Sedih, Burung Kakatua Jambul Kuning Kini Tersisa 2 Ekor!

3 min read
2022-02-12 12:22:24
Iklan
Belum ada deskripsim Lorem ipsum dolor sit amet, corrupti tempore omnis esse rem.



Gardaanimalia.com - Burung kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea) di Pulau Pasoso, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala terancam punah.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah menyebut saat ini populasi satwa dilindungi yang berada di pulau tersebut terancam punah.

“Tinggal satu pasang dan bisa dibilang kakatua jambul kuning terancam punah,” kata Hasmuni, Kepala BKSDA Sulawesi Tengah, Rabu (9/2) dilansir dari Suara Sulsel.

Ia mengungkapkan bahwa penyebab kepunahan satwa langka itu salah satunya dikarenakan perdagangan ke luar daerah Sulawesi, bahkan luar negeri.

“Ini burung endemik yang hidup di Sulawesi tetapi lebih banyak di Bali karena mungkin ada yang bawa ke sana dan akhirnya populasinya meningkat,” tuturnya.

Hasmuni melanjutkan, bahwa saat ini pemerintah melalui BKSDA Sulawesi Tengah telah bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako agar populasi kakatua jambul kuning di Sulawesi bertambah.

“Kita sudah tanda tangan MoU dan tinggal menyusun strategi penyelamatan populasi ini seperti apa,” jelas Kepala BKSDA Sulawesi Tengah.

Upaya penyelamatan burung kakatua jambul kuning tersebut, menurut Hasmuni merupakan tanggung jawab bersama semua masyarakat.

Karena, ujarnya, yang dapat dilakukan oleh masyarakat tak hanya menjaga alam konservasi, tetapi juga tidak boleh memperjualbelikan satwa dilindungi atau endemik Sulawesi khususnya yang hidup di hutan Sulawesi Tengah.

“Ini PR kita bersama, mari kita selamatkan endemik khas Sulawesi yang masih ada hingga saat ini,” jelas Hasmuni.

Selain populasi burung kakatua jambul kuning yang terancam punah, saat ini BSKDA juga sedang berupaya menyelamatkan populasi anoa dan babi rusa yang jumlahnya kian berkurang.

Hasmuni mengatakan bahwa populasi kedua satwa dilindungi yang merupakan endemik Sulawesi tersebut kini sulit ditemui di kawasan konservasi.

Ia menyebut bahwa populasi satwa langka yang berkurang itu dikarenakan adanya perburuan. "Tak lain penyebabnya karena pemburuan," ungkap Hasmuni.

Dalam mengatasi persoalan itu, selain melakukan pengawasan di kawasan hutan konservasi, BKSDA bersama pihak terkait juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di sana untuk sama-sama menjaga agar satwa tidak punah.

"Hentikan pemburuan dan biarlah hewan endemik khas Sulawesi yang hidup di hutan kita bisa berkembang sehingga populasinya terus meningkat," pungkasnya.

Tags :
satwa dilindungi kakatua jambul kuning burung kakatua
Writer:
Pos Terbaru
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan
Berita
19/05/25
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL
Berita
19/05/25
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?
Edukasi
19/05/25
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan
Berita
18/05/25
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi
Berita
18/05/25
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan
Berita
16/05/25
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin
Liputan Khusus
16/05/25
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin
Liputan Khusus
15/05/25
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah
Berita
15/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa
Liputan Khusus
14/05/25
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya
Edukasi
14/05/25
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa
Liputan Khusus
13/05/25
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede
Berita
13/05/25
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
Berita
09/05/25
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan
Berita
09/05/25
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi
Berita
09/05/25
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
Berita
06/05/25
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta
Berita
06/05/25
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
Berita
06/05/25
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Hampir setiap Malam Beruang Madu Berkeliaran di Kabupaten Abdya
Berita
05/05/25