Owa Jawa, Kera Endemik di Ujung Kepunahan
3 min read

Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.
Gardaanimalia.com - Owa jawa atau lebih dikenal dengan sebutan silvery gibbon adalah satu di antara banyak primata endemik Indonesia yang hanya dijumpai di Jawa bagian barat.
Owa jawa saat ini adalah satwa yang sangat langka di dunia. Satwa dengan nama latin Hylobates moloch ini memiliki persebaran yang sangat terbatas di pulau Jawa bagian barat. Primata ini menjalankan peranan yang sangat penting dalam penyebaran biji melalui feses dari buah-buahan yang dikonsumsi untuk menjaga keseimbanga ekosistem hutan yang menjadi habitatnya.
Spesies kera kecil ini merupakan hewan arboreal dimana semua aktivitasnya dilakukan di atas pohon dan tidak pernah turun ke tanah. Hal yang tak kalah unik dari kera berambut abu-abu ini adalah ia berjalan di pohon dengan tegak layaknya manusia alias tidak mengggukan keempat alat geraknya melaikan hanya menggunakan 2 kakinya untuk berjalan.
Banyak fakta menarik tentang Owa jawa yang unik untuk diketahui, di antarnya adalah ia merupakan satwa yang memiliki nyanyian (suara-suara khas) yang terdengar ketika pagi hari saat hendak memulai aktivitasnya. Suara khasnya ini berfungsi untuk menandai daerah huniannya. Satwa ini juga merupakan hewan yang rajin. Aktivitasnya akan dimulai pagi hari sekitar pukul 05.00 hingga nanti berhenti di pukul 17.30.
Owa jawa adalah satwa yang sangat menjaga teritorinya. Apabila teritorinya dalam keadaan terancam diakibatkan semakin menyempitnya habitat karena pembalakan hutan, satwa yang nyaris punah ini tidak akan meninggalkan wilayahnya untuk berpindah. Hal ini pula yang mengakibatkan satwa ini berpotensi mati dan kelaparan. Selain hilangnya habitat, perburuan liar menjadi masalah yang ikut menjadi penyebab satwa ini semakin terancam. Perburuan kerap dilakukan oleh manusia dengan cara membunuh induk untuk mendapatkan anaknya.
Baca juga: Siamang, Owa Terbesar Bersuara Nyaring
Primata yang Setia
Kata “setia” yang selalu tersandang di balik satwa ini sebagai hewan monogami tidak membuat keberadannya abadi seperti gelarnya. Kini keberadaannya sedang berada di ujung tanduk diakibatkan maraknya pembalakan hutan yang tanpa henti menyebabkan degradasi habitat dan pemburuan yang masih masif terjadi. Primata bersuara khas ini sekarang menyandang status rentan (endangered) menurut IUCN 2008.
Dari 20 jenis owa yang ada di belahan dunia, Indonesia merupakan negara yang sangat beruntung memiliki 9 jenis owa dan 6 di antaranya merupakan endemik Indonesia, yaitu Owa jawa, Owa kalimantan, Owa biau, Owa kelawat, Owa kelempiau utara dan Owa kelempiau barat.
Berdasarkan data CITES semua satwa tersebut sekarang berada pada Apendix 1 dengan artian dilarang diperjualbelikan dalam segala bentuk perdagangan Internasional. Berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. P106 Tahun 2018 tentang Tumbuhan dan Satwa Dilindungi, 7 dari 9 jenis owa yang ada di Indonesia adalah satwa yang dilindungi.
Tags :
owa jawa
Writer:
Pos Terkait

Selama 40 Hari Jelajahi Hutan, Tim Ekspedisi Catat 311 Owa Jawa
04/10/24
Lima Owa Jawa Pulang ke Gunung Puntang
18/08/24
Dua Owa Jawa bersama 19 Teman Lainnya Dipulangkan ke Alam
26/10/23
Jalani Rehabilitasi, 6 Lutung dan Owa Dititipkan di Aspinall Foundation
21/02/23
6 Satwa Dilindungi Diselamatkan dari Jerat Perdagangan Ilegal
19/02/23
Menjenguk Bayi-Bayi Primata Jawa di The Aspinall Foundation
29/11/22Pos Terbaru

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25Bacaan Populer
Baca berita terbaru seputar satwa liar di sini

1
Wajib Tahu! 13 Jenis Biawak Dilindungi di Indonesia
09/03/20
2
Pemilik Kura-kura Impor yang Ditangkap Tipidter Bareskrim Mabes Polri Dijerat UU Karantina Hewan
01/08/18
19951
3
5 Jenis Burung Takur Dilindungi di Indonesia yang Masih Diperdagangkan
15/04/21
17400
4
Selundupkan Murai Batu ke Malaysia, Patrum Dihukum 3 Bulan Penjara dan Denda 100 juta
11/10/19
17271
5
Kenali Jenis Otter yang Tidak Boleh Dipelihara di Indonesia
10/12/20
16322
6
Sering Dianggap Sama, Inilah Perbedaan Rusa dan Kijang
03/08/21
15621
7
Kejanggalan Penangkaran Harimau Benggala Milik Alshad Ahmad
14/01/20
14592
8
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P106 Tahun 2018
30/01/19
14378
9
Kenali 4 Jenis Ikan Belida yang Dilindungi
15/03/21
13786
10
Binturong, Musang Besar yang Menjadi Spesies Kunci Ekosistem
07/12/18
12521