BBKSDA Papua Lepasliarkan 19 Satwa di Pegunungan Cycloop

3 min read
2023-01-09 22:44:35
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melepasliarkan 19 satwa dari jenis reptil dan aves, Sabtu (7/1/2023).

Pelepasliaran dilakukan di hutan sekitar Kali Dansari, Kampung Dosay, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Papua. Lokasi ini termasuk ke dalam Kawasan Penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.

Terdapat empat spesies reptil yang dikembalikan ke habitatnya. Spesies ini meliputi 3 ekor ular sanca hijau, 2 ekor ular sanca cokelat, 1 ekor ular boa tanah, dan 2 ekor biawak papua.

Selain reptil, juga terdapat dua spesies burung yang dilepaskan, yaitu 8 ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory) dan 3 ekor kakatua koki (Cacatua galerita).

Seluruh satwa tersebut merupakan hasil translokasi dari BBKSDA Jawa Timur. Selain itu, berasal dari penyerahan Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura, Polairud Polda Papua, dan masyarakat setempat.

"Kami memastikan semua satwa dalam kondisi sehat dan siap dilepasliarkan ke habitat alaminya," ucap Plt. Kepala Bidang Teknis BBKSDA Papua, Yulius Palita.

Status Konservasi Satwa


Semua satwa yang dilepasliarkan masuk dalam Appendix II daftar CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).

Daftar ini meliputi spesies yang tidak terancam kepunahan. Namun, mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan.

Selain itu, satwa-satwa ini juga masuk dalam kategori risiko rendah atau least concern (LC). Status tersebut tertuang dalam daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature).

"Ini artinya, telah dievaluasi berdasarkan kriteria daftar merah dan tidak memenuhi syarat untuk berstatus kritis, terancam, rentan, atau hampi terancam," lanjut Yulius.

Walaupun begitu, tiga spesies termasuk daftar hewan dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Tiga spesies ini adalah ular sanca hijau atau dalam bahasa ilmiah disebut Morelia viridis. Kemudian, kasturi kepala hitam, dan kakatua koki.

Yulius mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih kepada semua pihak. Karena selama ini telah berperan besar dan turut serta menjaga satwa liar milik negara.

"Sinergitas yang baik tersebut perlu terus dijaga dan ditingkatkan demi keharmonisan hidup antara manusia, alam, dan Tuhan Yang Maha Mencinptakan," tutupnya.

Tags :
burung Kasturi kepala hitam Reptil Kakatua koki aves ular sanca hijau sanca cokelat ular boa tanah biawak papua
Writer:
Pos Terbaru
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Liputan Khusus
20/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25