Jejak Karnivor Besar Terlacak di Gua dan Lokasi Konflik

Gardaanimalia.com - Puluhan ekor hewan ternak jenis kambing mati karena serangan satwa liar yang diperkirakan adalah macan tutul (Panthera pardus melas).
Warga Kampung Taneuh Bereum, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat lantas heboh atas kejadian itu.
Kepala Dusun Taneuh Beureum Lain mengatakan, "Selama beberapa [waktu] terakhir ini ada 27 ekor kambing yang mati akibat diserang satwa liar," Selasa (5/6/2024) dilansir dari tvonenews.com.
Menurut Lain, kejadian tersebut pertama kali diketahui di ladang penggembalaan hewan ternak yang berada sekitar 500 meter dari kebun warga bernama Eli pada Maret lalu.
Diketahui, lokasinya berada tak jauh dari kawasan hutan Gunung Sanggabuana yang merupakan habitat macan tutul jawa.
"Saat ditemukan, hewan ternak kambing yang sudah mati itu menyisakan luka di leher samping. Di lokasi juga ada bekas jejak-jejak binatang lain," ucap Lain.
Hemat Lain, beberapa warga yang juga merupakan peternak pernah menyaksikan seekor kambing dimangsa macan dengan cara ditarik ke dalam gua batu kecil.
Lalu, macan tersebut lari ke hutan dan meninggalkan mangsanya ketika coba didatangi oleh warga tersebut. Kejadian itu kemudian dilaporkan warga kepada pihak pemerintah setempat.
Maraknya serangan yang diduga dilakukan oleh satwa liar jenis macan tutul ini disebut membuat warga merasa khawatir.
Bahkan, sempat ada upaya warga untuk mengumpulkan warga lainnya yang memiliki senjata agar memburu hewan tersebut lantaran warga takut diserang.
27 Kambing Mati dalam Kurun Lebih Dua Bulan
Anggota Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR), Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) Komarudin juga membenarkan kejadian itu.
Dia menjelaskan bahwa 27 ekor hewan ternak warga itu mati dimangsa satwa liar sepanjang 19 Maret sampai 24 Mei 2024.
"Awalnya kami mendapat laporan dari anggota BPBD Kecamatan Pangkalan, perihal keresahan warga ini, juga ada niatan untuk memburu satwa liar yang memangsa ternak," ucapnya.
Selanjutnya, kata Komarudin, pihaknya bersama perangkat desa dan Babinsa kemudian melakukan asesmen atau pengecekan ke lapangan.
"[Asesmen dilakukan] untuk mengumpulkan data yang akan dilaporkan ke markas kami dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat," ujarnya.
Berdasarkan temuan di lapangan, tim gabungan tersebut menemukan beberapa jejak karnivor besar di lokasi konflik satwa liar tersebut.
Tim juga menemukan jejak serupa di dalam beberapa gua yang menurut laporan masyarakat menjadi tempat satwa liar ini membawa mangsanya.
"Ada beberapa cakaran pohon, dan jejak darah di salah satu gua. Dugaan sementara dari jejak yang ada di lapangan merupakan jejak karnivor besar," ungkap Komarudin.
Macan Tutul: Satwa Kebanggaan Jawa Barat
Sementara, Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) IV Purwakarta BBKSDA Jawa Barat Vitriana Yulalita menyebut, macan tutul jawa adalah satwa kebanggaan di Jawa Barat.
Hal itu dikarenakan Panthera pardus melas sudah ditetapkan sebagai satwa identitas Provinsi Jawa Barat.
Macan tutul jawa merupakan satwa endemik Pulau Jawa. Ia dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Selain itu, juga dilindungi dalam Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
"Jadi, kami mengharapkan koordinasi lintas sektor untuk dapat mewujudkan amanat tersebut. [Ini] sebagai bentuk upaya bersama terkait pelestarian macan tutul jawa di Karawang," pintanya.

Diduga Kabur, Seekor Merak Diselamatkan di Bandung
04/09/24
Jual Satwa Dilindungi, Remaja di Cirebon Ditangkap Polisi
03/09/24
Lima Owa Jawa Pulang ke Gunung Puntang
18/08/24
Belasan Satwa Dilepasliarkan di Sanggabuana
26/06/24
Jejak Karnivor Besar Terlacak di Gua dan Lokasi Konflik
07/06/24
Dokter Hewan Komentari Masuknya Monyet ke Desa di Sukabumi
06/06/24
FATWA: Dunia Terbalik si Munguk Beledu

Masa Depan Durian Ternate dan Hewan Penyerbuknya

Hutan Hilang, Penyakit Datang: Hubungan Deforestasi dan Zoonosis

Belum Disetujui Kejati, Tuntutan Kasus Penjualan Sisik Trenggiling di PN Kisaran Batal Dibacakan

Di Balik Layar "Lobi-Lobi Lobster", Merekam Kebijakan Tutup-Buka Ekspor BBL

Bagaimana, sih, Kondisi Burung di Indonesia Saat Ini?

Celah Menahun Pelabuhan Tanjung Perak, 19 Elang Paria Gagal Diselundupkan

Ingin Ungkap Penyalahgunaan Elpiji, Polisi malah Temukan 10 Satwa Dilindungi

Seorang Pria di Thailand Ditangkap karena Jual Dua Bayi Orangutan

Tanah Haram untuk Kawanan Gajah di Kebun Ban Michelin

Penjara Gajah di Tepi Kebun Karet Ban Michelin

Kasus Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia, Pembangunan Tak Boleh Hambat Pergerakan Gajah

Seri Macan Tutul Jawa: Riwayat para Kucing Besar Tanah Jawa

FATWA: Burung Wiwik yang Enggan Menetaskan Telurnya

Seri Macan Tutul Jawa: Gunung Favorit Para Pendaki di Habitat Macan Tutul Jawa

Perdagangkan Siamang, Pelaku Ditangkap di Bojonggede

Tiga Ekor Kanguru Tanah Diselundupkan di Pelabuhan Jayapura

Telaga Paring, Orangutan yang Terjebak Banjir Besar di Kalteng Berhasil Dilepasliarkan

Sebelum Indonesia Merdeka, Ternyata Trenggiling Sudah Jadi Satwa Dilindungi

Tiga Individu Baru Badak Jawa Terdeteksi di Ujung Kulon
