Paus Sperma Kerdil Terdampar di Pantai Bali Berakhir Mati

Gardaanimalia.com — Senin (18/12/2023) pagi, warga mengerumuni seekor paus yang baru saja ditemukan terdampar di Pantai Semawang, Sanur, Denpasar, Bali.
Kepala BKSDA Bali Agus Budi Santosa dalam rilis pers mengatakan pihaknya menerima laporan dari masyarakat mengenai terdamparnya mamalia laut itu.
Pihak BKSDA pun segera menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan evakuasi satwa pada pukul 08.00 WITA.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui mamalia tersebut merupakan jenis paus sperma kerdil atau dalam bahasa ilmiah disebut Kogia breviceps.
Paus yang ditemukan berjenis kelamin betina dengan ukuran panjang sekitar 2,68 meter dan diameter 36,5 sentimeter. Tubuh satwa dilindungi ini ditemukan penuh luka diduga karena gigitan satwa lain.
"Ketika digiring agar bisa kembali ke tengah laut, satwa tersebut kembali lagi ke pinggir pantai," ujar Agus Budi pada Senin (18/12/2023).
Proses evakuasi dibantu oleh nelayan, Yayasan Jaringan Satwa Indonesia, Yayasan Bali Bersih, dan Yayasan Westerlaken Alliance Indonesia. Namun, paus itu tak dapat bertahan hidup.
"Sayang satwa tersebut mati saat menunggu untuk dilakukan pengobatan luka yang berada di sekujur tubuhnya," katanya.
Nekropsi akan dilakukan terhadap bangkai satwa yang juga disebut paus sperma palsu itu. Hal ini dilakukan guna mengetahui penyebab kematiannya.
Setelah pemeriksaan dilakukan, bangkai paus dikubur di Kantor Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bali yang diliput dengan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Kematian dan Penguburan.
Tidak lama, sebelumnya juga terjadi peristiwa serupa, yaitu kematian paus sperma atau satwa bernama ilmiah Physeter macrocephalus di Pantai Legian.
Mamalia berukuran panjang 10,6 meter tersebut terdampar dalam keadaan mulai membusuk pada Kamis, 7 Desember 2023 lalu.
Baik Kogia breviceps maupun Physeter macrocephalus merupakan satwa dilindungi dalam Permen LHK Nomor P.106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
26/03/25
Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres
18/03/25
Alih Fungsi Lahan, Salah Satu Faktor Konflik Monyet di Bali
04/07/24
Penyu Korban Perdagangan Memiliki Luka Tusuk Tembus
02/04/24
Dua Paus Terdampar, Satu Tak Dapat Diselamatkan
23/02/24
Pemburu Kijang di TN Bali Barat Divonis Penjara
23/02/24
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
