Kapal Perang Indonesia Angkut Satwa Dilindungi Asal Papua

Gardaanimalia.com - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur menerima puluhan satwa dilindungi, pada Minggu (4/9).
Satwa yang merupakan endemik Papua tersebut diserahkan oleh Komandan Polisi Militer (Danpom) Koarmada II, Kolonel Laut (PM) Sugeng Tri.
Ia mengemukakan, bahwa satwa ditemukan saat Koarmada II sedang melakukan operasi pemeriksaan. Selanjutnya, satwa diserahkan ke BBKSDA Jawa Timur.
"Kami sudah berkoordinasi kemarin dengan pihak BBKSDA Jawa Timur terkait penyerahan satwa dan penyiapan tempat sangkar atau kandang burung," ucapnya.
Sugeng mengatakan TNI AL berkomitmen untuk menindak tegas dan memberikan sanksi kepada oknum TNI AL yang melakukan pelanggaran.
Dengan tujuan memberikan efek jera dan pelajaran bagi semua prajurit, kata Sugeng. "Khususnya ABK yang membawa serta memelihara hewan yang dilindungi karena ketidaktahuannya".
Komandan Lantamal XIV Sorong Bantah Penyelundupan Satwa di KRI 521 Teluk Lada
Sebelumnya, puluhan satwa dilindungi asal Papua ditemukan dalam KRI Teluk Lada 521 saat bersandar di Dermaga Surabaya, Rabu (31/8).
Kadispen Koarmada II Surabaya, Kolonel Laut (P) Asep Aryansyah, membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan satwa endemik dari KRI 521 Teluk Lada.
Namun, Asep enggan menjelaskan terkait kronologi temuan satwa tersebut. "Jadi gini, itu sedang dikoordinasikan dengan pihak BKSDA, kemarin sudah diamankan," ungkapnya, Sabtu (3/9).
Menurutnya, kasus pengangkutan satwa dilindungi itu baru boleh diliput ketika sudah selesai proses di internal TNI. "Mungkin kalau sudah diproses di kita (TNI AL) dan sudah diserahkan di BKSDA mungkin bisa diliput".
Untuk mengetahui detail persoalan tersebut, Asep menganjurkan agar hal itu ditanyakan langsung kepada Koarmada III Sorong.
"Soal itu (kronologi dan jumlah) masih kami fiks-kan dulu. Sebaiknya dicek ke Koarmada III saja, kan kapalnya dari Kormanda III," ujarnya.
Asep mengatakan, bahwa saat ini semua satwa endemik Papua yang dilindungi tersebut telah diserahkan kepada pihak BKSDA.
Sementara, Komandan Lantamal XIV Sorong, Laksamana Pertama TNI Imam Musani membantah terkait penyelundupan satwa tersebut.
Ia mengatakan, bahwa KRI Teluk Lada 521 bergeser dari Sorong pada 20 Agustus 2022, usai kegiatan Fun Bike dan Fun Walk dalam rangka HUT ke-7 Lantamal XIV Sorong.
"Teluk Lada terakhir membawa Casis dari Ternate 109 orang, kemudian kembali ke Surabaya bawa heli bell 412," tandasnya.
BKSDA Ingin Titipkan Satwa ke KRI TNI Untuk Dikembalikan ke Habitat Alami
Sementara itu, Panglima Koarmada II Laksda TNI Dr. T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S., menegaskan kepada seluruh prajurit Koarmada II tentang pentingnya melindungi satwa endemik.
Ia menyebut, hal itu dilakukan dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah. "Ke depan akan dilaksanakan kerja sama dengan BKSDA setempat," kata Hutabarat.
Dilakukannya kerja sama adalah untuk mengadakan sosialisasi tentang satwa dilindungi sebagai pembelajaran bagi para prajurit TNI AL.
Mengenai barang bukti satwa telah diserahkan, dan diterima oleh Nurrohman, Kasi Perencanaan Perlindungan dan Pengawetan (P3) BBKSDA Jawa Timur.
"Pada Minggu (4/9), kami telah menerima penyerahan satwa dari Danpom Koarmada II. Selanjutnya, kami akan segera mengembalikan satwa-satwa tersebut ke habitat aslinya," kata Nurrohman.
Dirinya berharap, pihak BKSDA dapat menitipkan satwa ke KRI TNI AL untuk pelaksanaan pengembalian satwa ke habitat alaminya di seluruh Indonesia.

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura
09/05/25
Tahap Kedua Pelepasliaran, 182 Ekor Kura-Kura Moncong Babi kembali ke Alam
30/04/25
Dua Pelaku Perdagangan Organ Satwa Dilindungi Diserahkan ke JPU
30/04/25![[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1744790117_ebae26a40ee2dbd50796.jpg)
[Infografis] Hiu Tutul dan Kemunculannya di Jawa Timur
16/04/25
Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti
20/03/25
Berang-Berang Bukan Peliharaan! Kenali 4 Jenis yang Hidup di Indonesia
14/03/25
Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon

Ternyata Amir Simatupang Pernah Tawarkan Taring Harimau Seharga Rp50 Juta

Kabar Baik, Dua Ekor Harimau Lahir di Suaka Barumun!
