Diduga Sakit, Anak Harimau Terbaring di Kebun Cokelat

Gardaanimalia.com - Seekor anak harimau sumatera ditemukan terbaring di kebun cokelat milik warga Desa Pulo Sepang, Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara, Rabu (4/1/2023) pagi.
Saat dikonfirmasi pada Kamis (5/1/2023), Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono, membenarkan berita kemunculan satwa dilindungi tersebut.
Ia mengatakan bahwa anak harimau itu ditemukan pertama kali oleh Amir (45 tahun) di balik semak-semak saat hendak memanen buah cokelat di kebun miliknya.
"Sesampainya di kebun, Amir terkejut melihat seekor anak harimau sudah berbaring, diduga harimau itu sedang sakit," terang Bramanti Agus.
Setelah menemukan satwa yang memiliki nama ilmiah Panthera tigris sumatrae itu, Amir kemudian melaporkannya pada warga yang tinggal di Dusun Batang Taji.
Sekira pukul 09.00 WIB, rombongan Polsek Lawe Alas datang ke lokasi untuk memastikan kebenaran kabar tersebut. Kapolsek Lawe Alas, Iptu Peterson, juga turut serta ke lokasi.
"Setiba di sana, benar ternyata ada seekor anak harimau sumatera dalam kondisi sakit," sambung Bramanti Agus.
Ia menungkapkan, berdasarkan kesaksian warga, anak satwa liar yang terlihat di kebun tersebut berjumlah dua ekor. Namun, saat itu hanya ada satu satwa yang ditemukan dalam kondisi sudah terbaring.
Kemunculan Anak Harimau, Petugas Lakukan Penjagaan
"Menurut warga ada dua ekor, dan tidak menutup kemungkinan anak harimau yang lain masih berada di sekitar kebun," ujarnya.
Usai kejadian tersebut, petugas pun melakukan penjagaan di sekitar area lokasi kebun warga. Selain itu, juga masih menunggu proses evakuasi satwa oleh pihak BKSDA Aceh.
Sementara itu, pihak BKSDA Aceh bersama dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) telah berada di lokasi untuk melakukan penanganan,
Sayangnya, petugas masih belum berhasil melakukan evakuasi dikarenakan anak satwa dilindungi tersebut telah berpindah tempat dari lokasi awal ditemukan.
"Saat ini tim medis BKSDA Aceh masih mencari keberadaan anak harimau sumatera tersebut, karena posisinya sudah bergerak dari posisi temuan. Diduga sakit dan akan dilakukan pemeriksaan," kata Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto.

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado
02/05/25
Uji Lab Buktikan Keaslian Cula Badak asal Tiongkok yang Disita di Manado
16/04/25
Hendak Jual Cula Badak dan "Kerupuk Udang", Empat Tersangka Diringkus Polisi
15/04/25
Orangutan Terpotret di Jendela Rumah di Thailand, Polisi Rencanakan Investigasi
14/04/25
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu
26/03/25
Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika
22/03/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
