Warga Bantu Evakuasi Piton Sepanjang 3 Meter di Kendari

Gardaanimalia.com - Seekor ular piton muncul di perkampungan warga Jalan Banteng, Kelurahan Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (8/1/2023).
Piton dengan panjang 3 meter tersebut pertama kali dilihat oleh Dwi Andriyanto. Laki-laki berusia 32 tahun itu mengaku melihat piton di jalan sekira pukul 21.00 WITA.
Dwi yang merupakan warga lokal itupun langsung memanggil tetangganya. Ia memberi tahu warga, kemudian bersama-sama menangkap satwa liar tersebut.
"Muncul tadi di perempatan jalan. Saya terus panggil tetangga, lalu kami berempat menangkap ular tersebut," tutur Dwi.
Dirinya mengatakan, bahwa kejadian ini bukanlah yang pertama. Namun, ini kali ketiga warga Jalan Banteng mengevakuasi ular piton dari tempat mereka.
"Kalau ketangkap, ini sudah tiga kali. Tapi kalau melihat ular sejenis itu, sebenarnya sudah sering kalau di sekitaran sini," papar Dwi.
Selain itu, Ia menjelaskan, bahwa dalam perjumpaan dengan satwa liar tersebut, beberapa kali satwa juga memangsa hewan ternak milik warga.
"Sudah beberapa kali hewan ternak itu jadi korban mangsa. Yang paling sering itu ayam," ungkapnya.
Setelah satwa liar tersebut diamankan, warga pun berinisiatif menghubungi Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara.
BKSDA Apresiasi Warga karena Tak Bunuh Satwa
Menerima laporan itu, pihak BKSDA Sulawesi Tenggara bergegas menuju lokasi. Setiba di sana, tim langsung melakukan evakuasi terhadap satwa liar tersebut.
Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Sulawesi Tenggara, La Ode Kaida memuji upaya yang sudah dilakukan warga dalam mengamankan ular piton.
"Kami mengapresiasi masyarakat yang telah mengamankan ular ini. Terima kasih juga karena tidak membunuh ular ini karena ini adalah jenis satwa yang dilindungi," ungkapnya.
Adapun tindak lanjutnya, La Ode menyebut, satwa akan dikembalikan ke habitat alaminya di Taman Hutan Raya (Tahura), pada Senin (9/1/2023).
"Rencana kita akan lepasliarkan besok. Untuk lokasinya rencananya di Tahura Nipanipa. Tetapi kami koordinasikan dulu dengan pimpinan. Malam ini ular kami bawa dulu ke Kantor BKSDA Sulawesi Tenggara".

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
18/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
09/05/25
WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
02/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
30/04/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
16/04/25
Tiga Opsetan Tanduk Rusa Diamankan saat Arus Balik Mudik
05/04/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
