mengingatkan kepada dunia bahwa kehidupan di Bumi tidak bisa lepas dari eksistensi hutan, terutama hutan tropis. Hutan tropis adalah tempat bernaung terpenting bagi kehidupan liar di Bumi. Dengan menampung sekitar 3 sampai 100 juta hewan dan tumbuhan,((FAO. 2020. State of the World’s Forests 2020. http://www.fao.org/state-of-forests/en/)) atau tidak kurang dari 50 persen spesies yang ada di darat((Butler, R. (1 April 2019). Mongabay. Why are rainforests so diverse?, https://rainforests.mongabay.com/03-diversity-of-rainforests.html)), hutan tropis adalah bioma terkaya di darat. Hutan hujan juga menyediakan sebagian besar kebutuhan dasar peradaban manusia, seperti kayu, pangan, air, hingga obat-obatan.

Sayangnya, nasib hutan beserta para penghuninya terus terancam dengan beragam aktivitas antropogenik yang tidak terkendali. Sejak tahun 1990, diperkirakan 420 juta hektar hutan tropis sudah dikonversi untuk aktivitas komersial.((FAO. 2020. State of the World’s Forests 2020, http://www.fao.org/state-of-forests/en/)) Bahkan, menurut data dari Universitas Maryland AS pada tahun 2019, hutan tropis kehilangan 11,9 juta hektar pohon dalam satu tahun, atau seluas satu lapangan sepakbola tiap enam detik.((Weisse, M; Goldman, E. (2 Juni 2020). World Resources Institute. We Lost a Football Pitch of Primary Rainforest Every 6 Seconds in 2019. https://www.wri.org/blog/2020/06/global-tree-cover-loss-data-2019)) Sekitar 137 spesies flora dan fauna hutan tropis sudah mendekati kepunahan akibat deforestasi dan kegiatan agrikultural yang masif.((Rainforest Action Network. Fact Sheet – Rainforest Animals. https://www.ran.org/fact_sheet_rainforest_animals/)) Ribuan primata dan mamalia bioma ini terus diperdagangkan secara ilegal demi pakaian, hewan peliharaan, hingga untuk subjek penelitian.((Ibid.))



Peningkatan deforestasi dan perdagangan satwa hutan hujan juga diiringi dengan tren mengerikan lainnya, yakni peningkatan pandemi virus. Diestimasikan bahwa tiap tahunnya, dua virus baru telah berpindah dari inang alaminya, yakni para satwa liar, menuju manusia, dalam satu abad terakhir.((Dobson, A; Pimm, S; Hannah,L. et al. (24 Juli 2020). Sciencemag.org . Ecology and economics for pandemic preventions. https://science.sciencemag.org/content/369/6502/379.summary)) Sejak tahun 1980-an, total wabah penyakit menular bertambah sebanyak lebih dari tiga kali lipat setiap dekade, dan dua per tiga penyakit tersebut berasal dari kehidupan liar.((ZJones, K; Patel, N et al. (21 Februari 2008). Global trends in emerging infectious diseases. Nature. https://www.nature.com/articles/nature06536)) Perjumpaan manusia dengan satwa liar menjadi penyebab utama mayoritas pandemi global, seperti HIV, Ebola, Zika, hingga COVID-19.((Doucleff, M; Greenhalg, J. (14 Februari 2017). NPR. Why Killer Viruses are On the Rise. https://www.npr.org/sections/goatsandsoda/2017/02/14/511227050/why-killer-viruses-are-on-the-rise))

Keanekaragaman hayati hutan hujan tidak hanya berlaku untuk hewan dan tumbuhan yang dapat kita lihat dengan mata telanjang, namun juga untuk makhluk-makhluk mikroskopik, termasuk virus. Hutan hujan di Afrika Barat, Amazon, dan Asia Tenggara sudah dikenal luas sebagai kantung atau hotspot virus berbahaya baru.((Allen, T; Murray, K;  et al. (24 Oktober 2017). Nature Communications. Global hotspots and correlates of emerging zoonotic diseases. https://www.ecohealthalliance.org/wp-content/uploads/2017/10/s41467-017-00923-8.pdf)) Pada tahun 2017, ditemukan 48 spesies virus baru hanya di hutan hujan Borneo saja.((Doucleff, M; Greenhalg, J. (14 Februari 2017). NPR. Why Killer Viruses are On the Rise. https://www.npr.org/sections/goatsandsoda/2017/02/14/511227050/why-killer-viruses-are-on-the-rise))  Dalam 7 tahun, 1.000 virus baru ditemukan pada hutan hujan di 20 negara.((Ibid.)) Diperkirakan ada sekitar 1,67 juta spesies virus pada mamalia dan burung liar yang belum diidentifikasi dunia sains saat ini.((Carroll, D; Daszak, P & et al. (23 Februari 2018). Science. The Global Virome Project. https://science.sciencemag.org/content/359/6378/872.full?ijkey=FHQ2jxklB/dD2&keytype=ref&siteid=sci))

