Pasar Hewan Jatinegara: Tempat Perdagangan Satwa Dilindungi Hingga Penganiayaan

Gardaanimalia.com - Minggu (21/2/2021), tim pemantauan pasar Garda Animalia melakukan penelusuran di salah satu pasar hewan yang cukup populer di Jakarta yaitu Pasar Hewan Jatinegara. Meski masih di tengah pandemi, pasar yang berlokasi di Jalan Kemuning Raya, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, ini tetap tampak ramai pengunjung.
Terdapat 120 kios permanen dan 80 lapak yang beroperasi di pasar hewan ini. Jenis hewan yang diperniagakan cukup beragam mulai dari mamalia, unggas, reptil, dan lain sebagainya. Berbagai macam peralatan dan kebutuhan untuk pemeliharaan hewan juga dapat ditemukan di pasar ini.
Terpantau, ada dua tipe pedagang di Pasar Hewan Jatinegara. Pertama, pedagang yang menjajakan dagangannya di kios-kios permanen. Lokasi kiosnya berada di Jalan Kemuning Raya. Kedua, ada penjual yang menawarkan dagangannya di lapak-lapak yang berpindah atau tanpa kios. Para pedagang ini biasanya menjajakan dagangannya di pinggir Jalan Jatinegara Raya dengan memanfaatkan area trotoar.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hari Minggu pukul 08.00 hingga 10.00 WIB, kurang lebih ada 200 pedagang yang aktif bertransaksi. Mereka menjual beragam hewan mulai dari burung, musang, kadal ukuran besar, mencit, kucing, kelinci, landak hingga satwa dilindungi.
Bukan hanya satu atau dua ekor, puluhan ekor satwa dilindungi terpantau diperdagangkan di hari itu. Tercatat ada 10 ekor nuri baluku (Eos bornea), 11 ekor betet ekor-panjang (Psittacula longicauda), satu ekor perkici dora (Trichoglossus ornatus), 15 ekor gelatik jawa (Lonchura oryzivora), dan lima ekor tiong emas (Gracula religiosa) yang siap untuk dijual. Satwa-satwa tersebut diletakkan di dalam kandang-kandang yang sempit dengan kondisi memprihatinkan.
Baca juga: Menelusuri Perdagangan Satwa Dilindungi di Pasar Pal 7 Banjarmasin
Gigi Monyet Ekor Panjang Dipotong
[youtube v="TplghvYmNKc"]
Selain menemukan berbagai jenis burung dilindungi, saat berkeliling pasar, tim pemantauan pasar juga menjumpai 11 monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang dijual di beberapa kios. Di salah satu kios, ada seorang penjual yang tengah memotong gigi seekor monyet ekor panjang. Monyet tersebut tampak kesakitan saat giginya dipotong dengan menggunakan pemotong kuku. Gigi satwa tersebut dipotong karena hendak dijual.
Sekilas terdengar percakapan antara penjual dan calon pembeli mengenai alasan pemotongan gigi monyet itu. Penjual mengatakan jika monyet ekor panjang itu cukup agresif, sehingga akhirnya ia memotong gigi-gigi monyet tersebut secara paksa agar lebih aman untuk pembeli. Menurut para pedagang di Pasar Hewan Jatinegara, pencabutan atau pemotongan gigi pada monyet maupun satwa lain seperti kukang sudah menjadi hal yang biasa dan wajar dilakukan.
Padahal perlu diketahui, satwa seperti kukang ataupun monyet ekor panjang yang giginya sudah dipotong akan mengalami kesulitan untuk bertahan hidup jika nantinya dilepaskan di alam. Sebab pertahanan diri mereka terletak pada giginya, jika gigi mereka dipotong mereka tidak hanya kesulitan mencari makan namun juga tidak akan mampu bertahan menghadapi ancaman/serangan dari luar dirinya.
Selain itu, pemotongan gigi pada primata yang dilakukan dengan cara tidak steril ini dapat menimbulkan infeksi dan menurunkan daya tahan tubuh yang bisa berujung pada kematian primata tersebut.

Dikirim Tanpa Dokumen, 67 Satwa Diamankan di Pelabuhan Tanjung Priok
14/02/25
Empat Satwa Langka Diduga Dibius sebelum Diselundupkan ke India
07/11/24
Tujuh Satwa Serahan Masyarakat Dilepasliarkan di TN Gunung Ciremai
21/10/24
Sebanyak 439 Burung dari Bengkulu Gagal Masuk Tanah Abang
12/09/24
59 Satwa Liar Hasil Translokasi Dilepasliarkan di Papua Barat
29/07/24
Dokter Hewan Komentari Masuknya Monyet ke Desa di Sukabumi
06/06/24
Seorang Pria Paruh Baya Ditangkap setelah Ketahuan Berdagang Penyu

Macan Dahan yang Masuk Gudang di OKU sudah Dievakuasi
![Berpacu dengan Kepunahan [3]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742879417_fd2dc5f16700a5b9fff5.jpg)
Berpacu dengan Kepunahan [3]
![Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875241_b9bd802809c6c35df99a.jpg)
Ambulans untuk Harimau Sumatera [2]
![Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]](https://gardaanimalia.cloudapp.web.id/uploads/1742875243_39937082cc8949808434.jpg)
Bisnis Cuan Berbalut Kepahlawanan [1]

Belasan Gajah Liar Masuk Sawah, Warga Berharap ada Solusi

Dua Opsetan Tanduk Rusa Diamankan di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon

Akan Dibawa ke Pulau Jawa, 34 Burung Diamankan di Sampit

FATWA: Komodo Malas Merantau!

Petugas Gabungan Sita 72 Satwa Dilindungi di Mimika

Buntut Konflik di Riau, Harimau Masuk Boxtrap untuk DIevakuasi

Teka-Teki Keberadaan Baza Hitam si Predator Cilik

Gakkum Beroperasi, Puluhan Tengkorak Satwa Liar jadi Barang Bukti

FOTO: Perbedaan Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera

Labi-labi Ditemukan di Pulau Bawean, BKSDA: Penting untuk Terus Dijaga

Sebanyak 5 Penyu Diamankan dari Penyelundupan, 1 dalam Kondisi Stres

FATWA: Satwa yang 'Bangkit dari Kepunahan'

BKSDA Turun Tangan Pantau Harimau yang Melintasi Kebun

Lima Peniaga Kulit dan Tulang Harimau Diciduk Polisi

Bangkai Paus Terdampar di Simeulue, Evakuasi Terkendala Kondisi Pantai
