6 Spesies Penyu Dilindungi yang Tidak Boleh Ditangkap Apalagi Dikonsumsi

Gardaanimalia.com - Tahukah kamu? Enam dari tujuh spesies penyu di dunia yang populasinya menurun drastis berada di perairan Indonesia. Jenis penyu tersebut adalah penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu pipih (Natator depressus) dan penyu tempayan (Caretta caretta). Saat ini keenam jenis penyu tersebut masuk dalam daftar satwa dilindungi menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Penyu adalah salah satu biota laut yang telah hidup selama ratusan juta tahun. Sangat disayangkan kehidupan penyu saat ini sudah mengalami ancaman yang cukup serius. Penuruan populasi penyu terus terjadi karena berbagai fakor, antara lain perdagangan karapas atau cangkang keras pada penyu yang digunakan sebagai hiasan, perubahan iklim, perburuan daging dan telur penyu, serta hilangnya habitat karena penghancuran pantai untuk tempat wisata.
Untuk mengenal ciri-ciri penyu, habitat, makanan penyu dan sebarannya, simak informasi yang berikut ini.
1. Penyu hijau (Chelonia mydas)
Penyu hijau merupakan penyu terbesar kedua setelah penyu belimbing dan memiliki warna kuning kehijauan atau coklat hitam gelap. Penyu hijau terbesar yang pernah ditemukan berukuran 1,5 meter dengan bobot 395 kilogram. Rata-rata, penyu jenis ini memiliki ukuran panjang 80-150 sentimeter dengan berat 132 kilogram. Cangkangnya berbentuk hati dengan empat lempengan. Kalau dilihat dari atas, bentuk kepala penyu hijau relatif kecil dan tumpul. Pada siripnya terdapat jaringan lemak yang berwarna hijau.
Penyu hijau dikenal sebagai hewan herbivora dan makanannya adalah alga. Saat musim bertelur, penyu betina dapat menghasilkan kurang lebih 115 butir telur. Saat ini status dari penyu hijau yaitu terancam punah.
Untuk habitatnya, penyu hijau dapat ditemukan di perairan barat Indonesia tepatnya di Aceh, Sumatera Barat, Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau. Di perairan tengah juga dapat dijumpai di daerah Kepulauan Seribu, Jawa Barat, Karimun Jawa, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Sedangkan di perairan timur Indonesia, hewan ini ditemukan di Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Maluku, dan Papua.
2. Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
Sama seperti namanya, penyu ini memiliki garis sisik di cangkangnya dan terlihat seperti marmer berwarna kuning kecoklatan. Itu menjadi ciri-ciri khusus dari hewan ini. Sama seperti penyu hijau, terdapat empat lempengan pada cangkangnya. Panjang lengkungan cangkang pada penyu sisik dewasa kurang lebih 90 sentimer. Sedangkan, panjang tubuhnya kurang dari 1 m dan beratnya rata-rata 40-60 kilogram.
Kepala dari penyu sisik terbilang cukup kecil dan memiliki bentuk rahang seperti burung rajawali. Selain itu, spesies ini dikenal memiliki rahang kuat dan keras. Makanan penyu ini adalah karang lunak seperti sponges dan anemon. Selain itu penyu sisik juga memakan cumi serta udang. Saat bertelur, penyu sisik dapat menghasilkan kurang lebih 130 butir telur.
Saat ini penyu sisik memiliki status sangat terancam punah dan secara global populasi dari penyu sisik menurun hingga 80% selama satu abad terakhir. Sangat mengkhawatirkan bukan?
Sama seperti penyu hijau, penyu sisik hampir tersebar di seluruh perairan Indonesia terutama di pantai yang memiliki banyak spesies terumbu karang, di antaranya Laut Jawa, Kepulauan Riau, Laut Flores, Selat Makasar, Selat Karimata, Bali, dan kawasan terumbu karang lainnya.
3. Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
Penyu lekang merupakan penyu terkecil dari enam spesies penyu yang berada di Indonesia. Berat normal dari penyu ini adalah 45 kilogram dengan panjang cangkang 70 sentimeter. Warna dari cangkangnya hijau tentara dengan lempengan berjumlah enam atau lebih. Betina dari penyu lekang dapat menghasilkan telur kurang lebih 110 butir tiap kali bertelur.