Baca juga: Satwa Liar Jadi Korban ‘Perang’ Manusia dengan Alam

Menurut Adalberto Luís Val, seorang biolog dari National Institute of Amazonian Research, aktivitas manusia yang terus mengusik hutan hujan beserta penghuninya, mendekatkan wilayah manusia dengan virus-virus tersebut.((Zuker, F. (19 Oktober 2020). Reuters. Next pandemic? Amazon deforestation may spark new diseases. https://www.reuters.com/article/us-brazil-disease-amazon-deforestation-t-idUSKBN2741IF)) Menurutnya, pengurangan wilayah hutan ini menimbulkan peningkatan interaksi manusia dengan spesies-spesies liar pembawa patogen seperti kelelawar, monyet, nyamuk, hingga tikus.((Ibid.)) Kate Jones, ahli ekologi dari University College of London, menyatakan bahwa sudah puluhan tahun para ahli ekologi telah memperingatkan akan peningkatan lompatan patogen dari satwa liar hutan hujan ke manusia akibat deforestasi dan kepunahan satwa habitat ini, namun hanya sedikit perhatian yang dicurahkan terhadap ancaman ini.((Tollefson, J. (7 Agustus 2020). Nature. Why deforestation and extinctions make pandemics more likely. https://www.nature.com/articles/d41586-020-02341-1#:~:text=As%20humans%20diminish%20biodiversity%20by,pandemics%20such%20as%20COVID-19.&text=Jones%20is%20one%20of%20a,use%20and%20emerging%20infectious%20diseases.))

Oleh karena itu, pemberantasan deforestasi beserta kejahatan terhadap kehidupan liar menjadi langkah-langkah yang krusial untuk mencegah pandemi di masa depan. Pada 24 Juli 2020, sebuah kelompok interdisiplin yang terdiri atas ilmuwan di bidang virologi, ekonomi, hingga ekologi, mempublikasikan sebuah esai di Science (majalah terbitan American Association for the Advancement of Science) yang meminta para pemerintah untuk mengontrol deforestasi dan perdagangan satwa liar demi mencegah kemunculan pandemi virus baru.((Dobson, A; Pimm, S; Hannah,L. et al. (24 Juli 2020). Sciencemag.org . Ecology and economics for pandemic preventions. https://science.sciencemag.org/content/369/6502/379.summary))



Vaksin bukanlah langkah terbaik manusia untuk menyelamatkan diri mereka dari cengkeraman virus. Ketika dunia sudah memproduksi vaksin untuk flu H1N1 tahun 2009 lalu, virus ini sudah menginfeksi hampir seperempat populasi manusia di seluruh dunia.((Roos, R. (24 Januari 2013). Center for Infectious Disease Research and Policy. Study puts global 2009 pandemic H1N1 infection rate at 24%.)) Meski saat ini vaksin COVID-19 sudah didistribusikan, virus ini sudah mengambil nyawa lebih dari 2,5 juta orang di seluruh dunia,((Worldometer. COVID-19 Coronavirus Updates. https://www.worldometers.info/coronavirus/)) dan akan terus menghantui umat manusia dalam jangka waktu yang lama.

Pandemi virus adalah buah pahit dari kejahatan terhadap satwa dan kehidupan hutan. Di dunia yang didominasi dengan virus ini, langkah terbaik manusia dalam menghadapi bencana ini adalah dengan memperbaiki hubungannya dengan satwa dan kehidupan liar di hutan hujan. Menyelamatkan bioma ini tidak hanya menjaga keanekaragaman hayatinya, namun juga menjaga keberlangsungan hidup umat manusia. Baiknya Hari Hidupan Liar Sedunia kali ini menjadi momen bagi umat manusia untuk menilik kembali segala perbuatannya terhadap hutan, sebelum virus mematikan lainnya menampakkan dirinya untuk menimpakan hukuman atas penghancuran salah satu penunjang kehidupan Bumi ini.

Tags :
satwa liar pandemi hutan hutan tropis
Writer:
Pos Terbaru
Orangutan Viral di Kawasan Tambang Akhirnya Dievakuasi
Orangutan Viral di Kawasan Tambang Akhirnya Dievakuasi
Berita
17/02/25
Beruang Madu di Perbebunan, BKSDA: Itu Habitatnya
Beruang Madu di Perbebunan, BKSDA: Itu Habitatnya
Berita
17/02/25
Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan
Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan
Berita
15/02/25
Akhirnya, Enam Pemburu Badak Jawa Divonis 11 dan 12 Tahun Penjara
Akhirnya, Enam Pemburu Badak Jawa Divonis 11 dan 12 Tahun Penjara
Berita
15/02/25
Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok
Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok
Berita
14/02/25
Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!
Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!
Opini
13/02/25
Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan
Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan
Berita
13/02/25
Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi
Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi
Berita
13/02/25
Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang
Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang
Berita
10/02/25
Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh
Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh
Edukasi
07/02/25
Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran
Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran
Berita
07/02/25
Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun
Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun
Berita
06/02/25
Terjerat Jaring, Lumba-Lumba di Kenjeran Berhasil Kembali ke Laut
Terjerat Jaring, Lumba-Lumba di Kenjeran Berhasil Kembali ke Laut
Berita
06/02/25
Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak
Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak
Berita
06/02/25
Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik
Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik
Berita
05/02/25
Cegah Zoonosis, Pengamatan Tidak Langsung Manfaatkan Ekolokasi Kelelawar Pemakan Serangga
Cegah Zoonosis, Pengamatan Tidak Langsung Manfaatkan Ekolokasi Kelelawar Pemakan Serangga
Edukasi
05/02/25
Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat
Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat
Berita
04/02/25
Soa Payung, Kadal dengan Leher Berjumbai yang Unik
Soa Payung, Kadal dengan Leher Berjumbai yang Unik
Edukasi
03/02/25
Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan
Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan
Berita
03/02/25
Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur
Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur
Berita
03/02/25