Tinggal Satu Langkah Lagi, Kuskus Talaud Bakal Punah!

Gardaanimalia.com - Kuskus talaud atau kuskus beruang talaud (Ailurops melanotis) merupakan salah satu jenis kuskus yang memiliki kantung (marsupialia) seperti kanguru tanah dan kanguru pohon di Papua. Satwa ini masih menjadi bagian dari famili Phalangeridae. Satwa endemik ini hanya ada di Kepulauan Talaud dan Sangihe. Tempat ini berada di ujung utara Pulau Sulawesi.
Setelah melahirkan, kuskus talaud biasa merawat dan membawa anaknya di dalam kantong yang berada di area perut. Butuh waktu sekitar delapan bulan dan setelah itu anaknya baru akan keluar dari kantong induknya. Satwa betina bisa melahirkan satu sampai dua kali dalam setahun.
Satwa ini juga menjadi salah satu jenis kuskus terbesar. Panjang badan dan kepalanya adalah 58 cm, panjang ekornya adalah 54 cm, dan beratnya mencapai 8 kg. Ukuran panjang ekornya sama seperti ukuran panjang tubuhnya.
Bagian ekornya terdapat rambut yang tumbuh dari pangkal sampai lebih setengah panjang total ekor. Sisa ekor yang tidak ditumbuhi rambut berwarna hitam. Ujung ekor satwa ini sangat kuat, bahkan bisa sampai digunakan untuk bergelantungan atau melilit batang dahan pohon saat mencari makan. Satwa yang juga sering disebut sebagai kuse ini biasa hidup di hutan tropis dataran rendah yang lembab pada ketinggian 0-400 meter di atas permukaan laut.
Sama seperti jenis kuskus lainnya, kuse merupakan hewan yang pendiam dan pemalu. Satwa ini tak akan bersuara saat dirinya tak terancam atau merasa terganggu. Saat mereka terancam, barulah mengeluarkan suara yang menyerupai decak dan suara engahan.
Satwa arboreal ini menghabiskan waktunya di tajuk pohon dan sulit ditemukan di atas tanah. Pakan utama adalah dedaunan. Tak heran jika kuskus talaud sangat menyukai tempat yang ditumbuhi pepohonan. Kuskus beruang merupakan jenis hewan yang diurnal, yaitu hewan yang memiliki aktivitas pada siang hari. Berbeda dengan jenis kuskus lainnya yang justru menjadi hewan nokturnal. Kuskus beruang talaud baru terjaga saat dirinya merasa lapar.
Baca juga: Banggai Cardinal Fish, Ikan Hias yang Tidak Boleh Ditangkap Sembarangan
Satwa ini masih bersaudara dengan kuskus beruang sulawesi (Ailurops Ursinus). Secara tampilan, keduanya sangat mirip. Bahkan, sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari kuskus beruang sulawesi. Namun, ternyata keduanya memiliki karakteristiknya berbeda.
Karena pergerakan yang lambat, suaranya bahkan tak akan terdengar saat menghinggapi dahan pohon. Oleh karena itu, sangat sulit sekali menemukan dan mengidentifikasi kuskus talaud dan membutuhkan waktu lama untuk mendeteksi keberadaannya di habitat aslinya.
Selain itu, kuse hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari induk dan bayi. Sementara untuk jantan dan betina akan hidup soliter atau berpasangan selama musim kawin.
Perlu diingat kuskus talaud merupakan hewan yang dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi. IUCN juga memasukan satwa ini dalam kategori critically endangered, satu langkah lagi menuju kepunahan. Parahnya tren populasinya juga terus menurun.

Orangutan Viral di Kawasan Tambang Akhirnya Dievakuasi

Beruang Madu di Perbebunan, BKSDA: Itu Habitatnya

Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan

Akhirnya, Enam Pemburu Badak Jawa Divonis 11 dan 12 Tahun Penjara

Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok

Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!

Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan

Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi

Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang

Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh

Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran

Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun

Terjerat Jaring, Lumba-Lumba di Kenjeran Berhasil Kembali ke Laut

Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak

Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik

Cegah Zoonosis, Pengamatan Tidak Langsung Manfaatkan Ekolokasi Kelelawar Pemakan Serangga

Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat

Soa Payung, Kadal dengan Leher Berjumbai yang Unik

Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan

Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur
