Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Tiga Orangutan yang Dievakuasi BKSDA Kalteng sudah Dilepasliarkan

19
×

Tiga Orangutan yang Dievakuasi BKSDA Kalteng sudah Dilepasliarkan

Share this article
Orangutan Ali bersama petugas BKSDA. | Foto: Tangkapan layar video BKSDA Kalimantan Tengah
Orangutan Ali bersama petugas BKSDA. | Foto: Tangkapan layar video BKSDA Kalimantan Tengah

Gardaanimalia.com – Dua hari berturut-turut pada 23 dan 24 Oktober 2024, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah telah menyelamatkan tiga individu orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus).

Tiga individu yang terdiri dari induk dan anak, serta satu orangutan jantan dewasa tersebut kini telah kembali ke alam bebas.

Berdasarkan informasi yang diunggah Instagram BKSDA Kalimantan Tengah pada Minggu (27/10/2024), mereka dilepasliarkan pada Jumat (25/10/2024) di Camp Siswoyo Suaka Margasatwa Lamandau, setelah sempat berada di kandang transit SKW II Pangkalan Bun.

Kepala BKSDA Resor Sampit Muriansyah memastikan lokasi lepas liar aman dari gangguan manusia. Di lokasi itu, Muriansyah sebut banyak terdapat makanan alami orangutan.

“Di SM Lamandau ada pos-pos pengamatan orangutan. Tentu saja dimonitor perkembangannya. Namun, apabila orangutan sudah pergi jauh ke dalam hutan, tentu tidak bisa diamati,” terangnya kepada Garda Animalia, Minggu (27/10/2024).

Terhadap satu individu orangutan yang terluka karena peluru senapan angin, BKSDA memastikan bahwa lukanya sudah membaik.

Hal ini karena luka tidak dalam sampai ke dalam daging, melainkan hanya luka luar.

Evakuasi Pertama: Dahlia dan Ali

Sebelumnya, sepasang induk dan anak orangutan kalimantan dievakuasi lantaran muncul di perkebunan sawit warga Desa Bagendang Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU), Kabupaten Kotawaringin Timur.

Induk dan anak orangutan itu dievakuasi oleh Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Pangkalan Bun BKSDA Kalimantan Tengah dan Yayasan Orangutan Foundation International (OFI).

Proses evakuasi keduanya berlangsung selama dua jam, sejak pukul 15.00 WIB pada Rabu (23/10/2024).

Induk betina dengan bobot 43,7 kilogram diperkirakan berusia 25 tahun.

Lalu, anaknya yang berjenis kelamin jantan diperkirakan berusia empat tahun dengan bobot 12 kilogram.

Keduanya kini diberi nama Dahlia dan Ali.

Setelah diperiksa, petugas menemukan peluru senapan angin di pipi dan leher sang induk.

“Kejadian [penembakan] sudah lama karena luka sudah tertutup. Tahu ada peluru karena diraba,” ujar Muriansyah, Jumat (25/10/2024), kepada Garda Animalia. 

Dua individu primata itu diketahui sudah keluar masuk perkebunan sawit warga sejak 8 Oktober 2024.

Muriansyah kembali menerangkan bahwa lokasi kebun sawit itu dulunya adalah habitat orangutan.

Di lokasi yang ditumbuhi sawit muda dan semak belukar itu, orangutan memakan umbut sawit.

Orangutan diduga kekurangan makanan hingga akhirnya terpaksa memakan umbut sawit yang bukan merupakan makanan alaminya.

Dahlia dan Ali yang dievakuasi oleh BKSDA Kalimantan tengah. | Foto: BKSDA Kalteng
Dahlia dan Ali yang dievakuasi oleh BKSDA Kalimantan tengah. | Foto: BKSDA Kalteng

Evakuasi Kedua: Hambawang

Belum 24 jam berlalu sejak Dahlia dan anaknya dievakuasi, petugas kembali mendapat laporan kemunculan orangutan di Desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Warga melaporkan, mamalia besar tersebut memakan puluhan buah nangka yang ada di sekitar rumah warga.

Evakuasi orangutan oleh WRU SKW II Pangkalan Bun bersama Yayasan OFI berlangsung pada Kamis (24/10/2024), sejak pukul 08.30 WIB hingga 12.00 WIB.

Orangutan berjenis kelamin jantan dengan berat 80 kilogram itu diperkirakan berusia 35 tahun.

Ia kemudian diberi nama Hambawang, sesuai nama tempat ia diselamatkan, yaitu di sekitar Sungai Hambawang.

Pemeriksaan awal menunjukkan satwa dalam kondisi sehat dan tidak memiliki bekas luka.

Sekitar pukul 14.00 WIB, Hambawang dibawa ke kantor SKW II Pangkalan Bun bersama Dahlia dan Ali.

Hambawang saat dievakuasi oleh petugas. | Foto: BKSDA Kalimantan Tengah
Hambawang saat dievakuasi oleh petugas. | Foto: BKSDA Kalimantan Tengah
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments