Belasan Gajah Liar Kembali Memasuki Perkebunan Warga

Gardaanimalia.com - Belasan ekor gajah liar memasuki wilayah perkebunan milik warga di Gampong Riweuk, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Kawanan gajah yang memasuki area perkebunan tersebut diperkirakan berjumlah 13 ekor, yang mana sekelompok satwa dilindungi itu telah berada di sekitar lokasi selama tiga hari terakhir.
"Tiga belas ekor gajah liar telah tiga hari berkeliaran di Gle Barat Gampong Riweuk," ungkap Nurmasyitah, Camat Sakti pada Senin (3/1) dikutip dari Infopublik.
Saat ini, ujar Nurmasyitah, kawanan satwa langka tersebut tengah berada di sekitar lokasi perkebunan yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari permukiman warga.
Dalam mengatasi persoalan itu, lanjutnya, warga sempat melakukan upaya penghalauan satwa dilindungi tersebut dengan menggunakan mercon yang dibakar. Akan tetapi, lanjutnya, cara itu tidak berhasil.
Menurut Nurmasyitah, upaya pengusiran itu tidak berhasil karena sekelompok satwa langka tersebut mudah mengamuk. Hal itu disebabkan adanya anak mereka yang berada di dalam gerombolan tersebut.
Selain itu, berdasarkan keterangan yang ia sampaikan, kehadiran kawanan satwa langka itu sempat membuat kebun warga menjadi berantakan, seperti durian, pinang, rambutan, dan pisang. Pun, benih padi yang baru saja disemai.
"Warga mengetahui benih padi yang disemai digasak gajah pada pagi hari. Warga sempat menghalau kawanan gajah, tapi malah warga dikejar binatang berbadan besar itu," ujarnya.
Nurmasyitah juga mengaku belum ada langkah dari pemerintah guna mengantisipasi konflik gajah yang disebutnya telah menjadi peristiwa yang rutin terjadi setiap tahun di Gampong Riweuk, Kecamatan Sakti tersebut.
"Saya sempat melaporkan kepada Pemerintah Aceh dalam rakor, tapi jawabannya belum ada solusi.
Sehingga pengusiran hanya mengandalkan mercon," terangnya dilansir dari Serambinews.
Di sisi lain, Mantan Imum Mukim Kandang, Tgk Tarmizi menyebut bahwa Gampong Riweuk, Kecamatan Sakti memang merupakan jalur perlintasan satwa endemik Pulau Sumatera tersebut. Kawanan gajah liar itu biasa melintas di Kecamatan Keumala, Mila hingga Beungga, Kecamatan Tangse.

Lagi, Seekor Gajah Liar Sumatera Mati di Way Kambas
09/10/24
Konflik Terjadi Diduga karena Terpotongnya Jalur Jelajah Gajah
03/10/24
Gajah Gandi Mendadak Ngamuk, Penjaga Satwa Bali Safari Meninggal!
24/09/24
Gajah Liar Diduga Cari Makan ke Musi Rawas Utara
05/08/24
Gajah Sumatra: si Kecil Penghuni Baru PKG Riau
09/04/24
Kronologi Kematian Anak Gajah dengan Kaki Terlilit Nilon
30/11/23
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
