Jangan Pelihara Satwa Liar untuk Kesenangan Konten Semata!

Gardaanimalia.com - Pakar Satwa Liar Universitas Airlangga Surabaya, dr. Boedi Setiawan mengimbau masyarakat untuk tidak memelihara satwa sebagai kesenangan konten semata.
Ia menyebut, bahwa ada banyak aspek kebutuhan satwa yang juga perlu diperhatikan sebelum berniat untuk melakukan pemeliharaan.
"Tidak jarang memelihara satwa liar dijadikan konten oleh para influencer, hal tersebut memungkinkan kenaikan permintaan satwa liar dan perburuan secara ilegal," ungkapnya, Sabtu (2/4) dilansir dari Suara Surabaya.
Meski begitu, tuturnya, apabila jumlah satwa diketahui masih banyak, masyarakat silakan memelihara tapi dengan banyak catatan, agar kelestarian satwa tetap terjaga.
"Jika masih banyak di alam, silakan namun tetap harus diawasi. Contohnya biawak air tidak dilindungi, tapi kalau diburu secara terus-menerus lama kelamaan akan punah," ujarnya.
Ia menyebut, bahwa satwa memiliki fungsinya masing-masing di alam liar sehingga jumlah populasi keberadaannya bisa memengaruhi ekosistem rantai makanan yang ada.
"Baik sebagai predator maupun makanan predator dalam ekosistem, jika salah satunya punah maka rantai makanan akan terganggu," ungkap Boedi.
Menurutnya, konservasi satwa bisa digunakan untuk mencegah kepunahan dengan cara melestarikan satwa.
Tentu, jelasnya, untuk dapat melakukan hal tersebut ada kriteria-kriteria tersendiri yang telah diatur oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
"Kalau sifatnya penangkaran, hewan yang dipelihara akan didata dan diberi tanda merupakan hasil budi daya dari penangkaran tersebut," kata Boedi.
Ia juga menambahkan, bahwa bibit satwa yang akan dibudidayakan tidak boleh berasal dari alam liar, tetapi dari penangkaran yang telah ada sebelumnya.
Setelah budi daya yang dilakukan berhasil, maka satwa yang dihasilkan nantinya akan dikembalikan ke habitat alaminya.
"BKSDA yang akan menentukan alamnya. Bukan asal lepas liar, tetapi harus sesuai dengan habitatnya. Intinya, tujuan memelihara satwa liar adalah budi daya penangkaran, bukan untuk koleksi semata," tegasnya.
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak membawa hewan liar ke rumah dan berniat untuk memilikinya. Karena hal tersebut dapat memengaruhi kesejahteraan satwa itu sendiri.
Tak hanya itu, ia mengatakan, bahwa masyarakat yang gemar terhadap satwa juga dapat melihatnya langsung di habitat ataupun lembaga konservasi satwa dengan tetap memerhatikan aspek kesejahteraan satwa.
"Dengan membawa satwa liar ke rumah dan menganggapnya sebagai hewan peliharaan, kesejahteraan hewan akan sulit terpenuhi," terangnya.
Seandainya ada niatan untuk memelihara hewan liar, ia menegaskan, bahwa itu bukanlah tanda cinta. Tapi itu sama saja dengan menghilangkan dan mempercepat kepunahan jika kesejahteraan hewannya tidak diperhatikan.
"Peliharalah satwa di habitatnya," pungkas dosen dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya tersebut.

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
19/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
18/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
15/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
13/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
