Ditemukan Mati, Bayi Gajah Sumatera Tergeletak di Alur Sungai

Gardaanimalia.com - Satu individu bayi gajah sumatera ditemukan dalam keadaan menjadi bangkai di alur sungai di kawasan Gampong Cot Seutui, Kecamatan Mila, Kabupaten Pidie, Aceh.
Agus Arianto, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengungkapkan bahwa bayi satwa dilindungi tersebut ditemukan mati pada Senin (21/2) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Penemuan bayi gajah mati tersebut berawal patroli mitigasi konflik Tim Unit Respons Konservasi Mila di kawasan Gampong Cot Seutui. Saat patroli, tim menemukan satu individu bangkai bayi gajah," ujarnya, Rabu (23/2).
https://youtu.be/WI6hLyHK1Rw
Agus menerangkan, hasil pengecekan pada bangkai bayi gajah berjenis kelamin betina tersebut pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan fisik seperti luka tembak, luka tusuk, luka sayat, luka bakar atau trauma lainnya.
Selain itu, bayi satwa dengan nama ilmiah Elephas maximus sumatrensis tersebut diduga mati sesaat setelah dilahirkan induknya di alur sungai.
Hal itu disampaikan oleh Agus lantaran di sekitar bangkai bayi gajah sumatera yang tampak hanya sisa ari-ari, dan tidak ada benda-benda lain yang mencurigakan.
Menurut hasil pemeriksaan tersebut, ujarnya, kematian satwa langka dipastikan bersifat alami. Kemudian, untuk menghindari bau dan kemungkinan ada penyebaran penyakit, bayi gajah pun langsung dikuburkan di lokasi temuan.
Lebih lanjut, Agus mengatakan bahwa gajah sumatera adalah satwa liar yang dilindungi oleh Undang-Undang. Satwa endemik Pulau Sumatera itu juga diketahui terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar.
Ia juga mengimbau warga untuk sama-sama menjaga kelestarian satwa liar, khususnya gajah sumatera dengan tidak merusak hutan yang merupakan habitatnya, membunuh, dan praktik lain yang mengakibatkan kematian gajah.
"Kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi masyarakat maupun para pihak yang melaporkan serta membantu dan mendukung proses penanganan temuan bangkai gajah liar tersebut," pungkas Agus.

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
09/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
30/04/25![[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1744790117_ebae26a40ee2dbd50796.jpg)
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
16/04/25
Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti
20/03/25
Berang-Berang Bukan Peliharaan! Kenali 4 Jenis yang Hidup di Indonesia
14/03/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
