Anoa di PT SCM akan Digiring ke Area Perlindungan Satwa

Gardaanimalia.com - BKSDA Sulawesi Tenggara memperkirakan terdapat puluhan anoa di wilayah konsesi PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BKSDA Sulawesi Tenggara Sakrianto Djawie. Hewan bernama ilmiah Bubalus sp. diperkirakan berjumlah sekitar 15 ekor.
"Kami estimasikan jumlahnya kurang lebih 15 ekor," kata Sakrianto kepada Garda Animalia, Jumat (19/7/2024).
Jumlah tersebut merupakan hasil inventarisasi BKSDA Sulawesi Tenggara terhadap populasi anoa di dalam konsesi PT SCM. Dasar perhitungannya adalah temuan jejak satwa dan data camera trap.
Sebelumnya, diberitakan bahwa terdapat tiga ekor anoa yang kerap berkeliaran di dalam konsesi perusahaan tambang nikel tersebut.
Temuan ini menjadi viral setelah salah seorang karyawan yang bekerja di lokasi tersebut membuat rekaman yang diunggah di media sosial.
Merespons hal ini, Sakrianto mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT SCM untuk menyediakan area lindung seluas 422 hektare di dalam konsesi perusahaan.
Area ini ditujukan untuk mendukung perlindungan dan konservasi satwa liar yang dapat menjamin kelestarian satwa dilindungi di dalam konsesi.
"Anoa akan digiring ke sana," kata Sakrianto.
Selain itu, terdapat satu satwa dilindungi lain yang kemungkinan berada di dalam konsesi PT SCM, yaitu monyet sulawesi atau yaki (Macaca nigra).
"Yang endemik ada dua, monyet sulawesi dan anoa," kata Sakrianto.
Namun, belum ada inventarisasi populasi monyet sulawesi di lokasi tersebut.
Foto Lama
Menanggapi beredarnya foto seekor anoa yang mati dengan luka di kepalanya, Sakrianto mengatakan bahwa foto tersebut merupakan foto lama.
"Sebenarnya foto lama, kalau lihat dari resolusinya," kata Sakrianto.
Dirinya juga mengatakan, pihak BKSDA Sulawesi Tenggara sudah melaksanakan investigasi lapangan dan terjun ke titik kejadian. Namun, tidak ada laporan mengenai kematian anoa di sana.
Foto tersebut, menurut Sakrianto, ikut viral setelah terdapat berita adanya Bubalus sp. yang berada di dalam konsesi PT SCM.

Anoa di PT SCM akan Digiring ke Area Perlindungan Satwa
19/07/24
Mati Misterius, Bangkai Satwa Liar Diambil Sampel
08/09/23
Raden, Anoa yang Lahir Sesar di Penangkaran
03/02/23
BKSDA Sulut Deteksi Penjualan Anoa dan Babirusa di Pasar Tradisional
09/11/22
Induk dan Anak Anoa Muncul di Perbatasan Perusahaan Tambang
07/06/22
Disebut Faktor Usia, Seekor Anoa Mati Lantaran Sakit di KBS
20/01/22
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya

Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
