Paus Sperma Mati dan Diduga sempat Disayat Warga

Gardaanimalia.com - Seekor paus sperma (Physeter macrocephalus) ditemukan terdampar dalam kondisi mati di Pulau Seram Bagian timur (SBT), Maluku.
Saat ditemukan, pada bagian mulut dan sirip satwa dilindungi tersebut diketahui terdapat luka-luka. "Mamalia laut tersebut ditemukan dalam keadaan mati dan luka-luka pada bagian mulut dan sirip," ujar Yochni Anwar Idrus, Pengawas Perikanan Stasiun PSDKP Ambon Wilayah Kerja Bula, Sabtu (5/3).
Paus sperma yang memiliki panjang 9,40 meter dan lebar 1,97 meter itu, ungkap Yochni Anwar, berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan, mamalia tersebut diduga sudah mati sejak empat hari yang lalu.
Mamalia jumbo itu diduga sempat dilukai oleh masyarakat dengan sayatan yang mengakibatkan luka di bagian tubuhnya. "Satwa dilindungi ini mati dan sempat disayat oleh warga sekitar," kata Yochni Anwar.
Kemudian, ia mengatakan bahwa pihaknya juga sempat kesulitan dalam melakukan penguburan bangkai paus itu lantaran alat berat susah masuk ke lokasi di mana bangkai itu ditemukan.
"Susah untuk menguburkan akhirnya diputuskanlah kita coba menarik lagi sedikit supaya agak jauh lagi sekitar delapan kilo dari permukiman masyarakat untuk kita ikat di sana. Nanti mungkin ke depan akan terurai," ujarnya.
Yochni Anwar pun melakukan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan perburuan paus sperma karena termasuk satwa yang dilindungi.
Mamalia terbesar dalam kelompok paus bergigi yang juga dikenal sebagai koteklema atau paus kepala kotak tersebut dilindungi dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehuatanan Nomor P.106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Tak hanya itu, paus sperma, menurut daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) masuk dalam kategori status rentan (Vulnerable).
Status konservasi rentan tersebut mengakibatkan aktivitas pemanfaatan satwa langka itupun harus disesuaikan dengan kelangsungan hidupnya di alam liar agar tidak mengalami penurunan populasi dan tetap lestari.

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
16/03/25
Hiu Paus Mati Terdampar di Aceh Barat Daya
01/10/24
Peneliti Ungkap Penyebab Puluhan Paus Terdampar dan Mati di NTT
28/09/24
Johny Sebut Pemuda di Punggung Paus Bukan Pemburu
21/06/24
Dua Paus Terdampar, Satu Tak Dapat Diselamatkan
23/02/24
Paus Sperma Kerdil Terdampar di Pantai Bali Berakhir Mati
21/12/23
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu

Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya

Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
