BKSDA Sulut Akui Pelabuhan Bitung Menjadi Jalur Penyelundupan TSL

Gardaanimalia.com - Pelabuhan Bitung diakui oleh Askhari Dg Masikki, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara menjadi bagian dari jalur penyelundupan tumbuhan dan satwa liar.
Ia mengatakan bahwa setelah transit di Pelabuhan Bitung, rute selanjutnya ialah wilayah Gorontalo dan Makassar. Bahkan, kata Askhari, kerap terjadi juga transaksi-transaksi di pelabuhan-pelabuhan di Bitung, Sulawesi Utara.
Lain daripada itu, ujar Askhari, jalur penyelundupan lainnya terjadi dari Kota Bitung, Talaud bahkan sampai negara tetangga yaitu Filipina.
Baru-baru ini, Satuan Tugas Perlindungan dan Pelestarian Tumbuhan dan Satwa Liar di Kota Bitung menerima bantuan dua ekor anjing pelacak.
Askhari mengatakan bahwa hal tersebut merupakan tindak lanjut dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui BKSDA dengan Wildlife Conservation Society (WCS).
"Lewat rencana program dan rencana kerja dari BKSDA dalam upaya pengendalian tumbuhan dan satwa liar," jelas Askhari, Minggu (19/12).
Ia menjelaskan bahwa bantuan itu diberikan karena pemerintah Bitung memiliki satgas. Sehingga adanya anjing pelacak akan membantu pengawasan dan pengendalian satwa liar, khususnya di pintu masuk seperti di pelabuhan.
Berdasarkan data yang dihimpun, Askhari mengungkapkan bahwa penyelundup yang diketahui mampir ke pelebuhan Bitung itu banyak berasal dari Papua, Ternate, dan Maluku.
"Dengan adanya anjing pelacak bisa mengendus penyelundupan satwa liar dan tumbuhan,” imbuhnya. Adapun cara pengoperasian dua ekor anjing pelacak tersebut akan dilakukan satgas di Bitung, dan dibantu oleh tim penanganan anjing pelacak ketika melakukan Razia.
Selain itu, Askhari menyampaikan bahwa dirinya sangat mendukung dan mengapresiasi pemerintah Kota Bitung dengan adanya satuan tugas perlidungan, pelestarian tumbuhan dan satwa liar.
Karena hal tersebut, menurutnya, sangat membantu BKSDA Sulut menangani dan mengawasi satwa liar di tempat strategis seperti pelabuhan-pelabunan di Kota Bitung.

Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
26/03/25
Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika
22/03/25
Amankan Monyet Peliharaan, BKSDA Jelaskan Bahaya Domestikasi Satwa Liar
15/03/25
Berang-Berang Bukan Peliharaan! Kenali 4 Jenis yang Hidup di Indonesia
14/03/25
FLIGHT: Penyelundupan Burung Kicau sudah Seperti Minum Obat, Tiga Kali Sehari!
13/03/25
Berkelana dengan Lensa ala Regina Safri
08/03/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
