Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai

Gardaanimalia.com - Pada Senin (11/3/2025), sebuah bangkai paus sepanjang 7 meter dan berat 2,5 ton ditemukan terdampar di pantai Desa Angkeo, Kecamatan Teupah Barat, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh.
Keberadaan satwa terdampar ini menarik perhatian warga setempat. Akan tetapi, upaya evakuasi terhambat oleh faktor geografis yang sulit diatasi.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Simeulue, Carles, mengungkapkan bahwa medan pantai yang terjal berisiko membuat proses evakuasi menjadi sangat berbahaya. Apalagi, area di sekitar lokasi penemuan baru saja digunakan untuk penanaman bibit mangrove yang rentan rusak.
"Sangat sulit melakukan evakuasi di sini karena pengaruh topografi dan risiko keselamatan. Jika dipaksakan, bisa membahayakan banyak pihak," ungkap Carles, Sabtu (15/3/2025)
Carles menjelaskan, kondisi pantai yang memiliki kedalaman langsung menuju lautan, serta ombak besar yang berjarak sekitar 180 meter dari bibir pantai membuat proses pemindahan bangkai paus menjadi sangat menantang.
Di sisi lain, jika bangkai tersebut dipindahkan ke daratan, dikhawatirkan akan merusak bibit mangrove yang baru saja ditanam.
Setelah mempertimbangkan berbagai hal, pemerintah setempat akhirnya memutuskan untuk membiarkan bangkai paus tersebut terurai secara alami di tempatnya terdampar.
Untuk menjaga keselamatan, pihak berwenang juga menghimbau masyarakat agar menjauhi area sekitar bangkai paus tersebut.
Carles mengingatkan bahaya yang terkandung dalam tubuh paus yang terdampar, yaitu gas berbahaya yang bisa saja meledak sewaktu-waktu.
"Kami menghimbau masyarakat untuk menghindari lokasi ini sementara waktu, mengingat kandungan gas dalam tubuh paus yang bisa meledak kapan saja," tegas Carles.
Bukan Kejadian yang Pertama
Hasil identifikasi Balai Pengelola Sumber Daya Pesisir dan Laut Padang, Satker Aceh, serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Simeulue, paus yang terdampar adalah jenis minke atau paus tombak (Balaenoptera acutorostrata).
Dugaan sementara, paus ini mati sekitar empat hari sebelum ditemukan.
Tidak ditemukan luka pada tubuh paus, tetapi kondisi perutnya sudah hancur, menyebabkan bangkai tersebut mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
“Proses dekomposisi akan memakan waktu, dan baunya akan hilang begitu proses tersebut selesai. Kami berharap masyarakat dapat bersabar dalam beberapa hari kedepan," tambah Carles.
Fenomena paus terdampar di pantai Kabupaten Simeulue bukanlah kejadian pertama.
Sebelumnya, pada 2012, bangkai paus juga ditemukan di pantai Kecamatan Teupah Selatan. Kejadian serupa terjadi lagi pada 2016 dan baru-baru ini pada 2025, di pantai Kecamatan Teupah Barat.
Menurut Carles, kematian paus di laut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari kondisi alam atau akibat aktivitas manusia.
Bangkai paus yang mati biasanya terbawa arus laut dan akhirnya terdampar di pantai.
"Kematian paus memang menjadi fenomena alam yang tak bisa diprediksi, dan seringkali bangkai-bangkai ini terhempas ke pantai setelah perjalanan panjang di lautan," tutup Carles.

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai

Amankan Monyet Peliharaan, BKSDA Jelaskan Bahaya Domestikasi Satwa Liar

Tangis Macaca di Yogyakarta: Konflik dengan Petani Gunungkidul dan Perusahaan yang Terindikasi Ilegal

Berang-Berang Bukan Peliharaan! Kenali 4 Jenis yang Hidup di Indonesia

Tangis Macaca di Yogyakarta: Ditangkap Paksa dari Hutan untuk Ekspor (Bagian 1)

Menjelang Tengah Malam, si Manis yang Melintasi Jalan Berhasil Dievakuasi

FLIGHT: Penyelundupan Burung Kicau sudah Seperti Minum Obat, Tiga Kali Sehari!

Jual Sepatu sekaligus Pipa Rokok Gading Gajah, FS Diringkus Polisi

Harimau dalam Kondisi Cacat Masuk Kandang Jebak di Kabupaten Agam

Bayi Gajah yang Tersesat di Kebun Sawit Dievakuasi ke PLG Minas

Seekor Beruang Madu Terluka Akibat Jerat di Kawasan Konservasi Riau

Kekerasan terhadap Lumba-Lumba di Muna dan Pentingnya Edukasi Masyarakat Terkait Satwa Dilindungi

Dugong yang Tidur, Semoga Tidak Selamanya
