Beruang Madu Pincang Muncul di Permukiman, BBKSDA Riau Pasang Perangkap!

Gardaanimalia.com - Beredar video yang memperlihatkan seekor beruang madu (Helarctos malayanus) berjalan terpincang di sekitar permukiman warga di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Beruang tersebut diduga mengalami luka di kaki.
Lurah Pematang Pudu, Rio Santoso, mengonfirmasi pada Senin (16/9/2024) bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat mengenai kemunculan satwa liar ini di kawasan tersebut.
“Memang benar, kita sudah mendapatkan laporan dari masyarakat atas munculnya beruang madu di wilayah pemukiman dan warga untuk tetap waspada,” ujar Rio Santoso, dikutip dari Riau24.com.
Menurut Rio, laporan tentang beruang madu tersebut telah disampaikan kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Tim BBKSDA telah melakukan pencarian dan memasang jerat untuk menangkap satwa itu.
Dari video yang beredar, berat beruang madu itu diperkirakan sekitar 60 kg dan tinggi 175 cm. Kondisinya pun diduga sedang terluka dan tampak tidak agresif.
“Karena terluka beruang madu ini tidak leluasa mencari makan, kemungkinan makanan di habitatnya sudah mulai habis dan mencari lokasi lain. Selain itu, lokasinya juga berdekatan dengan Suaka Marga Satwa Balai Raja dan beruang ini mulai terganggu," jelas Kepala Seksi BBKSDA Riau Wilayah 3 Duri, Affan Absori, dilansir dari Antara.com.
Saat ini, tim BBKSDA Riau telah memasang perangkap di beberapa lokasi. “Sudah 4 hari perangkap dipasang di sejumlah lokasi yang ditemukan jejak dari beruang tersebut, akan tetapi posisi beruang ini terus bergerak belum membuahkan hasil,” imbuh Affan Absori.
Affan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan memastikan anak-anak tidak bermain di luar rumah menjelang sore hingga malam hari.
"Pasalnya beruang ini bergerak terus dan perlu diantisipasi dengan memberikan info terkait keberadaannya. Apabila ditemukan oleh masyarakat, kami minta untuk tidak mencoba melukai hewan yang dilindungi tersebut," pungkasnya.
Konflik Beruang Madu dengan Manusia
Kemunculan beruang madu di permukiman warga bukanlah hal baru. Pada Juni 2024, sebuah video menunjukkan beruang madu berkeliaran di depan pasar modern Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Beruang tersebut diduga tersesat saat mencari makanan.
Pada Agustus 2024, warga Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur digemparkan penemuan bangkai seekor beruang madu. Satwa ini diduga tewas terbunuh. Dugaan itu diperkuat oleh kondisi satwa yang terikat. Selain itu, ada luka di sekitar kepala, darah yang mengalir dari hidung, serta lidah yang menjulur keluar.
Letak desa yang tak jauh dari habitat satwa liar menjadi salah satu penyebab konflik antara manusia dan beruang madu. Ketersediaan makanan yang makin menipis memicu masuknya satwa nokturnal ini masuk ke permukinan warga.
Sebagai hewan omnivora, satwa berstatus kritis dalam Redlist IUCN ini diketahui kerap mencari makanan di mana persediaan makanan mudah diperoleh. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak memberi makan satwa dilindungi tersebut agar ia tidak kembali masuk desa.
Untuk diketahui, Helarctos malayanus termasuk satwa dilindungi dalam famili Ursidae berdasarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.20/106/Menlhk/Setjen/Kum.

Seekor Beruang Madu Terluka Akibat Jerat di Kawasan Konservasi Riau
11/03/25
Beruang Madu di Perkebunan, BKSDA: Itu Habitatnya
17/02/25
Masuk Permukiman di Sampit, Beruang Madu Diamankan ke Pangkalan Bun
04/10/24
Beruang Madu yang Berkonflik dengan Warga Talang Babungo telah Dievakuasi
28/09/24
Sempat Terkena Jerat, Seekor Beruang Madu Akhirnya Dilepasliarkan!
20/09/24
Beruang Madu Pincang Muncul di Permukiman, BBKSDA Riau Pasang Perangkap!
17/09/24
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
