Masif Patroli Hutan, Petugas Temukan Jerat Satwa

Gardaanimalia.com - Petugas patroli hutan kawasan Taman Nasional Bali Barat berhasil menemukan satu jerat satwa yang diduga dipasang oleh pemburu, Senin (9/10/2023).
Temuan jerat tersebut berada dekat dengan jalur sumber air satwa, yaitu di kawasan Hutan Sumbersari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali.
Akan tetapi, lokasi jerat temuan petugas kali ini diketahui masih jauh dari wilayah ditemukannya rusa timor yang mati karena luka jerat beberapa waktu lalu.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Jembrana Ali Purwanto mengatakan bahwa patroli tersebut sengaja dimasifkan untuk merespons itu.
"Pasca ditemukannya rusa timor di Sumbersari pekan lalu, kita terus intensifkan patroli hutan dengan harapan bisa menemukan jerat bahkan mengungkap pelakunya," ujarnya, Rabu (11/10/2023).
Areal patroli sekarang ini, sambung Ali Purwanto, lebih difokuskan pada jalur-jalur menuju sumber air di kawasan Taman Nasional Bali Barat.
Landasannya adalah karena pada musim kemarau seperti saat ini, jelasnya, satwa cenderung mencari sumber air maupun kubangan air untuk minum.
Oleh karena itu, pihaknya bersama petugas patroli lainnya berhasil menemukan satu buah jerat di kawasan Taman Nasional Bali Barat.
Patroli Hutan Melibatkan Anjing Pelacak
Saat ditanya mengenai jerat rusa, Ia menerangkan bahwa jerat yang ditemukan petugas kali ini modelnya diperuntukan kepada satwa seperti biawak atau ayam hutan.
"Kemungkinan besar bukan itu (rusa). Modelnya ini lebih pada satwa biawak, ayam hutan, dan hewan kecil lainnya. Kalau untuk rusa, biasanya kurang kuat," paparnya.
Ia menyampaikan bahwa selama ini pihaknya banyak menemukan jerat yang menyasar tidak hanya satu atau dua jenis satwa, tapi semua jenis.
"Selama ini jerat yang kita temukan itu rata-rata menyasar semua jenis satwa kita. Mulai dari burung, ayam hutan, biawak dan termasuk rusa juga," bebernya
Menurut Ali Purwanto, dengan adanya jerat yang ditemukan saat patroli, maka pihaknya akan terus mengintensifkan kegiatan tersebut secara rutin.
Terlebih, lanjutnya, kini ada dukungan dari Jaringan Satwa Indonesia (JSI). Salah satunya, dengan melibatkan anjing pelacak dalam kegiataan patroli hutan.
Dia juga berharap, jerat satwa bisa ditemukan dan ke depannya tidak ada lagi satwa liar yang terkena jerat. "Kami harap dengan patroli rutin ini tidak ada celah lagi para pemburu liar untuk beraksi," tandasnya.

Masif Patroli Hutan, Petugas Temukan Jerat Satwa
11/10/23
Bantai Satwa Liar dengan Sadis, Kawanan Pemburu di Lampung Ditangkap
15/02/21
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu

Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya

Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
