Mengenal Katak Pohon Mutiara yang Ditemukan Setelah 8 Tahun Hilang

3 min read
2021-03-26 09:59:50
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Beberapa waktu lalu, Uni Konservasi Fauna (UKF) Institut Pertanian Bogor melakukan Observasi XIX selama tiga hari. Secara mengejutkan, dalam observasi yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Maret 2021 tersebut, UKF menemukan katak pohon mutiara (Nyctixalus margaritifer) di kawasan Selabintana, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

Temuan ini cukup mengejutkan mengingat sudah sekitar delapan tahun katak ini menghilang. Menurut pengakuan Firmansyah, anggota volunteer Panthera yang bermitra dengan Balai TNGGP, katak pohon mutiara terakhir kali ditemukan pada tahun 2013 silam.

"Temuan ini mengejutkan bagi tim Observasi XIX UKF. Bagaimana tidak, tim berhasil menemukan katak pohon mutiara (Nyctixalus margaritifer) yang terakhir ditemukan di kawasan tersebut tahun 2013 oleh tim Herpetofauna Panthera," ungkap Koordinator Lapangan Observasi XIX UKF, Taka.

Sementara Kepala Bidang PTN Wilayah II Sukabumi, Syahrial Anuar, memaparkan bahwa keberadaan cahai merah merupakan sebuah indikator bahwa kawasan TNGGP masih terjaga dengan baik.

Berkenalan dengan Katak Pohon Mutiara




Hewan yang memiliki nama ilmiah Nyctixalus margaritifer ini masuk dalam jenis hewan endemik Pulau Jawa. Nama katak pohon mutiara sendiri diberikan karena katak ini memiliki bercak putih yang tampak seperti mutiara. Sedangkan, di Jawa Barat, masyarakat lokal sering menyebutnya sebagai cahai merah. Perlu diketahui juga, katak ini termasuk hewan nocturnal dengan kata lain hewan ini akan aktif di malam hari.

Menurut catatan yang dipublikasikan oleh gedepangrango.org, ukuran tubuh katak ini terbilang kecil yakni sekitar 30-33 milimeter pada jantan dewasa dan 31-35 milimeter pada betina. Bentuk tubuhnya pipih dan memiliki lipatan dorsal yang tampak jelas.

Baca juga: Belangkas: Biota Laut Berdarah Biru yang Sudah Hidup Selama Ratusan Tahun

Warna katak ini terbilang unik yakni oranye hingga coklat tua. Ada bintik-bintik kuning pada bagian bahu dan pelupuk matanya. Di seluruh tubuhnya juga terdapat bintik namun ukurannya lebih kecil. Untuk jarinya, katak ini memiliki jari-jari berselaput renang yang hampir penuh hingga ke piringannya. Bagian ujung jarinya besar dan berbentuk pipih.

Buku The Amphibians of Jawa and Bali tulisan Iskandar menyebutkan bahwa habitat katak ini berada di hutan dataran rendah hingga pegunungan rendah dengan ketinggian hingga 1.200 mdpl. Untuk sebarannya sendiri, Green Community UNNES menyebutkan, katak yang dalam Bahasa Inggris dikenala sebagai pearly tree frog ini dapat ditemukan di Gunung Gede Pangrango, Gunung Halimun Salak, Situ Gunung, Gunung Putri, dan Gunung Wilis.

Bagaimanakah status perlindungan untuk katak yang terbilang cukup sulit ditemukan? Nyctixalus margaritifer masuk dalam daftar hewan yang memiliki status konservasi Risiko Rendah atau Least Concern dengan tren populasi menurun menurut IUCN. Sedangkan di Indonesia, katak ini belum masuk dalam daftar hewan dilindungi. Penuruan populasi pada hewan ini disebabkan oleh kegiatan pertanian, penebangan kayu, hingga banyaknya komunitas penghobi.

Tags :
Katak Pohon Mutiara Nyctixalus margaritifer
Writer:
Pos Terbaru
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
Edukasi
21/05/25
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Liputan Khusus
20/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25