16 Ekor Bekantan Peliharaan Ketua DPRD Kalsel Dilepasliarkan

3 min read
2022-11-16 22:22:15
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Enam belas ekor bekantan yang sempat dipelihara Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Supian HK, dilepasliarkan di area konservasi PT Antang Gunung Meratus, Kabupaten Tapin.

Kepala Bidang Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (PKSDAE) Dishut Kalimantan Selatan, Pantja Satata mengatakan ini penting dilakukan untuk menjaga kelestarian satwa endemik Borneo tersebut.

"Tujuannya, mereka bisa berkembang biak di alam liar," ujarnya, pada Senin (14/11) lalu.

Pelepasliaran dilakukan bertahap oleh Dishut dan BKSDA Kalimantan Selatan di kawasan Ekowisata Bekantan Lokbuntar Tapin.

Kawasan itu merupakan habitat Nasalis larvatus seluas 72 hektare dan dianggap layak dari segi ketersediaan pakan dan kondisi lahan.

Officer Ekowisata Bekantan Lokubuntar Tapin, Jeni menjelaskan hasil pemantauan pascapelepasliaran menunjukkan bahwa satwa liar tersebut mampu beradaptasi dengan baik.

Ia juga menuturkan, keberadaan satwa arboreal berhidung besar itu dapat menjadi daya tarik dan memiliki muatan edukasi bagi siapapun yang berkunjung ke kawasan tersebut.

"Selain itu, ekowisata bekantan PT AGM Kabupaten Tapin ini bermanfaat untuk pendidikan konservasi bagi para pegiat ekowisata," papar Jeni, Selasa (15/11) dilansir dari Tribun Banjarmasin.

Bertambahnya satwa endemik Borneo di kawasan konservasi tersebut membuat Jeni dan pihaknya berkomitmen memperketat pengawasan, baik dari ancaman internal maupun eksternal.

"Kita juga meningkatkan pengawasan, khususnya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di sekitar area konservasi ini," tambahnya.

Bekantan Dievakuasi dari Habitat Alaminya


Sebelumnya, enam belas bekantan tersebut diserahkan oleh Supian HK ke BKSDA di rumah dinas Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Selasa (1/11).

"Ada dua puluh tujuh ekor (di sini). Hari ini diserahkan dulu lima ekor, habitatnya yang ada di Kecamatan Paminggir, Hulu Sungai Utara," tutur Supian.

Dari lima satwa yang diserahkan, salah satu di antaranya pernah melahirkan selama dipelihara oleh Supian. Adapun asal usul satwa dilindungi tersebut dari kawasan Paminggir.

Supian mengatakan, peningkatan jumlah penduduk memengaruhi kebutuhan lahan manusia yang kian bertambah. Ini menyebabkan habitat bekantan menyempit, dari semula 22 hektare pada 1980-an, kini hanya tersisa 8 hektare.

Menurutnya, kondisi demikian bisa membuat bekantan merasa terganggu sehingga perlu dipelihara. Supian menceritakan proses evakuasi bekantan dari Desa Paminggir tidak menemukan kendala yang berarti.

Diungkapkannya, ini terjadi karena pihaknya mengedepankan cara yang humanis, tanpa mengikat maupun melukai satwa.

Perjalanan pascaevakuasi menuju Banjarmasin dilakukan melalui jalur sungai. Lima bekantan tersebut dinilai tidak mengalami stres yang mengganggu kondisi psikis dan kesehatan fisiknya.

Tags :
satwa liar satwa dilindungi bekantan ketua dprd kalsel borneo
Writer:
Pos Terbaru
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25