Nelayan Temukan Pesut Tak Bersirip Mati di Perairan Ketapang

Gardaanimalia.com - Seekor pesut tak bersirip ditemukan mati di perairan Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Tepatnya, lokasi kematian satwa itu berada di sekitar Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Taman Pulau Kecil (TPK) Kendawangan.
Riyan, seorang nelayan asal Dusun Kelapa Enam mendapati bangkai finless porpoise tersebut, pada Minggu (23/10), tak jauh dari tempatnya mencari ikan.
Ia dan warga sekitar mengaku bahwa ada lebih dari satu satwa serupa sering dijumpai di sekitar kawasan tersebut. Namun, sebelumnya tak pernah ditemukan dalam kondisi mati.
Penemuan bangkai jenis lumba-lumba tanpa sirip tersebut kemudian dilaporkan ke Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cempedak Jaya, sebagai pihak yang rutin melakukan monitoring pesut.
Ketua Pokdarwis Cempedak Jaya, Hartono mengonfirmasi kejadian tersebut. "Pesut tak bersirip ini pertama kali ditemukan oleh Pak Riyan," ujarnya, Senin, (24/10).
Menurutnya, satwa ditemukan masih dalam kondisi cukup segar. Ditandai dengan kulit yang masih utuh 95 persen dan belum mengelupas. Meski demikian, terdapat luka bekas gigitan satwa liar, serta tubuhnya mulai membengkak.
Dalam prosesnya, tim dibantu mahasiswa Ilmu Kelautan FMIPA, serta didampingi petugas Lanal Ketapang. Guna melakukan identifikasi morfometri terhadap bangkai finless porpoise tersebut.
Untuk kepentingan jika diperlukan nekropsi atau akan diambil kembali kerangkanya. Setelah itu, finless porpoise tersebut langsung dikubur di Mako Lanal Ketapang.
Adapun hasil pengamatan dan identifikasi, tim menduga satwa tersebut adalah Indo-Pasific Finless Porpoise dengan nama ilmiah Neophocaena phocaenoides.
Panjang tubuhnya mencapai 130 sentimeter dengan lingkar badan 88 sentimeter. Satwa dalam ordo Cetacea tersebut ditemukan mati kode 3, yang artinya terjadi pembengkakan.
Setra: Kematian Pesut Diduga Karena Perubahan Iklim
Sepanjang 2020-2022, Yayasan Webe Konservasi Ketapang mencatat tiga kasus kematian pesut diduga Orcaella brevirostris dan satu kasus lumba-lumba tanpa sirip, yakni Neophocaena phocaenoides.
Direktur Yayasan Webe Konservasi Ketapang, Setra Kusumardana mendorong adanya penelitian lebih lanjut terkait penyebab insiden-insiden kematian mamalia laut belakangan ini.
"Meningkatnya insiden kematian pesut di sekitar kawasan ini (KKP3K TPK Kendawangan) perlu menjadi perhatian para pihak," kata Setra, Senin (24/10).
Tak hanya itu, lanjutnya, harapannya ada penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab meningkatnya kematian mamalia laut yang terancam punah itu di Kendawangan.
Sementara, Ia menduga hal itu dikarenakan terjadinya perubahan keseimbangan ekosistem perairan sungai dan laut di kawasan Kendawangan.
Di mana ekosistem yang tak seimbang tersebut akibat dari meningkatnya aktivitas masyarakat, meluasnya kawasan perkebunan di Hulu Sungai Kendawangan, dan meningkatnya angkutan barang tambang dan industri lain.
Setra menambahkan, padahal wilayah Selatan Kendawangan diapit dua kawasan konservasi, yakni Cagar Alam Muara Kendawangan dan KKP3K TPK Kendawangan.
Untuk diketahui, finless porpoise merupakan mamalia unik sebab memiliki karakteristik antara lumba-lumba dan dugong. Ia memiliki tampilan fisik yang lebih mirip dengan dugong, tapi berada dalam satu ordo dengan lumba-lumba.

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
19/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
18/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
15/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
13/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
