Tinggal Satu Langkah Lagi, Kuskus Talaud Bakal Punah!

3 min read
2021-09-20 09:25:17
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Kuskus talaud atau kuskus beruang talaud (Ailurops melanotis) merupakan salah satu jenis kuskus yang memiliki kantung (marsupialia) seperti kanguru tanah dan kanguru pohon di Papua. Satwa ini masih menjadi bagian dari famili Phalangeridae. Satwa endemik ini hanya ada di Kepulauan Talaud dan Sangihe. Tempat ini berada di ujung utara Pulau Sulawesi.

Setelah melahirkan, kuskus talaud biasa merawat dan membawa anaknya di dalam kantong yang berada di area perut. Butuh waktu sekitar delapan bulan dan setelah itu anaknya baru akan keluar dari kantong induknya. Satwa betina bisa melahirkan satu sampai dua kali dalam setahun.

Satwa ini juga menjadi salah satu jenis kuskus terbesar. Panjang badan dan kepalanya adalah 58 cm, panjang ekornya adalah 54 cm, dan beratnya mencapai 8 kg. Ukuran panjang ekornya sama seperti ukuran panjang tubuhnya. 

Bagian ekornya terdapat rambut yang tumbuh dari pangkal sampai lebih setengah panjang total ekor. Sisa ekor yang tidak ditumbuhi rambut berwarna hitam. Ujung ekor satwa ini sangat kuat, bahkan bisa sampai digunakan untuk bergelantungan atau melilit batang dahan pohon saat mencari makan. Satwa yang juga sering disebut sebagai kuse ini biasa hidup di hutan tropis dataran rendah yang lembab pada ketinggian 0-400 meter di atas permukaan laut. 

Sama seperti jenis kuskus lainnya, kuse merupakan hewan yang pendiam dan pemalu. Satwa ini tak akan bersuara saat dirinya tak terancam atau merasa terganggu. Saat mereka terancam, barulah mengeluarkan suara yang menyerupai decak dan suara engahan. 

Satwa arboreal ini menghabiskan waktunya di tajuk pohon dan sulit ditemukan di atas tanah. Pakan utama adalah dedaunan. Tak heran jika kuskus talaud sangat menyukai tempat yang ditumbuhi pepohonan. Kuskus beruang merupakan jenis hewan yang diurnal, yaitu hewan yang memiliki aktivitas pada siang hari. Berbeda dengan jenis kuskus lainnya yang justru menjadi hewan nokturnal. Kuskus beruang talaud baru terjaga saat dirinya merasa lapar.

Baca juga: Banggai Cardinal Fish, Ikan Hias yang Tidak Boleh Ditangkap Sembarangan

Satwa ini masih bersaudara dengan kuskus beruang sulawesi (Ailurops Ursinus). Secara tampilan, keduanya sangat mirip. Bahkan, sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari kuskus beruang sulawesi. Namun, ternyata keduanya memiliki  karakteristiknya berbeda. 

Karena pergerakan yang lambat, suaranya bahkan tak akan terdengar saat menghinggapi dahan pohon. Oleh karena itu, sangat sulit sekali menemukan dan mengidentifikasi kuskus talaud dan membutuhkan waktu lama untuk mendeteksi keberadaannya di habitat aslinya.

Selain itu, kuse hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari induk dan bayi. Sementara untuk jantan dan betina akan hidup soliter atau berpasangan selama musim kawin. 

Perlu diingat kuskus talaud merupakan hewan yang dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. IUCN juga memasukan satwa ini dalam kategori critically endangered, satu langkah lagi menuju kepunahan. Parahnya tren populasinya juga terus menurun.

Tags :
satwa dilindungi kuskus kuskus talaud satwa endemik Sulawesi
Writer:
Pos Terbaru
Mendepa Jalan ke Habitat: Nasib 19 Elang Paria di Pelabuhan Tanjung Perak
Mendepa Jalan ke Habitat: Nasib 19 Elang Paria di Pelabuhan Tanjung Perak
Berita
22/05/25
Lahirnya Orangutan di LK Kasang Kulim Riau
Lahirnya Orangutan di LK Kasang Kulim Riau
Berita
22/05/25
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu
Edukasi
21/05/25
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Liputan Khusus
20/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25