Kebakaran di TN Komodo Menuai Inisiatif Antisipasi dari BPOLBF

Gardaanimalia.com - Kebakaran yang terjadi di Loh Serai SPTN Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo (TNK), Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (2/11) pekan lalu diduga kuat karena cuaca ekstrem.
Rijal Mewar, Kepala Resort Gili Lawa menjelaskan kronologis singkat kebakaran yang terjadi sekitar pukul 15.25 WITA.
Tim kemudian melakukan observasi untuk mengkaji penyebab pasti kebakaran. Namun kuat dugaan disebabkan karena cuaca ekstrem.
Kebakaran tersebut pun membuat Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores (BPOLBF) berinisiatif melakukan kolaborasi dan koordinasi bersama TN Komodo.
“Kita perlu lakukan antisipasi kejadian kebakaran akibat cuaca ekstrem sebagai dampak dari perubahan iklim” tutur Shana Fatina, Direktur Utama BPOLBF pada Selasa (9/11), dikutip dari beritasatu.
Menurutnya, hal itu bertujuan untuk mengantisipasi kejadian tersebut agar tidak terulang kembali. Lain daripada itu, Shana juga mengapresiasi petugas Jagawana TNK dalam upaya memadamkan api pada pekan lalu.
“Tentunya BPOLBF juga sangat siap mendukung serta akan berkoordinasi dengan TNK untuk langkah antisipasi serta penanganan apabila terjadi kejadian bencana di kawasan tersebut ke depan, sebagai bagian dari penerapan standar keamanan, kesehatan, dan keselamatan destinasi super prioritas Labuan Bajo,” sambungnya.
Loh serai merupakan ekosistem savana, salah satu ekosistem yang sangat rentan terhadap bencana kebakaran hutan.
Oleh karena itu, Shana berharap akan ada banyak pihak yang mendukung upaya antisipasi dan penanganan kebakaran hutan di kawasan TN Komodo.
“Semoga ke depannya, TN Komodo akan semakin didukung seluruh pihak, khususnya untuk menjaga kelestarian ekosistem yang ada,” tutup Dirut BPOLBF.

Pengelola akan Tindak Wisatawan yang Nyalakan Petasan di TN Komodo
02/04/22
Kebakaran di TN Komodo Menuai Inisiatif Antisipasi dari BPOLBF
11/11/21
Komodo, Hewan Purba dalam Belenggu Oligarki
20/09/21Status Biawak Komodo Dinaikkan dari Rentan Menjadi Terancam
08/09/21
Pemburu Rusa Taman Nasional Komodo Dibekuk Petugas Kepolisian
31/12/18
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu

Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya

Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
