Ditemukan Patah Tangan Kanan, Lutung Jawa Tak Dapat Bertahan

Gardaanimalia.com - Seekor lutung jawa yang ditemukan seorang warga dalam kondisi patah tangan kanan akhirnya mati setelah mendapat upaya perawatan medis.
Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Banyuwangi Dwi Putro Sugiarto mengatakan, lutung ditemukan mati oleh petugas pada Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Sudah mati, mungkin karena stres, cedera. Keesokan paginya ketika akan diberi makan, sudah mati," ujar Dwi saat dihubungi Garda Animalia, Jumat (19/1/2023).
Diketahui, lutung tersebut ditemukan oleh seorang warga bernama Abdullah di Dusun Pancoran, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Abdullah menemukan bayi lutung saat sedang mencari rumput pada Senin (8/1/2024).
Saat itu, Abdullah mendengar suara jeritan satwa yang ternyata adalah bayi lutung. Satwa malang tersebut ditemukan sendirian tanpa induk dan terluka akibat diserang monyet ekor panjang.
Melihat hal itu, Abdullah segera membawa satwa bernama latin Trachypithecus auratus tersebut ke dokter hewan agar mendapatkan perawatan.
"Pak Abdullah ini membawa anak lutung jawa ke dokter hewan untuk dilakukan pengobatan. Jadi, sudah dilakukan tindakan-tindakan medis dan diarahkan untuk diserahkan ke BKSDA," tutur Dwi.
Satwa Mati di Kandang Transit
Sesuai arahan dokter hewan, Abdullah kemudian menyerahkan bayi primata ke BKSDA pada sore harinya. Oleh BKSDA, satwa kemudian ditempatkan di kandang transit Seksi KSDA Wilayah V Banyuwangi.
Karena tidak ada dokter hewan yang bertugas di kandang transit, pihak BKSDA berniat membawanya ke tempat rehabilitasi di Sidoarjo.
Namun, hanya semalam di kandang transit BKSDA, lutung sudah tak benyawa. Lutung segera dikubur di sekitar kandang transit dan telah dibuatkan berita acara penguburan.
Perlu diketahui, lutung jawa adalah satwa dilindungi berdasarkan Permen LHK Nomor P.106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Sebarannya di Indonesia mencakup Jawa dan Bali. Ia dinyatakan berstatus rentan (vulnerable) oleh IUCN Red List sejak 2008. Sementara, tren populasinya tercatat menurun (decreasing).

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
18/05/25
Sebanyak 40 Buaya Muara Ditranslokasikan dari Jatim ke Sumsel
17/08/24
Warga Gresik Serahkan Anak Lutung Jawa ke BBKSDA Jatim
28/03/24
Residivis Terciduk Selundupkan 1.354 Labi-Labi Moncong Babi
10/03/24
Penyu Hijau Terjebak di Pintu Air Pantai Kenjeran
11/02/24
Ditemukan Patah Tangan Kanan, Lutung Jawa Tak Dapat Bertahan
21/01/24
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya

Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
