Berkonflik Lagi, Harimau Diduga Beru Situtung Kembali Dievakuasi

Gardaanimalia.com - Baru dilepasliarkan kurang dari dua minggu, harimau sumatera yang diduga Beru Situtung dievakuasi kembali setelah berkonflik dengan dua orang warga di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
Penangkapan tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari BBKSDA Sumatra Utara, Balai Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Harimau itu berhasil diamankan pada Sabtu (16/3/2024) di Dusun V Damar Hitam, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat menggunakan tembakan bius.
Tim baru berhasil mengamankannya setelah melakukan pencarian selama dua hari dengan menelusuri jejak harimau serta memasang kandang jebak besi dengan umpan kambing.
Mengutip tvOneNews pada Sabtu (17/3/2024), setelah ditangkap, harimau dibawa ke Kantor BBKSDA Sumatra Utara di Kota Medan.
Sebelumnya, harimau Beru Situtung dilepasliarkan di TNGL pada 6 Maret 2024 bersama dengan satu harimau sumatera betina lain bernama Ambar Goldsmith oleh KLHK.
Pemerhati satwa dari The Wildlife Whisperer Arisa Mukharliza telah memperingatkan mitigasi serius pascapelepasliaran ketika Beru akan dilepaskan di TNGL.
Ia berkaca pada kejadian kematian seekor harimau sumatera yang baru dilepasliarkan di Taman Nasional Kerinci Seblat pada Juni 2022.
"Jadi, intinya belajar dari pelepasliaran yang pernah terjadi sebelumnya," kata Arisa mengutip VOA.
Konflik dengan Petani Cabai
Lima hari setelah dilepasliarkan, terjadi interaksi negatif antara harimau Beru dengan masyarakat sekitar.
Konflik pertama dialami oleh Jeremia Peranda Ginting (25), warga Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan pada Senin (11/3/2024) pekan lalu. Saat kejadian, Jeremia sedang memanen cabai bersama orangtua dan saudaranya.
Harimau (Panthera tigris sumatrae) tersebut menggigit bagian leher korban. Ia mendapatkan 82 jahitan untuk luka di sepanjang leher dan kepalanya.
Ramli, ayah Jeremia, meyakini bahwa harimau yang berkonflik dengan anaknya adalah harimau yang dilepasliarkan oleh KLHK.
"Satu ekor [harimau yang terlihat]… di lehernya ada seperti tali pinggang," kata Ramli mengutip Tribun Medan.
Tali yang Ramli maksud diduga kuat merupakan alat yang dipasang di leher Beru saat pelepasliaran. Ramli juga mempertanyakan keputusan KLHK melepasliarkan harimau Beru di dekat lokasi warga.
"Kan Gunung Leuser itu ada tiga atau empat hutan [yang jauh dari warga].... [Dilepasliarkan] 15 kilometer [jauh dari warga] kan bisa. Kenapa di dekat warga dilepaskan sama [KLHK]?" kata Ramli.
Ia mengatakan, lokasi pelepasliaran Beru hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari permukiman warga. Hal ini berbeda dengan rilis KLHK yang menyatakan bahwa lokasi pelepasliaran berjarak paling dekat 10 kilometer dari permukiman terdekat.
Konflik dengan Petani Sawit
Berselang tiga hari, Beru kembali berkonflik dengan Muhammad Ikhwan Sembiring (41), warga Desa Mekar Damai, pada Kamis (14/3/2024) pukul 17.30 WIB.
Ketika berkonflik, Ikhwan sedang memanen sawit tidak jauh dari tempat tinggalnya. Akibat konflik tersebut, korban mendapatkan luka sobek di kedua kakinya.
Camat Sei Lepan Muhammad Iqbal Ramadhan juga mengonfirmasi keberadaan sabuk di bagian leher harimau yang berkonflik dengan Ikhwan.
"Kuat dugaan harimau ini merupakan harimau yang sama yang menyerang warga Desa Harapan Maju empat hari lalu, karena ciri-cirinya sama memakai gaspek (sabuk) di leher," kata Iqbal, mengutip Serambi News.

Orangutan Viral di Kawasan Tambang Akhirnya Dievakuasi

Beruang Madu di Perbebunan, BKSDA: Itu Habitatnya

Konflik Gajah di Aceh Barat Terulang, Perubahan Habitat Menyulitkan Penghalauan

Akhirnya, Enam Pemburu Badak Jawa Divonis 11 dan 12 Tahun Penjara

Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok

Memisahkan dengan Jelas: Pemeliharaan Satwa Liar Bukan Penyelamatan!

Tiga Orangutan Kelaparan Mencari Makan di Kebun Sawit, BKSDA Lakukan Pemantauan

Harimau yang Masuk Kandang Jebak di Aceh Timur akan Direlokasi

Lagi, Seekor Dugong Mati Terdampar di Kupang

Relasi Harmonis Gajah-Manusia dalam Sejarah dan Tradisi Budaya di Aceh

Pagar Terbuka! 15 Rusa Timor Berlari Bebas di TN Baluran

Dagangkan Cula Badak dan Gading Gajah, Dua Terdakwa Divonis 4 Tahun

Terjerat Jaring, Lumba-Lumba di Kenjeran Berhasil Kembali ke Laut

Bayi Bekantan Terpisah dari Induk, Diduga karena Habitat Rusak

Kesalahan Penanganan Diduga Sebabkan Kematian Orangutan yang Tersengat Listrik

Cegah Zoonosis, Pengamatan Tidak Langsung Manfaatkan Ekolokasi Kelelawar Pemakan Serangga

Petugas Amankan 30 Kilogram Sisik Trenggiling di Atas Kapal Cepat

Soa Payung, Kadal dengan Leher Berjumbai yang Unik

Dugong Fitri yang Terjerat Jaring Berhasil Dilepasliarkan

Gajah Betina Berusia 8 Tahun Ditemukan Mati di Aceh Timur
