Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Anoa di PT SCM akan Digiring ke Area Perlindungan Satwa

1417
×

Anoa di PT SCM akan Digiring ke Area Perlindungan Satwa

Share this article
Tangkapan layar yang menunjukkan seekor anoa di dalam kawasan tambang PT SCM. | Sumber: Antara
Tangkapan layar yang menunjukkan seekor anoa di dalam kawasan tambang PT SCM. | Sumber: Antara

Gardaanimalia.com – BKSDA Sulawesi Tenggara memperkirakan terdapat puluhan anoa di wilayah konsesi PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala BKSDA Sulawesi Tenggara Sakrianto Djawie. Hewan bernama ilmiah Bubalus sp. diperkirakan berjumlah sekitar 15 ekor.

“Kami estimasikan jumlahnya kurang lebih 15 ekor,” kata Sakrianto kepada Garda Animalia, Jumat (19/7/2024).

Jumlah tersebut merupakan hasil inventarisasi BKSDA Sulawesi Tenggara terhadap populasi anoa di dalam konsesi PT SCM. Dasar perhitungannya adalah temuan jejak satwa dan data camera trap.

Sebelumnya, diberitakan bahwa terdapat tiga ekor anoa yang kerap berkeliaran di dalam konsesi perusahaan tambang nikel tersebut.

Temuan ini menjadi viral setelah salah seorang karyawan yang bekerja di lokasi tersebut membuat rekaman yang diunggah di media sosial.

Merespons hal ini, Sakrianto mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT SCM untuk menyediakan area lindung seluas 422 hektare di dalam konsesi perusahaan.

Area ini ditujukan untuk mendukung perlindungan dan konservasi satwa liar yang dapat menjamin kelestarian satwa dilindungi di dalam konsesi.

“Anoa akan digiring ke sana,” kata Sakrianto.

Selain itu, terdapat satu satwa dilindungi lain yang kemungkinan berada di dalam konsesi PT SCM, yaitu monyet sulawesi atau yaki (Macaca nigra).

“Yang endemik ada dua, monyet sulawesi dan anoa,” kata Sakrianto.

Namun, belum ada inventarisasi populasi monyet sulawesi di lokasi tersebut.

Foto Lama

Menanggapi beredarnya foto seekor anoa yang mati dengan luka di kepalanya, Sakrianto mengatakan bahwa foto tersebut merupakan foto lama.

“Sebenarnya foto lama, kalau lihat dari resolusinya,” kata Sakrianto.

Dirinya juga mengatakan, pihak BKSDA Sulawesi Tenggara sudah melaksanakan investigasi lapangan dan terjun ke titik kejadian. Namun, tidak ada laporan mengenai kematian anoa di sana.

Foto tersebut, menurut Sakrianto, ikut viral setelah terdapat berita adanya Bubalus sp. yang berada di dalam konsesi PT SCM.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments