BKSDA Lepasliarkan Cendrawasih Hingga Kadal Panana di Jayapura

3 min read
2022-08-04 13:23:32
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Terdapat 74 satwa asli Papua di antaranya kadal panana yang dilepasliarkan di sekitar kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop, tepatnya di Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur, Jayapura.

Pelepasliaran satwa ke habitat alami tersebut dilakukan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, pada Selasa (2/8).

Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan, dan Pengawetan BBKSDA Papua, Lusiana Dyah Ratnawati menyebut, bahwa sebagian satwa yang dilepasliarkan berasal dari titip rawat.

Ada sebanyak 34 ekor satwa yang terdiri dari 3 ekor burung kakatua raja (Probosciger aterrimus), 2 ekor kakatua koki (Cacatua galerita), dan 13 ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory).

Kemudian, 2 ekor burung cendrawasih kuning kecil (Paradisaea minor), 6 ekor nuri bayan (Eclectus roratus), dan 8 ekor nuri coklat (Chalcopsitta duivenbodei).



"Satwa-satwa tersebut merupakan bukti titip rawat satwa dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Papua," ungkap Lusiana, Rabu (3/8).

Lebih lanjut, dia memaparkan, satwa lainnya yang dilepasliarkan yaitu ada 2 ekor biawak hijau (Varanus prasinus), dan 2 ekor biawak ekor biru (Varanus doreanus).

Lalu, ada 19 ekor kadal panana atau kadal lidah biru (Tiliqua gigas evanescens), 3 ekor boa pohon papua (Candoia carinata), dan 14 ekor sanca hijau (Morelia viridis).

Kata Lusiana, sebanyak 40 ekor satwa yang baru saja disebutkannya itu merupakan satwa-satwa hasil translokasi dari BBKSDA Jawa Timur.

Sebelum dikembalikan ke habitat alami, ujarnya, semua satwa endemik Papua tersebut sudah selesai menjalani masa habituasi atau pembelajaran.

"Semua satwa telah menjalani masa habituasi di kandang transit satwa Buper Waena dan dinyatakan dalam kondisi sehat dan berperilaku alami, sehingga siap dipulangkan ke habitat alaminya," tuturnya.

BBKSDA Papua juga mengimbau masyarakat agar menghentikan perburuan dan perdagangan satwa liar asli Papua. Tak lupa, masyarakat juga diajak untuk bersama-sama menjaga kelestarian ragam hayati di Indonesia.

"Mari kita jaga bersama keanekaragaman hayati Indonesia, khususnya di Tanah Papua. Bekerja sendiri tidak bisa, berdua mungkin bisa, namun bersama-sama pasti bisa," tulis akun resmi bbksda_papua.

Tags :
sanca hijau Kasturi kepala hitam biawak hijau papua Kakatua koki burung kakatua raja cendrawasih kuning burung nuri bayan kadal panana nuri coklat biawak ekor biru boa pohon
Writer:
Pos Terbaru
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya
Liputan Khusus
20/05/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis
Edukasi
20/05/25
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25