Penampakan Satu Banteng Jawa Terakhir di Cagar Alam Pangandaran

3 min read
2021-12-01 17:01:06
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com – Banteng jawa yang merupakan salah satu satwa endemik Indonesia, kini populasinya hanya tersisa satu ekor di Taman Wisata dan Cagar Alam Pananjung Pangandaran.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pangandaran, Uking Iskandar mengungkapkan bahwa beberapa pemicu utama merosotnya populasi banteng jawa lebih disebabkan oleh faktor bencana alam.

Hal tersebut berkaca pada era 80an, lanjut Uking, tepatnya pada tahun 1982 Gunung Galunggung, Tasikmalaya meletus sehingga kawasan Cagar Alam tertutup luapan abu vulkanik.

Maka, tutupan tebal dari material letusan gunung itu membuat area rumput yang menjadi sumber pakan satwa dengan nama ilmiah Bos javanicus tersebut pun lenyap, imbuhnya.

Di mana kondisi tersebut berlangsung berbulan-bulan yang mengakibatkan banteng jawa alami kelaparan bahkan mati, Uking menambahkan.

Selain itu, Uking memaparkan bahwa keberadaan satwa langka di Cagar Alam Pangandaran terus dipantau oleh pihak BKSDA Pandangaran.

“Banyak penyebab kematiannya, yang jelas satu yang tersisa ini kami pantau terus,” ujar Uking dikutip dari Detiknews pada Rabu (11/12).

Adapun penyebab lain di antaranya banteng jawa terperosok ke dasar jurang dan juga tersesat di permukiman penduduk.

Kemudian, Uking menilai bencana tsunami Pangandaran yang terjadi pada tahun 2006 lalu juga turut memberikan dampak buruk bagi kondisi ekosistem cagar alam dan satwa di dalamnya.

Ia pun menyampaikan bahwa banteng jawa betina yang tersisa itu acap kali terlihat bersama dengan dua ekor rusa. "Setiap kali banteng terlihat, selalu ada 2 rusa itu. Kemana-mana bersama, mungkin sudah jadi kelompok," ujar Uking.

Berkaitan dengan pilihan untuk mendatangkan atau mencari satu ekor banteng jantan pun diakui Uking bahwa ia pesimis dengan hal itu. Karena satwa betina tersebut telah lama tidak bereproduksi. “Kecuali kalau ditambah sepasang lagi. Mungkin bisa berkembang biak,” ucap Uking.

Terlepas dari semua persoalan, Uking mengungkapkan bahwa upaya dan dukungan telah ditunjukkan oleh masyarakat, salah satunya dari anggota partai politik.

Di mana anggota partai tersebut sudah berdiskusi bersama pihak BKSDA untuk merencanakan reintroduksi atau menambah populasi.

Dari upaya tersebut diharapkan masyarakat sekitar pun turut menjaga kelestarian cagar alam Pananjung dengan mencegah terjadinya perburuan terhadap satwa, tutup Uking.

Perlu diketahui bahwa banteng jawa termasuk salah satu satwa yang dilindungi keberadaannya. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.92/2018.

Pun berdasarkan data dari IUCN Red List, saat ini status konservasi banteng jawa ialah terancam punah atau endangered.

Tags :
banteng jawa
Writer:
Pos Terbaru
Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok
Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok
Berita
14/02/25
Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!
Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!
Opini
13/02/25
Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan
Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan
Berita
13/02/25
Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi
Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi
Berita
13/02/25
Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang
Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang
Berita
10/02/25
Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh
Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh
Edukasi
07/02/25
Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran
Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran
Berita
07/02/25
Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun
Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun
Berita
06/02/25
Terjerat Jaring, Lumba-Lumba di Kenjeran Berhasil Kembali ke Laut
Terjerat Jaring, Lumba-Lumba di Kenjeran Berhasil Kembali ke Laut
Berita
06/02/25
Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak
Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak
Berita
06/02/25
Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik
Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik
Berita
05/02/25
Cegah Zoonosis, Pengamatan Tidak Langsung Manfaatkan Ekolokasi Kelelawar Pemakan Serangga
Cegah Zoonosis, Pengamatan Tidak Langsung Manfaatkan Ekolokasi Kelelawar Pemakan Serangga
Edukasi
05/02/25
Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat
Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat
Berita
04/02/25
Soa Payung, Kadal dengan Leher Berjumbai yang Unik
Soa Payung, Kadal dengan Leher Berjumbai yang Unik
Edukasi
03/02/25
Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan
Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan
Berita
03/02/25
Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur
Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur
Berita
03/02/25
Penyelundupan 42 Ekor Satwa Liar Tanpa Pemilik Digagalkan di Sorong
Penyelundupan 42 Ekor Satwa Liar Tanpa Pemilik Digagalkan di Sorong
Berita
31/01/25
Memelihara Satwa Liar Dilindungi: Bentuk Empati atau Pelanggaran Hukum?
Memelihara Satwa Liar Dilindungi: Bentuk Empati atau Pelanggaran Hukum?
Opini
30/01/25
Ketika Kepentingan Gajah masih menjadi Prioritas ke-13
Ketika Kepentingan Gajah masih menjadi Prioritas ke-13
Opini
30/01/25
Air dan Api Diserahkan ke BKSDA Kalteng
Air dan Api Diserahkan ke BKSDA Kalteng
Berita
11/11/24