Serangga Punah Memicu Bencana Besar, Ini Penjelasannya!

Gardaanimalia.com – Komunitas serangga memiliki fungsi ekologi yang sangat besar bagi ekosistem. Meski keberadaannya sering kali tak disadari, faktanya serangga memiliki peran vital yang tak tergantikan. Termasuk penyerbukan dan pengendalian hama di alam liar.
Mereka menjadi spesies yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup manusia. Sayangnya, eksistensi mereka justru terancam karena pertumbuhan eksploitatif manusia yang digadang sebagai penyebab kepunahan massal keenam.
Dikutip dari buku Biologi Konservasi karya Dr. Saroyo Sumarto, dkk., manusia diduga menjadi penyebab kepunahan massal keenam. Lima penyebab kepunahan sebelumnya bukan terjadi karena aktivitas destruktif spesies tertentu, melainkan karena gejala alam yang terjadi secara natural.
Pertumbuhan manusia di muka bumi terjadi secara masif dan invasif. Living Planet Index atau indeks kehidupan planet tahun 2002 menunjukkan bahwa kelangsungan ekosistem hutan, laut, air tawar, menurun hingga 37% antara tahun 1970 hingga 2000.
Proses pembentukan biodiversitas yang terjadi selama milyaran tahun dapat dihancurkan sesaat saja oleh tangan–tangan manusia.
Berdasarkan Laporan yang dibuat bbc.com pada 2019 silam, manusia menjadi satu–satunya spesies bertanggung jawab terhadap ancaman kepunahan satu juta spesies lainnya.
Salah satu makhluk hidup yang tak luput dari ancaman kepunahan akibat ulah manusia adalah serangga. Daftar merah IUCN mencatat ada 44 spesies serangga yang kritis, 116 spesies genting, 377 spesies rentan, dan 73 spesies serangga telah dinyatakan punah.
Kepunahan serangga terjadi akibat pemanfaatan ekologi tak berkelanjutan seperti deforestasi, pertanian monokultur, dan penggunaan insektisida.
Pedro Cardoso, seorang ahli biologi di Finnish Museum of Natural History mengatakan bahwa krisis kepunahan serangga saat ini seperti puncak gunung es. Artinya setelah ancaman yang saat ini kita hadapi akan ada ancaman-ancaman bencana ekologi lainnya.
Kepunahan serangga juga kerap diremehkan karena ukuran mereka yang relatif kecil dibanding satwa lain, serta sulit dideskripsikan.
Padahal 2000 spesies serangga yang ada di bumi memiliki peran penting pada ketersediaan pangan bagi manusia.
Serangga merupakan agen penyerbukan alami di alam liar. Serangga bertugas untuk memastikan tersebarnya serbuk sari secara merata dan bertanggung jawab atas kelestarian 170.000 spesies tanaman.
Hal ini berarti eksistensi serangga adalah kunci dari ketahanan pangan global. Lebah misalnya, pengaruh eksistensinya sangat signifikan terhadap penyerbukan bahan makanan yang paling banyak digunakan seperti sayuran, buah-buahan, kopi, maupun tumbuhan bahan dasar obat.
Sejumlah serangga jenis lain seperti jangkrik, kupu-kupu, atau kumbang juga memiliki kekayaan ekologi yang tak ternilai harganya. Fungsi mereka di alam liar tak dapat digantikan dengan teknologi buatan manusia paling cerdas sekalipun.
Kepunahan mereka akan mengguncang ketahanan pangan manusia. Sehingga bencana kelangkaan pangan, malnutrisi, kelaparan, bahkan kematian bukan tak mungkin kita hadapi di kemudian hari.

Jangan Pelihara Satwa Liar untuk Kesenangan Konten Semata!
05/04/22
Satwa Liar di Bawah Tekanan Perubahan Iklim
02/12/21
Pengobatan Tradisional Tiongkok Dikhawatirkan Picu Kepunahan Satwa
12/11/21
Serangga Punah Memicu Bencana Besar, Ini Penjelasannya!
15/10/21Status Biawak Komodo Dinaikkan dari Rentan Menjadi Terancam
08/09/21
30,000 Jenis Satwa Hadapi Kepunahan Karena Kerusakan Lingkungan
21/09/20
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya

Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
