Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Terjadi Lagi, Pelimbang Timah Meninggal karena Konflik Buaya

178
×

Terjadi Lagi, Pelimbang Timah Meninggal karena Konflik Buaya

Share this article
Ilustrasi buaya muara (Crocodylus porosus). | Foto: Finlan A/Garda Animalia
Ilustrasi buaya muara (Crocodylus porosus). | Foto: Finlan A/Garda Animalia

Gardaanimalia.com – Sukawit (63), warga Desa Sungai Selan Atas, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung meninggal dunia setelah berkonflik dengan seekor buaya muara.

Kejadian itu menimpa Sukawit saat sedang melimbang timah pada Minggu (18/8/2024).

Kapolsek Sungai Selan AKP Bobory Niko menjelaskan, korban sedang melimbang timah di kawasan tambang inkonvensional (TI) Parit 2.

Tiba-tiba, ia didatangi buaya muara hingga terluka di bagian tangan dan dada.

“Sekira pukul 18.00 WIB, saat korban sedang menyiram tanah di tepi sungai, tanpa sadar ada seekor buaya dan melukai bagian tangan hingga dada korban,” ucap Niko kepada Garda Animalia pada Senin (19/8/2024).

Kemudian, lanjutnya, korban berteriak meminta pertolongan kepada Asek (21) selaku saksi saat kejadian.

Saksi pun langsung berusaha menolong korban dengan menariknya ke pinggir sungai. Asek lantas segera membawanya ke Puskesmas untuk pertolongan pertama.

Namun, korban mengalami luka yang cukup berat sehingga mengakibatkan kehilangan nyawa. 

“Sayangnya, korban meninggal karena luka berat,” sambungnya.

Dikutip dari laman Timelines, akibat konflik tersebut, korban mengalami beberapa luka, di antaranya lengan bagian kanan patah, lengan bagian atas luka 10 jahitan, tangan kanan 15 jahitan, dan di bawah ketiak sekitar 2 jahitan. Korban pun akan dikebumikan pada hari ini, Senin (19/8/2024).

Berdasarkan keterangan Niko, kejadian nahas di Desa Sungai Selan Atas ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Berdasarkan catatan Garda Animalia, terdapat 17 konflik buaya muara dan manusia di Kabupaten Bangka Tengah. Peristiwa-peristiwa tersebut tersebar di 9 desa dalam 4 kecamatan.

Kecamatan yang merupakan lokasi konflik di Kabupaten Bangka Barat adalah Koba, Lubuk Besar, Simpang Katis, dan Sungai Selan.

Dari 17 konflik itu, terdapat 4 serangan fatal, 3 serangan non-fatal, dan 10 peristiwa penangkapan buaya.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments