Pro Kontra Night Zoo Kebun Binatang Surabaya

Gardaanimalia.com - Rencana pembukaan Night Zoo oleh Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada tahun 2023 menuai pro dan kontra. Pasalnya, kesejahteraan satwa menjadi perhatian bersama.
Informasi baru, pihak KBS sudah menjalin komunikasi dengan pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur untuk meminta arahan.
Plt. Kepala BBKSDA Jatim, Nur Rohman mengungkapkan, berdasarkan aturan lembaga konservasi diberi kewenangan untuk menampilkan satwa, baik pada siang maupun malam hari.
Namun, terdapat hal-hal yang menjadi catatan, salah satunya adalah mengenai kesejahteraan satwa.
"Memerhatikan animal care, kesejahteraan satwanya," kata Nur, Rabu (8/2/2023) dikutip dari detikJatim.
Catatan lainnya, KBS harus memastikan satwa yang diperlihatkan saat Night Zoo adalah satwa nokturnal dan menerapkan perlakuan khusus.
Nur menyebutkan beberapa satwa yang beraktivitas pada malam hari. Di antaranya adalah landak, garangan, rusa, harimau, binturong, hingga burung hantu.
"Lampunya tidak menyilaukan, suara disesuaikan dengan kondisi satwa di alam. Misal, mereka nanti (menerapkan) sistem kuota (pengunjung) dan sebagainya," jelasnya.
Hingga kini belum ada jadwal pasti kapan Night Zoo akan dibuka. Pihaknya mengatakan secara rutin melakukan pembinaan dan monitoring satwa di KBS.
Ketika ditanya apakah program ini aman untuk satwa, Nur mengungkapkan pihak BKSDA akan melakukan pemantauan pada saat pembukaan.
Selain itu, BKSDA juga memberikan arahan-arahan terkait apa yang harus dilakukan pihak KBS. Menurutnya, jika ada hal-hal yang tidak sesuai maka pihaknya akan melakukan pembinaan.
"Secara prinsip bisa dan aman, asal beberapa hak diperhatikan tadi," tuturnya.
Night Zoo Dikhawatirkan Ganggu Kenyamanan Satwa
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno menyatakan penolakan terhadap rencana program Night Zoo di KBS.
Dirinya menilai program kebun binatang malam akan mengganggu kenyamanan dan kelangsungan hidup satwa.
"Sejak awal saya menolak keras. Ini akan sangat mengganggu kenyamanan dan kehidupan satwa. Karena membuat siklus pola hidup satwa berubah," ujarnya dikutip dari Antara Jatim.
Anas mengatakan fungsi KBS tak cuma sebagai kebun binatang, tetapi juga sebagai paru-paru kota.
"Itu akan menganggu habitat burung liar yang menjadikan hutan kota KBS sebagai tempat tinggal mereka," ucapnya.
Ia pun mempertanyakan apakah rencana ini sudah dikaji mendalam oleh para ahli fauna dan bagaimana dampak jangka panjangnya terhadap hewan.
"Jangan kemudian cuma ingin mendapatkan tambahan penghasilan. Namun, mengabaikan kelangsungan hidup satwa. Percuma saja," ungkapnya.
Nantinya jumlah pengunjung Night Zoo akan dibatasi. Menurut Anas, hal itu tidak maksimal juga jika dilakukan untuk tujuan tambahan pendapatan.
Ia menyarankan Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS lebih baik melakukan pembenahan lay out.
Ini dilakukan supaya pengunjung lebih nyaman menikmati koleksi satwa. Dengan demikian, dapat menarik minat wisatawan.

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
19/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
18/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
15/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
13/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
