Menjarah
Menjarah
Menjarah
Berita

Beruang Madu Pincang Muncul di Permukiman, BBKSDA Riau Pasang Perangkap!

28
×

Beruang Madu Pincang Muncul di Permukiman, BBKSDA Riau Pasang Perangkap!

Share this article

Beruang Madu Pincang Muncul di Permukiman, BBKSDA Riau Pasang Perangkap!

(Pemasangan jerat oleh pihak BKSDA di sepanjang jejak kemunculan Beruang Madu. ANTARA/Alfisnardo)
(Pemasangan jerat oleh pihak BKSDA di sepanjang jejak kemunculan Beruang Madu. ANTARA/Alfisnardo)

Gardaanimalia.com – Beredar video yang memperlihatkan seekor beruang madu (Helarctos malayanus) berjalan terpincang di sekitar permukiman warga di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Beruang tersebut diduga mengalami luka di kaki.

Lurah Pematang Pudu, Rio Santoso, mengonfirmasi pada Senin (16/9/2024) bahwa pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat mengenai kemunculan satwa liar ini di kawasan tersebut.

“Memang benar, kita sudah mendapatkan laporan dari masyarakat atas munculnya beruang madu di wilayah pemukiman dan warga untuk tetap waspada,” ujar Rio Santoso, dikutip dari Riau24.com.

Menurut Rio, laporan tentang beruang madu tersebut telah disampaikan kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Tim BBKSDA telah melakukan pencarian dan memasang jerat untuk menangkap satwa itu.

Dari video yang beredar, berat beruang madu itu diperkirakan sekitar  60 kg dan tinggi 175 cm.  Kondisinya pun diduga sedang terluka dan tampak tidak agresif.

“Karena terluka beruang madu ini tidak leluasa mencari makan, kemungkinan makanan di habitatnya sudah mulai habis dan mencari lokasi lain. Selain itu, lokasinya juga berdekatan dengan Suaka Marga Satwa Balai Raja dan beruang ini mulai terganggu,” jelas Kepala Seksi BBKSDA Riau Wilayah 3 Duri, Affan Absori, dilansir dari Antara.com.

Saat ini, tim BBKSDA Riau telah memasang perangkap di beberapa lokasi. “Sudah 4 hari perangkap dipasang di sejumlah lokasi yang ditemukan jejak dari beruang tersebut, akan tetapi posisi beruang ini terus bergerak belum membuahkan hasil,” imbuh Affan Absori.

Affan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan memastikan anak-anak tidak bermain di luar rumah menjelang sore hingga malam hari.

“Pasalnya beruang ini bergerak terus dan perlu diantisipasi dengan memberikan info terkait keberadaannya. Apabila ditemukan oleh masyarakat, kami minta untuk tidak mencoba melukai hewan yang dilindungi tersebut,” pungkasnya.

Konflik Beruang Madu dengan Manusia

Kemunculan beruang madu di permukiman warga bukanlah hal baru. Pada Juni 2024, sebuah video menunjukkan beruang madu berkeliaran di depan pasar modern Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Beruang tersebut diduga tersesat saat mencari makanan.

Pada Agustus 2024, warga Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur digemparkan penemuan bangkai seekor beruang madu. Satwa ini diduga tewas terbunuh. Dugaan itu diperkuat oleh kondisi satwa yang terikat. Selain itu, ada luka di sekitar kepala, darah yang mengalir dari hidung, serta lidah yang menjulur keluar. 

Letak desa yang tak jauh dari habitat satwa liar menjadi salah satu penyebab konflik antara manusia dan beruang madu.  Ketersediaan makanan yang makin menipis memicu masuknya satwa nokturnal ini masuk ke permukinan warga.

Sebagai hewan omnivora, satwa berstatus kritis dalam Redlist IUCN ini  diketahui kerap mencari makanan di mana persediaan makanan mudah diperoleh. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak memberi makan satwa dilindungi tersebut agar ia tidak kembali masuk desa.

Untuk diketahui, Helarctos malayanus termasuk satwa dilindungi dalam famili Ursidae berdasarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.20/106/Menlhk/Setjen/Kum.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments