Orangutan Kalimantan Betina Mati di Kebun, Diduga karena Luka Infeksi

Gardaanimalia.com – Seekor orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) ditemukan mati di Desa Riam Berasap Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Jasadnya ditemukan pada Rabu (10/7/2024) tepat di kebun milik warga.
Atas laporan oleh warga setempat, orangutan langsung dievakuasi oleh BKSDA Kalbar sekira pukul 14.00 WIB di hari yang sama untuk dilakukan nekropsi.
Adapun proses pemeriksaan jasad orangutan betina itu dilakukan di Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) di Kabupaten Ketapang
Melansir dari Kompas, hasil pemeriksaan menunjukkan luka infeksi di punggung kiri yang diduga bekas benda tajam atau jerat. Luka tersebut bukan luka baru, dengan perkiraan waktu 1 sampai 2 pekan yang lalu.
Adapun keterangan tambahan dari Kepala Polisi Resor Kayong Utara AKBP Achmad Dharmianto, luka ini bukan akibat tembakan. Hal ini karena tidak ditemukan proyektil atau sisa peluru.
Hasil pemeriksaan lapangan oleh BKSDA Kalbar juga tidak menemukan tetesan darah di sekitar lokasi kejadian maupun di sarang orangutan yang letaknya tidak jauh dari tempat kematian orangutan.
Induk Orangutan Kalimantan yang Mati Diduga Memiliki Anak
Di hari yang sama, seorang warga juga melihat satu individu anak orangutan bergelantungan di pohon.
Anak orangutan ini diperkirakan berusia 2 sampai 3 tahun dan berjenis kelamin betina. Individu tersebut ditemukan dengan luka kaki yang memerlukan perawatan sebelum bisa dilepaskan kembali ke habitatnya.
"Dari lokasi yang sama dengan kematian orangutan betina, kami dapat kiriman foto satu orangutan, ada indikasi itu bayinya. Kemungkinan besar yang mati itu induk dari bayi orangutan [yang mati] itu," jelas Direktur Lapangan Yayasan Palung Edi Rahman kepada Garda Animalia saat dihubungi Jumat (12/7/2024).
Yayasan Palung bersama dengan YIARI sudah turun ke lapangan guna memonitoring anak orangutan yang ditemukan sembari menyisir lingkungan sekitar.
Bukan Insiden Orangutan yang Pertama
Menurut keterangan Edi Rahman, Yayasan Palung pun mendapatkan informasi soal keberadaan satu individu orangutan yang ditemukan di pinggir jalan pada Mei 2024.
Pada 26 Juni 2024, orangutan jantan itu kemudian ditranslokasi oleh BKSDA Kalbar, TN Gunung Palung, Yayasan Palung, YIARI, dan FFI. Lokasi translokasi adalah ke wilayah Desa Sempurna, Kecamatan Sungai Laur, Kabupaten Ketapang, yang notabene lokasinya cukup jauh dari lokasi awal.
Kedua insiden penemuan orangutan ini terjadi di wilayah desa yang sama, yaitu Desa Riam Berasap Jaya, meskipun titik lokasinya berbeda.
"Hampir setiap tahun selalu ada konflik orangutan yang masuk ke kebun-kebun warga. Insiden ini bukan hanya terjadi di Desa Riam Berasap Jaya, melainkan desa-desa yang lain," ujar Edi.
Menurutnya, ada banyak penyebab orangutan masuk ke kawasan manusia. Pertama, karena habitatnya menyempit, kemudian terkait [ketersediaan] pakan.
Namun, ia menerangkan, "Banyak faktor yang menyebabkan orangutan keluar dari kawasan, jadi kita belum memastikan apakah memang dia keluar karena memang pakannya [kurang] atau yang lain."

Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan
03/02/25
Orangutan Marak Diperdagangkan di Kalimantan Barat
22/08/24
Dua Orangutan Kembali ke Habitatnya di Kapuas Hulu
05/08/24
Keempat Kalinya, Bayi Orangutan Ditemukan Tanpa Induk di Melawi
16/07/24
Orangutan Kalimantan Betina Mati di Kebun, Diduga karena Luka Infeksi
13/07/24
Warga Temukan Bayi Orangutan saat Mencari Ikan
04/07/24
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!

Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
