Menjarah
Menjarah
Menjarah
BeritaHukum

Penyelundupan Burung Terbongkar di KM Gunung Dempo

1016
×

Penyelundupan Burung Terbongkar di KM Gunung Dempo

Share this article
Pitohui selatan (Pitohui uropygialis) yang diamankan oleh BBKSDA Papua Barat dari atas KM Gunung Dempo yang sedang bersandar di Pelabuhan Laut Sorong, Papua Barat Daya, Senin (3/6/2024). | Foto: Dok. BBKSDA Papua Barat/Instagram
Pitohui selatan yang diamankan oleh BBKSDA Papua Barat dari atas KM Gunung Dempo yang bersandar di Pelabuhan Laut Sorong, Papua Barat Daya, Senin (3/6/2024). | Foto: Dok. BBKSDA Papua Barat/Instagram

Gardaanimalia.com – Sebanyak 51 burung liar diamankan dari usaha penyelundupan melalui KM Gunung Dempo di Pelabuhan Laut Sorong, Papua Barat Daya, Senin (3/6/2024).

Detail spesies burung yang diamankan adalah sebagai berikut.

  • Isap-madu kepodang (Gavicalis versicolor) sebanyak 5 ekor dalam kondisi lemas.
  • Perkici pelangi (Trichoglossus haematodus) berjumlah 1 ekor dalam kondisi sehat.
  • Pitohui selatan (Pitohui uropygialis) berjumlah 5 ekor dengan rincian 4 ekor sehat dan 1 ekor mati.
  • Kasturi kepala-hitam (Lorius lory) berjumlah 40 ekor dengan rincian 2 ekor mati, 15 ekor sehat, dan 23 ekor lemas.

Pengungkapan diawali oleh laporan pihak KM Gunung Dempo kepada petugas PELNI Pelabuhan Sorong mengenai adanya tiga koli berisi burung di atas kapal. Laporan tersebut dikirimkan pukul 10.00 WIT.

Ketika kapal bersandar di Pelabuhan Sorong pada pukul 18.30 WIT, sejumlah 10 personel BBKSDA Papua Barat langsung melakukan pengecekan terhadap kapal.

Mereka kemudian mengonfirmasi bahwa tiga koli tersebut memang berisi burung, tepatnya 36 ekor kasturi kepala-hitam.

Kemudian, tiga orang personel melakukan penyisiran lebih lanjut ke penjuru kapal untuk memastikan adanya burung lain yang diselundupkan.

Dari penyusuran, tim menemukan satu kardus di bawah kasur seorang penumpang. Kardus tersebut berisi 15 ekor burung lainnya.

Namun, sampai sekarang belum ada kabar mengenai identitas pemilik burung itu.

Seluruh burung kini sedang dalam proses perawatan di kandang habituasi klinik satwa TWA Sorong.

Sejumlah barang bukti penyendupan satwa berhasil diamankan. | Foto: Dok. BBKSDA Papua Barat/Instagram
Sejumlah barang bukti penyelundupan satwa berhasil diamankan. | Foto: Dok. BBKSDA Papua Barat/Instagram

Bukan dari Papua Barat Daya

Kepala Bidang KSDA Wilayah I Sorong BBKSDA Papua Barat Hastoto Alfianto menerangkan bahwa pitohui selatan dan isap-madu kepodang tidak berhabitat di Papua Barat Daya.

“Sebarannya itu ada dari Teluk Wondama sampai Nabire. Jadi ini sudah masuk di Provinsi Papua Barat, tidak ada lagi di Papua Barat Daya,” kata Hastoto pada Garda Animalia, Kamis (6/6/2024).

Menurutnya, hal ini mengindikasikan bahwa burung telah diangkut sebelum dari luar daerah Papua Barat Daya.

Hal ini berhubungan dengan rute KM Gunung Dempo yang memiliki rute panjang, mulai dari Jayapura sampai Jakarta.

“Karena ini rutenya dari Jayapura kemudian ke Serui, Nabire, Wasior, Manokwari, Sorong, baru Makassar, Surabaya, Jakarta,” kata Hastoto.

Pitohui selatan dan isap-madu kepodang tidak masuk ke dalam daftar satwa dilindungi.

Akan tetapi, masuk dalam Apendiks II CITES. Hastoto menerangkan, kedua spesies ini hanya dapat diedarkan dalam kuota tangkap.

“Kalau memang berharap untuk dapat memiliki satwa [Apendiks II], tentu harus menghubungi pihak perusahaan yang memiliki kuota tangkap dan kuota edar,” kata Hastoto.

Dirinya menegaskan, satwa Apendiks II tetap tidak boleh ditangkap di alam dan diedarkan tanpa dokumen yang jelas.

Sementara itu, kasturi kepala-hitam dan perkici pelangi merupakan satwa yang dilindungi oleh negara yang tidak boleh diperdagangkan.

KM Gunung Dempo Rentan Penyelundupan

Dia mengatakan, KM Gunung Dempo merupakan kapal yang cukup sering ditumpangi oleh kargo satwa liar ilegal. Sebabnya, kapal tersebut berangkat langsung ke Makassar setelah beranjak dari Sorong.

“KM Gunung Dempo setelah dari Sorong langsung ke Makassar, lalu ke Surabaya dan Jakarta,” terang Hastoto.

Ia menambahkan, pembawa satwa kerap memilih KM Gunung Dempo karena perjalanan KM Gunung Dempo yang terbilang cepat. Hal ini memastikan keselamatan burung sampai di tujuan.

“Satwa terlalu lama di kapal juga kan perawatan lebih sulit,” tambah Hastoto.

Berdasarkan data yang Garda Animalia dapatkan dari pihak BBKSDA Papua Barat, Pelabuhan Sorong merupakan pelabuhan dengan kerawanan paling tinggi di seluruh wilayah kerja BBKSDA Papua Barat.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments