Diduga Diburu, Hiu Tutul Mati Mengenaskan

3 min read
2022-07-28 02:12:21
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Seekor ikan hiu tutul ditemukan mati terdampar di muara Sungai Bogowonto, Pantai Congot, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Selasa (26/7).

"Kita cek di TKP memang betul ada hiu tutul besar, kita evakuasi pagi tadi sudah dikuburkan," kata Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko, Rabu (27/7).

Dia mengatakan, proses evakuasi melibatkan petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY dalam melakukan analisa penyebab kematian terhadap satwa tersebut.

Kepala Resort KSDA Kulon Progo, Purwanto menyebut, hasil pemeriksaan sementara pada bangkai satwa ditemukan luka berupa lubang seukuran jari orang dewasa di tubuh bagian kanan hiu.

Akan tetapi, dia tak ingin berspekulasi terkait apakah luka disebabkan perburuan. "Ini lebih detailnya ini masih menunggu hasil lab autopsi dari hewan," ucapnya.

Menanggapi kejadian itu, personel Polhut BKSDA DIY, Gunadi menyebut, luka tembakan yang didapati di tubuh satwa tersebut bisa diproses secara hukum.

Penembakan itu sudah bisa disangkakan dengan dugaan pelanggaran UU Nomor 5 Tahun 1990. "Penembakan hiu itu bisa dijerat pasal perburuan satwa liar," ucapnya, Rabu (27/7).

Walaupun sementara ini, ungkapnya, luka tembak itu diduga bukan penyebab utama kematian ikan hiu bernama ilmiah Rhincodon typus tersebut.

"Dugaan sementara kematian hiu bukan karena tembakan itu, karena lubang bekas tembakan hanya sedalam 2-3 cm dari ketebalan dagingnya yang mencapai 50 cm," ujarnya.

Akan tetapi, apabila benar ikan hiu mati lantaran diburu, ada kemungkinan pelakunya adalah perusahaan berskala besar yang memiliki peralatan canggih berburu ikan berukuran besar.

"Kalau pemancing dan nelayan yang kecil-kecil sepertinya tidak mungkin, karena itu jelas butuh kapal yang besar, bukan kapal kecil-kecil," ungkapnya.

Namun saat ini, ujar Gunadi, pihaknya belum bisa menduga siapa penembak hiu tutul, satwa yang masuk dalam daftar merah berdasarkan data IUCN dengan status rentan.

"Kalau nelayan yang biasa beroperasi di pesisir selatan Yogyakarta sepertinya tidak mungkin, mereka tak memiliki peralatan pendukung dan alat tembak untuk berburu hiu seperti itu," sebutnya.

Alat tembak yang digunakan pada hiu itu sejenis perangkat yang menggunakan peluru seperti busur atau tombak dengan ujung berupa jangkar atau pengait untuk menarik tubuh ikan hiu ke daratan.

Dia menambahkan, bahwa pelaku penembakan tersebut gagal menangkap mamalia itu karena cukup agresif sehingga ikan hiu lolos. Meski demikian, satwa akhirnya tetap mati dan usai dicek bagian organ hatinya mengalami kerusakan.

Gunadi menduga perburuan liar dilakukan karena beberapa komponen organ hiu berharga mahal. "Biasanya dalam perburuan seperti hiu ini yang diincar siripnya karena paling laku meski harganya mahal," pungkasnya.

Tags :
Hiu paus hiu tutul ikan hiu
Writer:
Pos Terbaru
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Liputan Khusus
20/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25