Serangga Punah Memicu Bencana Besar, Ini Penjelasannya!

3 min read
2021-10-15 11:58:21
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.

Gardaanimalia.com – Komunitas serangga memiliki fungsi ekologi yang sangat besar bagi ekosistem. Meski keberadaannya sering kali tak disadari, faktanya serangga memiliki peran vital yang tak tergantikan. Termasuk penyerbukan dan pengendalian hama di alam liar.

Mereka menjadi spesies yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup manusia. Sayangnya, eksistensi mereka justru terancam karena pertumbuhan eksploitatif manusia yang digadang sebagai penyebab kepunahan massal keenam.

Dikutip dari buku Biologi Konservasi karya Dr. Saroyo Sumarto, dkk., manusia diduga menjadi penyebab kepunahan massal keenam. Lima penyebab kepunahan sebelumnya bukan terjadi karena aktivitas destruktif spesies tertentu, melainkan karena gejala alam yang terjadi secara natural.

Pertumbuhan manusia di muka bumi terjadi secara masif dan invasif. Living Planet Index atau indeks kehidupan planet tahun 2002 menunjukkan bahwa kelangsungan ekosistem hutan, laut, air tawar, menurun hingga 37% antara tahun 1970 hingga 2000.

Proses pembentukan biodiversitas yang terjadi selama milyaran tahun dapat dihancurkan sesaat saja oleh tangan–tangan manusia.

Berdasarkan Laporan yang dibuat bbc.com pada 2019 silam, manusia menjadi satu–satunya spesies bertanggung jawab terhadap ancaman kepunahan satu juta spesies lainnya.

Salah satu makhluk hidup yang tak luput dari ancaman kepunahan akibat ulah manusia adalah serangga. Daftar merah IUCN mencatat ada 44 spesies serangga yang kritis, 116 spesies genting, 377 spesies rentan, dan 73 spesies serangga telah dinyatakan punah.

Kepunahan serangga terjadi akibat pemanfaatan ekologi tak berkelanjutan seperti deforestasi, pertanian monokultur, dan penggunaan insektisida.

Pedro Cardoso, seorang ahli biologi di Finnish Museum of Natural History mengatakan bahwa krisis kepunahan serangga saat ini seperti puncak gunung es. Artinya setelah ancaman yang saat ini kita hadapi akan ada ancaman-ancaman bencana ekologi lainnya.

Kepunahan serangga juga kerap diremehkan karena ukuran mereka yang relatif kecil dibanding satwa lain, serta sulit dideskripsikan.

Padahal 2000 spesies serangga yang ada di bumi memiliki peran penting pada ketersediaan pangan bagi manusia.

Serangga merupakan agen penyerbukan alami di alam liar. Serangga bertugas untuk memastikan tersebarnya serbuk sari secara merata dan bertanggung jawab atas kelestarian 170.000 spesies tanaman.

Hal ini berarti eksistensi serangga adalah kunci dari ketahanan pangan global. Lebah misalnya, pengaruh eksistensinya sangat signifikan terhadap penyerbukan bahan makanan yang paling banyak digunakan seperti sayuran, buah-buahan, kopi, maupun tumbuhan bahan dasar obat.

Sejumlah serangga jenis lain seperti jangkrik, kupu-kupu, atau kumbang juga memiliki kekayaan ekologi yang tak ternilai harganya. Fungsi mereka di alam liar tak dapat digantikan dengan teknologi buatan manusia paling cerdas sekalipun.

Kepunahan mereka akan mengguncang ketahanan pangan manusia. Sehingga bencana kelangkaan pangan, malnutrisi, kelaparan, bahkan kematian bukan tak mungkin kita hadapi di kemudian hari.

Tags :
kepunahan satwa serangga
Writer:
Pos Terbaru
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Liputan Khusus
20/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25