Baca juga: Mengenal Katak Pohon Mutiara yang Ditemukan Setelah 8 Tahun Hilang
Makanan dari penyu lekang yaitu kepiting, udang, lobster, lamun, alga, siput, ikan, dan ubur-ubur. Untuk status konservasinya, penyu lekang saat ini terancan punah. Sedangkan persebarannya, penyu lekang dapat dijumpai di perairan pantai di Jawa Timur, perairan Bali, NTT, serta Papua.
4. Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
Penyu belimbing dikenal sebagai jenis penyu terbesar dengan panjang mencapai 180 sentimeter dan berat hingga 500 kilogram. Panjang lengkung punggungnya mencapai 1,2 meter bahkan ada juga yang sampai 2,4 meter dengan warna gelap berbintik putih. Penyu belimbing merupakan satu-satunya penyu yang tidak memiliki karapas (cangkang keras). Ciri-ciri penyu ini terletak pada punggungnya yang memiliki bentuk seperti belimbing. Memiliki sirip depan yang cukup panjang.
Rahang penyu belimbing sangatlah lunak sehingga penyu ini hanya memakan makanan yang lunak seperti ubur-ubur. Setiap musim bertelur, penyu betina dapat bertelur empat sampai lima kali dengan jumlah telur sekitar 60-129 butir telur. Diketahui sekitar setengah dari telur yang terdapat di sarangnya sangat kecil untuk dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya kuning telur.
Persebaran dari penyu belimbing yaitu Perairan Samudera Hindia, Perairan Laut Cina Selatan, Perairan Samudera Pasifik, dan Perairan Maluku.
5. Penyu pipih (Natator depressus)
Penyu pipih, seperti namanya, memiliki cangkang berbentuk pipih atau rata dan hanya ada sedikit lengkungan di bagian sisi luarnya. Panjang dari cangkang penyu pipih dan panjang tubuh keseluruhannya mencapai 1 meter. Cangkangnya berwarna kelabu kecoklatan serta terdapat empat lempengan pada cangkang penyu pipih. Saat musim bertelur, penyu ini dapat menghasilkan 55 butir telur.
Penyu pipih termasuk hewan omnivora. Makanan penyu ini antara lain lamun, karang lunak, teripang, ubur-ubur, kerang, udang, dan invertebrata lainnya. Saat ini status konservasi dari penyu pipih yaitu terancam punah. Untuk sebarann habitatnya ada di daerah Perairan NTT dan Maluku yang berbatasan dengan perairan utara Australia.
6. Penyu tempayan (Caretta caretta)
Penyu tempatan memiliki bentuk cangkang seperti tempayan dan berwarna coklat kemerahan serta di bagian perutnya berwarna kuning pucat. Panjang lengkung cangkang atau karapasnya 0,7-1 meter dan terdapat lima lempengan pada cangkangnya.
Penyu tempayan termasuk hewan karnivora dengan makanan utama berupa kerang, kepiting, bulu babi, siput, dan ubur-ubur. Betina dari penyu tempayan menghasilkan 115 butir telur tiap sekali bertelur. Status konservasi saat ini adalah terancam punah. Sedangkan wilayah sebarannya ada di daerah perairan Taman Nasional Komodo, Perairan Taka Bonerate, Kepulauan Banggi, dan Perairan NTB.
Seorang ahli mengatakan bahwa 1 dari 1000 tukik atau anakan penyu yang hanya dapat bertahan hidup hingga dewasa. Hal itu menjadikan penyu sebagai biota laut yang rentan terhadap siklus kehidupannya. Hal yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkannya bisa mulai dari mengetahui jenis-jenis penyu serta menyebarkan informasi mengenai spesies penyu agar meningkatkan kepedulian masyarakat sekitar. Laporkan jika menemukan kejadian terkait kejahatan ataupun perdagangan penyu.

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres
18/03/25
Seekor Penyu Terdampar dalam Keadaan Terluka di Pangkalpinang
27/08/24
Penyu Hasil Buruan Warga Dikembalikan ke Laut Lepas
24/07/24
Penyu Hijau Dievakuasi ke TWA setelah Ditolong Warga
28/06/24
Penyu Korban Perdagangan Memiliki Luka Tusuk Tembus
02/04/24
Penyu Hijau Mati Terdampar di Pantai Legian, Diduga Dehidrasi
16/02/24
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
