Beruang Madu, Beruang Terkecil Di Dunia Yang Rentan Kepunahan

3 min read
2018-10-12 10:03:17
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Beruang Madu (Helarctos malayanus) merupakan beruang terkecil dari delapan beruang yang ada di seluruh dunia dan satu diantara lima beruang yang hidup di Asia. Populasi beruang ini tersebar di daratan Asia Tenggara, hingga Indonesia.

Dilansir dari data IUCN (International Union for Conservation of Nature), Populasi beruang madu saat ini mengalami penurunan cukup drastis, IUCN SSC Bear Specialist Group memperikarakan bahwa populasi beruang menurun sebesar 35% sejak 30 tahun terakhir dan akan terus menurun hingga 40% dalam beberapa tahun ke depan. Menyebabkan satwa ini termasuk ke dalam status Rentan kepunahan daftar merah IUCN.

Bahkan beruang madu sudah dinyatakan punah di Singapura dan akan punah di Bangladesh dan Cina.

Penyebab utama penurunan populasi beruang madu dikarenakan hilangnya hutan dan perubahan lahan. Beruang madu merupakan satwa yang sangat bergantung pada keberadaan hutan, sedangkan kebanyakan hutan di Asia Tenggara habis karena pembukaan lahan.

Deforestasi dan Degradasi diperkirakan akan terus terjadi untuk kebutuhan pokok dan kebutuhan lahan industri dan perumahan di masa depan.

Selain hilangnya hutan dan perubahan lahan, perdagangan ilegal juga menjadi penyebab utama penurunan populasi beruang ini. Banyak kasus perburuan beruang madu untuk kemudian dijual ke pasar gelap. Umumnya beruang madu dijual bagian organ tubuhnya untuk dikonsumsi, dijadikan awetan ataupun untuk dipelihara.

Menurut data dari buletin Traffic : A Review of the Sun Bear Trade in Sarawak, Malaysia, Daging beruang umumnya dikonsumsi untuk kebutuhan protein sehari-hari. Kulit beruang dapat diawetkan dan digunakan untuk dekorasi alas duduk.

Kantung empedu beruang madu sangat laku di pasaran. Bagian tubuh ini digunakan untuk bahan obat-obatan tradisional Cina. Masyarakat percaya bahwa empedi beruang dapat menambah vitalitas tubuh dan menambah daya tahan tubuh dari berbagai penyakit. Sebagian juga percaya empedu beruang madu sebagai obat untuk luka dalam akibat patah tulang, terkilir dan kecelakaan ringan

Sama halnya kantung empedu, telapak tangan dan kuku dari beruang juga banyak diperjualbelikan di pasaran. telapak tangan beruang merupakan makanan mewah di daratan Cina sedangkan kuku banyak digunakan untuk trophy dan perhiasan.

Beruang madu juga masuk ke dalam status Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) yang berarti bahwa satwa ini sudah terancam punah dan tidak boleh dimanfaatkan sama sekali apalagi diperdagangkan.

Beruang madu sudah dilarang untuk diperjualbelikan sejak tahun 1979, tetapi hingga saat ini perburuan dan perdagangannya masih terus terjadi.



Perburuan beruang madu

Di Malaysia, perburuan beruang madu sangat rentan terjadi dan merupakan penyebab utama menurunnya populasi beruang di negara  ini.

Di Indonesia, perburuan beruang madu cukup banyak terjadi terutama di kawasan Sumatera dan Kalimantan yang merupakan habitat beruang madu di Indonesia.

Seperti kasus perburuan beruang madu baru-baru ini di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) pada Agustus 2018. Keempat pemburu Hendra, Aroni, Mardiansyah, dan Faharizal tertangkap memiliki kulit beruang madu dan ofsetan beruang yang mereka dapat dari hasil berburu di TNBBS (5/8/2018).

Kasus lainnya perburuan beruang madu di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, dimana empat pelaku tertangkap karena membunuh beruang madu yang kemudian dimasak rendang untuk dikonsumsi (5/4/2018).

Ataupun kejadian pada tahun 2017, diduga 55 Beruang madu dibunuh di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat untuk dikirim ke Vietnam oleh tersangka berinisial S.  Bersama tersangka diamankan juga bagian tubuh beruang madu seperti puluhan tulang, gigi taring, dan 1.008 kuku beruang madu (2/11/2018).



Beruang madu diburu menggunakan jerat ataupun Senapan angin. Dalam beberapa kasus, ada beruang madu yang tak sengaja terkena jerat babi yang dipasang oleh warga.

Di Indonesia sendiri, beruang madu merupakan satu diantara ratusan satwa yang masuk ke dalam daftar satwa dilindungi menurut Peraturan Menteri LHK no. P92 tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Apabila perburuan-perburuan ini tidak dihentikan, maka besar kemungkinan populasi beruang madu di Indonesia akan menurun ataupun punah sama seperti kasus di negara-negara Asia lainnya.

Regulasi tentang perburuan satwa mesti diperbaiki lagi agar tidak terjadi perburuan satwa dilindungi yang dapat mengancam kepunahan jenis satwa dan merugikan negara.

 

Sumber : IUCN Redlist, Traffic Bulletin : A Review of the Sun Bear Trade in Sarawak, Malaysia

Tags :
beruang madu IUCN Indonesia
Writer:
Pos Terbaru
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
Berita
02/05/25
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung
Berita
02/05/25
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan
Berita
02/05/25
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI
Berita
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
Berita
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
Berita
30/04/25
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa
Liputan Khusus
29/04/25
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana
Berita
29/04/25
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka
Berita
28/04/25
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun
Berita
28/04/25
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet
Berita
27/04/25
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan
Berita
26/04/25
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
Berita
25/04/25