Menjelang Tengah Malam, si Manis yang Melintasi Jalan Berhasil Dievakuasi

Gardaanimalia.com - Di tengah hujan lebat pada Minggu (9/3/2025), seekor trenggiling (Manis javanica) melewati Jalan Pasanah, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Kejadian ini membuat pemuda bernama Angga Sasmito Putra dan temannya bergerak menyelamatkan satwa dilindungi tersebut.
Mereka melapor ke Polres Kotawaringin Barat, lalu diarahkan untuk menyerahkan trenggiling ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah.
Upaya penyelamatan dilakukan karena pemuda tersebut khawatir trenggiling ditangkap dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Minggu pukul 23.39 WIB, trenggiling langsung diserahkan ke Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II BKSDA Kalteng.
Kepala SKW II BKSDA Kalteng Dendi Sutiadi menjelaskan kepada Garda Animalia pada Kamis (13/3/2025) bahwa beberapa lokasi mungkin tergenang air saat hujan sehingga trenggiling berada di jalan raya.
“Mereka menggedor rumah dinas saya untuk menyerahkan trenggiling. Trenggiling dalam kondisi yang bagus, sehat, gemuk, dan tidak ada luka. Mungkin ketersediaan makanan di habitatnya masih bagus,” ujar Kepala SKW II BKSDA Kalteng Dendi Sutiadi.
Dalam kesempatan itu, Dendi juga memberikan edukasi kepada pemuda yang menyerahkan mamalia bersisik ini.
“Saya mengedukasi bahwa [trenggiling] satwa liar dilindungi undang-undang. Jika memelihara, memiliki, dapat terkena pidana,” tambahnya.
Satwa dilindungi tersebut lalu dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Lamandau pada Selasa (11/3/2025).
Selain karena kondisinya sehat, Dendi berujar, trenggiling justru rawan mati jika tak segera dilepasliarkan.
“Trenggiling kalau liar susah ditangani, makanan tidak bisa disuapi dan harus mencari semut, serangga-serangga. Dalam kondisi apapun [harus segera dilepasliarkan], apalagi kondisinya sehat. Kalau sakit segera diberi vitamin, baru dilepasliarkan. Karena rawan kematian bila tidak segera dilepasliarkan,” jelasnya.
Ia menuturkan, peristiwa penemuan trenggiling di lokasi yang sama pernah terjadi sekitar empat atau lima tahun lalu saat terjadi kebakaran, “Ada seekor trenggiling yang terbakar.”
Ancaman pada satwa langka ini tidak hanya kebakaran hutan, tetapi juga alih fungsi lahan menjadi perkebunan maupun permukiman.
“Land clearing itu menghilangkan semua plasma nutfah, flora dan fauna. Fauna [tertentu] bisa berpindah, flora bisa hancur dan rusak,” paparnya.
Alih fungsi lahan membuat satwa kerap ditemukan berada di kebun masyarakat. Dendi pun memberikan edukasi agar masyarakat menciptakan mikrohabitat bagi satwa liar.
“Seharusnya mereka (satwa liar) hidup di habitat besar. Jika tidak, setidaknya masyarakat menciptakan mikrohabitat di kebun. Misalnya, pelepah sawit yang ditumpuk, biasanya spesies tertentu populasinya meningkat [di sekitar tumpukan pelepah itu]. Seperti ular dan kucing hutan karena dia bertelur dan beranak di situ. Kemungkinan trenggiling juga hidup di situ ketika melahirkan dan kawin,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa lahan perkebunan tidak perlu terlalu bersih. Dalam hal ini, misalnya, membiarkan ilalang-ilalang menumpuk karena itu bisa menjadi rumah bagi satwa.
Mikrohabitat adalah habitat lokal dengan kondisi lingkungan yang lebih spesifik, contohnya kolam, danau, dan rawa (Hamidun et al., 2013).
Pelepah kelapa sawit yang membusuk bisa menjadi habitat jamur, pelepah kering yang jatuh bisa digunakan burung untuk bahan sarang. Sejalan dengan pendapat Wahyuni et al. (2015) yang menyatakan bahwa mikrohabitat menunjukkan kondisi yang sesuai bagi kehidupan suatu organisme.

Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
15/04/25
Menjelang Tengah Malam, si Manis yang Melintasi Jalan Berhasil Dievakuasi
13/03/25
Kasus Berlanjut, Sekarung Sisik Trenggiling Diserahkan ke Kejati Sumut
10/03/25
Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat
04/02/25
BKSDA Kalbar Lepasliarkan Kukang di Cagar Alam Raya Pasi
21/10/24
Tujuh Satwa Serahan Masyarakat Dilepasliarkan di TN Gunung Ciremai
21/10/24
Seri Macan Tutul Jawa: Agung Ganthar Kusumanto, Macan Tutul itu Keren!
![[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1744790117_ebae26a40ee2dbd50796.jpg)
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur

Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado

Seri Macan Tutul Jawa: Mengamati Macan Tutul dari Prau sampai Sanggabuana

Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi

Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi

Jejak Buaya Muara Pulau Bacan: Didagangkan Hidup-Hidup ke Negeri Singa

Puluhan Anak Penyu Belimbing Dilepas di Pantai Along, Aceh

FATWA: Evolusi Ubur-Ubur di Danau Kakaban

Gajah Mati di Sawah Warga, Kabel Listrik Ditemukan di Sekitar Lokasi

Berkarya dengan Visi: Merekam Kekerasan di Balik Topeng

FATWA: Taring Babirusa dapat Membunuh Dirinya Sendiri!

Bangkai Gajah Ditemukan di Perbatasan Kebun Sawit dan TN Gunung Leuser

Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik

Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi
