Paus Mati Ditangani dengan Cara Dekomposisi Alami

Liana Dee
3 min read
2023-06-16 16:13:46
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Di sebuah pesisir pantai di Kelurahan Seli, Kota Tidore Kepulauan, seekor paus mati terdampar, pada Senin (12/6/2023) sekira pukul 16.40 WIT.

Tubuh paus dengan panjang 10 meter dan lebar 7 meter itu ditemukan dalam kondisi sudah menjadi bangkai dan membusuk sampai mengeluarkan bau tak sedap.

Dalam keterangannya, pada Selasa (13/6/2023), Koordinator Satwas SDKP Ternate Sunapit M. Taher menerangkan bahwa satwa berjenis kelamin jantan itu adalah paus sperma.

"Kondisi kematian paus sperma yaitu kode IV (kondisi mati membusuk tingkat lanjut). Ekor dan perut sudah dalam kondisi membusuk, tetapi perut belum pecah," ujar Taher.

Namun, Ia menyampaikan bahwa dugaan penyebab kematian satwa dilindungi dengan nama ilmiah Physeter macrocephalus tersebut belum diketahui.

Adapun penanganan terhadap tubuh satwa tersebut, yaitu dengan cara dekomposisi alami. Hal ini dilakukan karena di sekitar lokasi temuan bangkai tak ada tempat untuk penguburan.

Kemudian, lanjutnya, penanganan dengan cara ini hanya dapat dilakukan di Pulau Mare yang berjarak tiga mil dari lokasi paus sperma terdampar.

Evakuasi satwa laut itu dibantu oleh masyarakat nelayan di Kelurahan Seli, dan dua kapal nelayan dari DKP Tidore. Perjalanan menuju Pulau Mare memakan waktu hingga tiga jam perjalanan.

"Model penanganan dekomposisi alami dengan cara menarik bangkai paus ke area mangrove yang jauh dari permukiman dan aktivitas masyarakat," imbuh Taher.

Sebab Kematian Paus Belum Diketahui




Sementara itu,  Plh. Kepala SKW I Ternate, BKSDA Maluku Yeni Purnamasari menyebut, pihaknya akan cari sebab kematian satwa.

"Kami koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan untuk menyelidiki penyebab matinya mamalia laut itu," ucap Yeni, Rabu (14/6/2023).

Ia mengatakan, bahwa pihaknya terlambat mengetahui terkait kematian satwa dilindungi itu. Laporan masuk ke Dinas Kelautan dan Perikanan setempat. Terlebih, petugas BKSDA juga tak ada di sana sehingga tidak ada laporan.

"Kami masih menyelidiki ikan paus itu, mati karena apa. Ini masih koordinasi ke Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan. Sebab mereka dan masyarakat yang mengevakuasi bangkai mamalia laut itu".

Ia juga imbau warga dan instansi terkait agar menginformasikan kepada BKSDA apabila menemukan satwa mati atau terdampar di suatu daerah.

"Kalau ada informasi, maka kami pasti turunkan tim. Guna lakukan penyelidikan lebih awal sebelum bangkai ikan paus itu dikuburkan oleh masyarakat maupun instansi terkait lainnya," ucap Yeni.

Tags :
satwa dilindungi paus bksda maluku mamalia laut paus sperma Physeter macrocephalus Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan
Writer: Liana Dee
Pos Terbaru
Sebanyak 648 Burung Tanpa Dokumen DIsita di Tol Lampung Tengah
Sebanyak 648 Burung Tanpa Dokumen DIsita di Tol Lampung Tengah
Berita
23/05/25
BBKSDA Sumut Kembalikan Harimau Sumatera ke Leuser
BBKSDA Sumut Kembalikan Harimau Sumatera ke Leuser
Berita
23/05/25
Mendepa Jalan ke Habitat: Nasib 19 Elang Paria di Pelabuhan Tanjung Perak
Mendepa Jalan ke Habitat: Nasib 19 Elang Paria di Pelabuhan Tanjung Perak
Berita
22/05/25
Lahirnya Orangutan di LK Kasang Kulim Riau
Lahirnya Orangutan di LK Kasang Kulim Riau
Berita
22/05/25
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
Edukasi
21/05/25
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Liputan Khusus
20/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25