Air dan Api Diserahkan ke BKSDA Kalteng

Gardaanimalia.com - Dua anak owa jenggot putih (Hylobates albibarbis) yang diberi nama Air dan Api diserahkan oleh warga Sampit kepada BKSDA Kalimantan Tengah pada Selasa (5/11/2024).
Warga Sampit atas nama Lia Cristin itu menyerahkan dua anak primata kepada tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah II dan petugas Resor Sampit.
Saat diserahkan kondisi Air tampak sehat, sedangkan Api memiliki bekas cidera kaki. Kedua anak owa ini berjenis kelamin jantan.
Kepada petugas, Lia Cristin mengatakan bahwa dua owa tersebut berasal dari Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
"Dibawa ke Sampit oleh suami saudari Linda yang bekerja di sana (di Kabupaten Lamandau)," terang Kepala BKSDA Resor Sampit Muriansyah, Jumat (9/11/2024).
Setelah dibawa ke Sampit, Linda sempat merawat dua individu owa itu selama dua bulan.
"Saat dirawat, owa-owa dilepaskan di pepohonan depan rumah saudari Lia, tanpa dikandangkan atau diikat," sambung Muriansyah.
Lima hari sebelum proses penyerahan, tim BKSDA telah melakukan upaya persuasif kepada Lia.
Petugas menjelaskan terkait perilaku dan psikologi owa sebagai satwa liar, serta bagaimana pemeliharaan juga dapat berdampak kepada pemelihara.
Tak lupa, petugas turut mensosialisasikan risiko kesehatan dan dampak negatif lain jika memelihara owa.
Usai serah terima, dua ekor owa langsung dibawa tim WRU SKW II ke kantor SKW II di Pangkalan Bun.
Di sana owa akan menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisinya.
Untuk diketahui, owa merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia. Namanya tercantum dalam Permen LHK Nomor P.106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.
Di Indonesia, tidak hanya owa jenggot putih atau owa kalimantan yang berstatus dilindungi. Terdapat enam spesies lain yang tergolong dilindungi. Enam jenis itu adalah owa ungko (Hylobates agilis), owa bilau (Hylobates klosii), owa serudung (Hylobates lar), owa jawa (Hylobates moloch), owa kalawat (Hylobates muelleri), dan owa siamang (Symphalangus syndactylus).

BKSDA Kalteng Selamatkan Dua Orangutan dalam Dua Hari
26/02/25
Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik
05/02/25
Air dan Api Diserahkan ke BKSDA Kalteng
11/11/24
Tiga Orangutan yang Dievakuasi BKSDA Kalteng sudah Dilepasliarkan
27/10/24
Berulang Kali Beruang Madu Masuk Desa, tetapi Belum Ada Penanganan
03/09/24
Diserahkan Warga, Kucing Kuwuk Dibebasliarkan BKSDA Kalteng
23/07/24
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
