Gajah Mati Mengenaskan di Riau, Ini Hasil Nekropsinya!
Gardaanimalia.com – Ditemukan mati pada Rabu (27/10), seekor gajah (Elephas Maximus sumatranus) di Bukit Apolo, Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau kini telah dilakukan nekropsi.
Kematian gajah tersebut diketahui oleh masyarakat pada pukul 15.00 WIB dan segera dilaporkan ke Resort Air Hitam Bagan Limau (AHBL), Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Gajah ditemukan dalam keadaan mengenaskan dengan tubuh yang kurus. Ia memiliki tinggi badan 2,17 meter, berat badan 2 ton, tebal kulit perut 0,4 sentimeter, serta tebal kulit punggung 1,2 sentimeter.
Dari tanda fisik yang ditemukan, gajah teridentifikasi mengalami sakit dan telah dilakukan penanganan oleh tim medis BBSDA Riau sejak Sabtu (23/10).
Kemudian pada Kamis (28/10), tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA Riau dan Balai TNTN melakukan pembedahan untuk mengungkap penyebab kematian satwa dilindungi tersebut.
Berdasarkan hasil pembedahan menunjukkan bahwa kematian gajah disebabkan infeksi organ pencernaan, malnutrisi dan dehidrasi, melalui keterangan tertulis BBKSDA Riau, Rabu (3/11).
Selain itu, hasil juga memperlihatkan bahwa gajah betina itu mengalami luka yang menyebabkan infeksi serta pembengkakan pada organ reproduksi luar.
Mengingat kondisi gajah saat ditemukan telah rusak dan tak memungkinkan untuk diangkut, maka aktivitas nekropsi tidak dilakukan di laboratorium.
Gajah pun langsung dikubur seusai nekropsi dilakukan, di tempat di mana satwa langka ini ditemukan.

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi
22/03/25
Bayi Gajah yang Tersesat di Kebun Sawit Dievakuasi ke PLG Minas
11/03/25
Seekor Beruang Madu Terluka Akibat Jerat di Kawasan Konservasi Riau
11/03/25
Bermula dari Berita Viral, Enam Warga Ditangkap karena Bunuh Harimau Sumatera
06/03/25
Seekor Kukang Sumatera Dilepasliarkan setelah Setahun Dipelihara Warga
03/03/25
Lima Satwa Dilindungi Dilepasliarkan di Kawasan Konservasi Riau
16/10/24
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya

WN Tiongkok jadi Tersangka Perdagangan Cula Badak di Manado

Pembangunan Suaka Badak Sumatera di Aceh Timur Segera Rampung

Saksi Nyatakan Sisik Trenggiling Tidak Terdaftar sebagai Barbuk di Polres Asahan

Bukan hanya Sisik, Alex Tanyakan Kulit Harimau pada 2 Anggota TNI

Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam

Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU

Seri Macan Tutul Jawa: Upaya Yayasan SINTAS Selamatkan Predator Puncak Tersisa di Jawa

Perburuan Burung di TN Ujung Kulon Berujung 2 Tahun Pidana

Bripka Alfi Siregar ‘Amnesia’ di Pengadilan, Hakim Dorong Penetapannya jadi Tersangka

Batal Vonis Bebas, Willy Pembeli Cula Badak Dibui 1 Tahun

Kabar Baru, Pria asal AS Dijatuhkan Hukuman atas Kasus Penyiksaan Monyet

Jadi Saksi Ahli, Hinca Panjaitan Pakai Kaos Save Trenggiling ke Pengadilan

Konflik kembali Terjadi, Ternak Warga Ditemukan Mati di Area Sawah
