Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Salah Satu Kukang yang Diterima Alobi Terluka Parah

213
×

Salah Satu Kukang yang Diterima Alobi Terluka Parah

Share this article
Salah seekor kukang bangka (Nycticebus bancanus) yang diterima Alobi Foundation dengan luka di bagian kepalanya pada Senin (5/8/2024). | Foto: Alobi Foundation
Salah seekor kukang bangka (Nycticebus bancanus) yang diterima Alobi Foundation dengan luka di bagian kepalanya pada Senin (5/8/2024). | Foto: Alobi Foundation

Gardaanimalia.com – Dalam waktu kurang dari dua minggu, tiga ekor kukang bangka (Nycticebus bancanus) diserahkan kepada Alobi Foundation dan BKSDA Sumatra Selatan.

Terbaru, tim mendapatkan seekor kukang betina dari seorang warga bernama Eni Wulandari pada Minggu (11/8/2024).

Eni merupakan warga Bukit Berang, Desa Mangkol, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah. Primata tersebut dipelihara oleh Eni selama enam bulan.

“Kukang betina tersebut didapati masuk ke dalam pekarangan rumah warga dan saat ini telah dirawat di Pusat Penyelamatan Alobi,” kata Pendiri Alobi Foundation Langka Sani dalam laporan tertulisnya.

Sebelumnya, Alobi Foundation juga mendapatkan satu ekor kukang di Kelurahan Kacang Pedang, Kota Pangkalpinang pada Senin (5/8/2024) pekan lalu.

Ketika ditemukan, kukang tersebut telah berada dalam kondisi terluka parah. Tempurung kepalanya terbuka hingga bagian otaknya terlihat. Selain itu, terdapat juga luka di bagian perutnya.

“Sangat disayangkan kukang tersebut dalam keadaan terluka parah,” singgung Langka.

Dua temuan ini mengikuti kasus pada akhir bulan Juli lalu. Satu ekor kukang ditemukan dalam kondisi kritis setelah tersengat listrik. Alobi mendapatkan serahan satwa tersebut pada 31 Juli 2024.

Empat hari setelah dirawat, tepat sebelum menjalani operasi amputasi tangan, kukang tersebut mati.

Habitat Kukang Bangka Menyempit

Langka mengatakan, tingginya jumlah serahan kukang salah satunya diakibatkan oleh menyempitnya habitat.

“Salah satu faktor penyebabnya adalah hilang dan menyempitnya habitat kukang di Provinsi Bangka Belitung karena alih fungsi kawasan hutan menjadi perkebunan dan pertambangan,” kata Langka.

Saat ini terdapat lima ekor kukang yang dirawat di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi Foundation. Jumlah ini telah dikurangi oleh kukang yang mati akibat tersengat listrik.

Tiga ekor kukang yang lama terdiri dari dua ekor dewasa dan satu ekor anakan.

Langka memberi tahu warga agar tidak melukai satwa yang masuk ke rumah masyarakat. Khususnya jika satwa tersebut tidak bersifat membahayakan seperti kukang, tarsius, dan trenggiling.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat Babel, apabila ada satwa liar … untuk tidak langsung menyerang mereka seperti memukul, melukai mereka dengan senjata tajam dan sebagainya,” kata Langka.

Langka juga mengajak agar masyarakat melaporkan temuan satwa liar kepada pihak BKSDA Sumatra Selatan, Damkar setempat, atau pihak Alobi Foundation.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments